52

723 53 10
                                    

Sorry kelupaan aplot😭

🍑🍑🍑

"Hm, halo jun" kata thania begitu telfonnya diterima june.

"Maaf" kata june

Thania menghela nafas berat, berusaha menahan emosinya.
"Kamu udah makan malam?" Tanya thania berusaha tenang

"Aku minta maaf sayang, aku emang brengsek" kata june lagi bukannya menjawab pertanyaan thania

"Kamu udah makan belum?" Tanya thania lagi, sedikit kesal

"Kamu dimana? Kok belum pulang?" Kata june nanya balik

"Aku ga pulang. Udah, aku tutup. Jangan lupa makan" kata thania memutus sambungan telfonnya

Thania menyandarkan tubuhnya disofa.

"Haruskah gue kasih kesempatan buat jelasin? Siapa tau dia punya alasan yang mengharuskan dia bareng cewe itu" batin thania

"Kok ga tidur?" Tanya daniel yang keluar dari kamarnya sambil gendong vano yang tidur

"Vano udah tidur nih, kamu tidur dikamar aku aja" kata daniel

"Terus kamu?" Tanya thania

"Aku ada dokumen yang harus diperiksa dulu, nanti aku tidur disofa juga gapapa" jawab daniel

"Sorry ya" kata thania merasa segan

"Gapapa. Tidur gih" kata daniel masuk ke kamarnya, membaringkan vano ditempat tidur.

"Makasih udah nemenin vano sampe tidur gini" kata thania

"Dia anak aku. Kalo ada apa apa aku diruang kerja ya. Good night" kata daniel keluar dari kamar.

June❣️

Kenapa ga pulang?
Vano gimana?
Sayang.
Pulang dong
Aku mau jelasin semuanya ke kamu

Thania menatap malas kearah ponselny yang berbunyi, menampilkan puluhan pesan dari june yang tak sedikit pun terniat untuk thania baca.

Ponsel thania berdering, bukan dari june.
Thania mengernyitkan dahinya menatap nama pemanggil yang tertera dilayar ponselnya

Kak jinan

"Halo" kata thania menempelkan benda pipih itu ketelinganya

"Halo thania, sorry nelfon malem malem" kata jinan dari sebrang sana

"Gapapa, kenapa kak?" Tanya thania penasaran

"Kamu lagi dimana?" Tanya jinan balik

Kebiasaan, ga pernah bisa nyelesaikan masalah sendiri si june - batin thania sepertinya tau tujuan pertanyaan jinan

"Di tempat temen kak. Kenapa ya?" Jawab thania

"Soal june" kata jinan

"Kenapa?" Tanya thania lagi

"Dia emang berengsek, tapi lo bisa kasih dia kesempatan buat memperbaiki kesalahannya ga? Gue disini juga salah, waktu itu gue ngebiarin june main cewe karna gue kira dia ga bakal jatuh cinta sama tu cewe, ternyata gue salah. Gue minta maaf karena malah ngebiarin june selingkub dari lo" jelas jinan

"Kesempatan? Mungkin aku bakal kasih kesempatan, tapi ga sekarang. Dan juga ini sepenuhnya salah june kak, dia ga bisa jaga hatinya sendiri. Kakak ga ngelarang june waktu itu bukan berarti kakak salah, karena kakak emang ga punya kewajiban buat mempertahankan rumah tangga aku sama june" jawab thania.

Keduanya saling diam tanpa ada yang memutus sambungan telfon.

"Maaf udah ngerepotin kakak jadi harus ikut campur masalah ini. Aku bakal selesaikan secepatnya bareng june kok kak. Aku tutup ya" kata thania kemudian menutup telfonnya bersamaan dengan munculnya notofikasi chat dari june.

June❣️
Aku di depan apartemen daniel.

Tanpa ngebuka aplikasi chat, thania bergegas menuju pintu apartemen daniel.

"Aku aja yang buka niel" kata thania saat melihat daniel dipintu ruang kerjanya.

Thania keluar dari apartemen dan langsung menarik june ke ujung lorong apartemen, tepat disebelah jendela yang menampilkan suasana jalan dimalam hari yang cukup ramai.

"Aku minta maaf" kata june lagi lagi mengeluarkan kalimat yang paling thania benci karena thania sudah muak dengan kalimat itu apalagi terucap dari mulut june.

"Jadi dia siapa?" Tanya thania tak memperdulikan permintaan maaf june.

"Maaf" kata june menatap thania dengan penuh sesal

"Aku nanya dia siapa?" Kata thania kesal

"Katanya dia mau dijodohin, terus minta tolong ke aku buat pura pura jadi lacarnya biar dia ga jadi dijodohin sama orang tuanya" jelas june yang menurut thania masih tak menjawab pertanyaannya

"Cih, basi" decih thania
"Aku tanya dia siapa jun! Kamu jawab apa sih?!" Kata thania kesal

"Sekretaris baru aku" kata june pelan tapi masih dapat thania dengar karena hanya ada mereka

"Kamu ganti sekretaris?! Kok ga bilang ke aku?" Tanya thania kesal

"Jonathan resign karna dia mau nikah terus pindah" jawab june

"Emang ga ada yg cowok? Kan aku udah larang kamu buat punya sekretaris cewe, kenapa ga didengerin? Aku tau bakal gini kalo kamu punya sekretaris cewe" omel thania

"Maaf" kata june tertunduk sambil perlahan menggenggam kedua tangan thania yang ada didepannya.

Mendengar kata maaf membuat thania semakin kesal, enggan menatap june yang ada didepannya meminta maaf darinya.

"Vano anak daniel" kata thania menatap keluar jendela, sebenarnya ia takut mengatakan ini tetapi jika tidak itu akan menjadi masalah.

June tak merubah ekspresi sedihnya, hanya saja thania merasakan genggaman tangan june sedikit melemah.

"Jadi kamu mau balik sama daniel? Hidup bareng daniel?" Tanya june menatap thania tanpa ekspresi

"Tergantung" jawab thania

"Sama?"

"Kamu, kalo kamu mau terus sama pacar kamu itu ya mending aku sama daniel. Kalo engga aku mau kita tetap bareng, itupun kalo kamu bisa nerima vano" jelas thania

"Aku udah ngerasa vano anak kandung aku, aku udah bantu jaga dia dari kecil. Aku ga peduli dia anak siapa yang jelas aku sayang vano layaknya aku sayang kamu" ucap june

Thania bisa menangkap keseriusan dari cara june menatapnya.

"Bisa dipercaya ga sih ini?" Batin thania

Tbc
Vomment dong😚

Go back (kdn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang