Gabut ni, apdet lah
Vote dolooooo!!!Plak!
Lagi. June mendapat tamparan keras dari ayahnya tepat dipipi kirinya. Dan june hanya tertunduk, sadar bahwa ia salah dan layak mendapatkan ini.
"Yang ada dikepala kamu ini apa sih? Otak kamu ini gunanya apa sih?" Tanya papa june mendorong kepala june hingga june sedikit terhuyung kebelakang.
"Kamu udah beruntung banget dapet thania yang ngertiin kamu, sabar, baik. Jalang kayak mana sih yang ngebuat kamu ngabaikan istri kamu?!" Tanya papa june emosi dan june tetap diam
"Berarti dia lagi hamil gede kamu biarin?" Tanya papa june dan june mengangguk.
Papa june tanpa rasa kasihan menendang perut june dan june terjatuh.
"Salah apa papa sampe bisa ngebesarin anak bajingan kayak kamu ha?! Berdiri!" Perintah papa june dan june berdiri
Plak!
Berulang kali june mendapatkan hantaman dari ayahnya dan june tetap diam.
"Lepasin thania kalo kamu ga bisa berubah. Ga sudi papa punya anak kayak kamu gini" kata papa june keluar ruangan meninggalkan june.
🍑🍑🍑
Thania duduk disebelah vano yang terbaring tidur diranjang. Thania tak dapat berhenti menggigit kukunya karena khawatir. Ia sangat khawatir, sudah satu jam sejak june masuk kedalam ruangan kerja papanya dan thania tak tau apa yang terjadi. Pandangan thania berulang kali terpaku ke arah pintu kamar yang tak kunjung dibuka oleh june.
Thania memilih keluar untuk mengambil minum agar dapat menjernihkan pikirannya. Saat itu juga thania melihat papa june keluar dari ruang kerjanya, terlihat raut emosi masih melekat diwajahnya.
Setelah papa june masuk ke kamar, thania memberanikan diri masuk ke ruang kerja untuk melihat june.
"Juun" thania menghampiri june yang terduduk lemah dilantai dengan wajah yang lebam lebam. Baru beberapa hari lebam sebelumnya sembuh sekarang june malah mendapatkan lebam yang lain diwajahnya.
"Sayang" panggil thania sambil menangis pelan dan memegang wajah june
"June. Sayaang" panggil thania lagi dan june hanya melirik lemah ke arah thania
"Sayaaang" panggil thania sambil memeluk june dan menangis pelan
"Aku gapapa" kata june
"Gapapa gimana?! Kamu lebam lebam gini!" Kata thania kesal dan june hanya tersenyum.
"Akh" ringis june saat ia tersenyum terlalu lebar
"Gilak sih, udah kek gini masih bisa senyam senyum" ketus thania
"Lucu aja gitu kamu khawatir sama aku" jawab june
"Nih than" kata kak hyejin yang masuk sambil bawa kotak p3k
"Thanks kak" kata thania seraya tersenyum dengan mata sembabnya
"Aku gapapa" kata june mengusap air mata thania yang mengalir dipipi
Kemudian thania ngebersihin darah yang ada disudut bibir june. Dan mengompres lebam lebam diwajahnya.
🍑🍑🍑
Aku menganggap masalah ini adalah cobaan dari Tuhan untuk kita berdua.
Tuhan ingin tau, seberapa keras-kah aku dan kamu berjuang mempertahankan sebuah hubungan yang berawalkan dari 'Cinta'. Aku akan selalu siap dengan segala konsekuensi yang akan datang. Tapi sedihnya, hanya aku yang berjuang disini. Hanya aku yang bertahan. Lalu untuk apa aku berjuang? Sedangkan kamu beranjak, beralih ke wanita lain.Mungkin memang benar, tak ada lagi rasa untukku darimu. Aku diposisikan hanya sebagai pengisi kekosongan. Saat perginya 'ia' darimu. Terimakasih, aku sudah paham dengan semuanya. Dan maaf, aku terlalu banyak menuntut saat denganmu.
#anjayyyyy🤣
🍑🍑🍑
Dihari berikutnya dirumah june dan thania.
Pukul 13.08"Yang, temen temen aku ngajak ngumpul ni. Boleh kan?" Tanya june yang baru saja selesai makan
"Terserah" kata thania yang masih makan karena sebelumnya ia menyuapkan anak nya dulu.
June pergi ke kamarnya dan thania hanya menghela nafas berat sambil menatap punggung june yang menghilang di balik pintu kamar. Tak lama june kembali dengan pakaian casual lain tapi rapi.
"Sekarang perginya?" Tanya thania heran
"Iya" kata june tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.
"Hati hati" kata thania kemudian menggendong vano masuk ke kamar.
🍑🍑🍑
Seperti sebelumnya, june pergi untuk bisa bersama dengan wanita itu lagi. Entah apa yang wanita itu tawarkan pada june sehingga june tega meninggalkan anak istri nya demi wanita itu.
"Hi sayang" sapa sang pemilik apartemen begitu june menginjakkan kakinya diapartemen
Sang pemilik yang mengenakan lingerie merah transparan itu mendekat ka arah june dan tanpa basa basi melumat bibir june. June dengan senang hati membalas lumatan wanita bernama hana itu. Bahkan june tanpa sungkan memegang pinggul hana dan manariknya merapat.
"Ehm sayang" panggil hana disela sela ciuman mereka
June melepaskan ciumannya seraya tersenyum menatap hana.
"Kamu cantik banget hari ini, makin hari makin cantik aja" ucap june yang membuat hana tersipu malu
Tangan june perlahan masuk kedalam lingerie transparan yang hana kenakan dan berhenti tepat divaginanya yang berlapis g string.
"Kali ini berani bayar berapa?" Tanya hana seraya tersenyum.
"Maunya? Berapa aja deh buat kamu" jawab june
"Aku lagi ga masa subur, mau keluar didalem ga?" Tawar hana
"Mau dong, mau banget" jawab june bersemangat sesekali mencium bibir hana
"Tapi harga nambah ya" kata hana
"Berapapun aku bakal bayar" kata june
Hana berjalan menjauh ke arah meja makan dan duduk diatas meja makan yang kosong. June mengikutinya dan duduk dikursi meja makan.
Hana tersenyum nakal dan tentunya june senang melihat itu. Hana turun dari meja menuju kulkas dan kembali lagi membawa sebotol soju yang telah ia buka. Hana membuka g string nya.
"Mau minum?" Tanya hana menyodorkan botol soju pada june
June mengambil botol itu dan menarik kaki hana, mengarahkan vagina hana tepat didepannya. June menuang soju diatas vagina hana dan menjilatnya.
Tbc
Vote ih😭