"Aahhhh nielhh" desah thania begitu tangan daniel menyeruak masuk ke balik gaun pernikahan yang belum sempat thania buka.
"Niel, aku mau ganti baju dulu sama bersihin make up" kata thania pada daniel yang memluknya dari belakang.
"Kamu ganti juga" kata thania
Dan daniel hanya cemberut. Sisi menggemaskan daniel kembali terlihat setelah bertahun tahun.
"Habis itu langsung main ya?" Tanya daniel dan thania hanya tertawa
"Tolong bukain, aku ga bisa" kata thania meminta bantuan daniel untun membuka gaunnya.
Thania dan daniel mengganti pakaian mereka dengan yang lebih casual. Thania tengah membersihkan make up nya dan daniel tengah memeluk thania, tak mau lepas.
"Awas dulu, gimana mau cepet selesai kalo kamunya ngalangin gini" kata thania kesusahan
"ish!" Decak daniel kesal dan melepaskan pelukannya.
Daniel tak mengalihkan pandangannya dari thania yang tengah membersihkan riasannya. Begitu thania selesai, daniel langsung menggendong thania keatas ranjang.
"Apasi? Ya ampun ga sabaran banget" kata thania yang tengah terbaring di ranjang.
"Diem" kata daniel melumat bibir thania dan tentu tangannya memainkan dua buah dada thania yang masih tertutup kaos tipis, tanpa bra.
Daniel melepas semua pakaiannya dan pakaian thania. Daniel langsung menjilat vagina thania yang terpampang jelas didepannya.
"Ahhhh" desah thania begitu lidah daniel bermain dengan klitorisnya.
"Nghh aaaahhhh" desah thania lagi saat daniel memasukkan dua jari nya sekaligus
"Aaahhh hhhh nielhhh"
"Nghh terushh nielhh ahhh"
"Sayanghh"
Thania mengerang nikmat saat ia hendak mencapai orgasme tetapi daniel mengeluarkan jarinya.
"Pake adek aku dong" kata daniel
"Buruan" kata thania tak tahan.
Daniel menutup tubuh mereka dengan selimut. Dan dengan feeling yang tepat, penis daniel masuk dengan sempurna kedalam vagina thania
"Aaaaahhhh enakhh banget nielhhh" desah thania dan daniel tersenyum menggerakkan penisnya keluar masuk
"Nghh you're so tight baby" kata daniel
Thania menarik leher daniel, melumat bibirnya.
"Aaaaahhhh fuck" desah thania saat ia kembali merasakan hampir ke puncak
"Aaahhh ahhh aaaahhh danielhhh" desah thania tak karuan
"Aaaaaahhhhh" teriak thania merasakan nikmat dibagian intimnya.
"Aaahhh—
"Mama!!" Teriak vano berlari masuk ke kamar. Untung saja mereka melakukannya dibawah selimut.
"Eh vano, jangan kesini, vano sama oma aja ayo" kata mama daniel terengah engah masuk mengejar vano
Thania dan daniel sama sama membeku. Tak tau harus bagaimana.
"Mamaaa" kata vano berlari kearah ranjang tapi untungnya ditahan oleh mama daniel
"Pano mau sama mama. Papa niyel jahatin mama. Mama tadi teriak teriak pano dengel, pano mau tolongin mama" rengek vano
"Emm sayang, mama gapapa. Itu tadi mama takut, iya takut. Eng takut liat kecoa, tapi udah dibuang sama papa niyel" kata thania mencoba beralasan, semoga saja anaknya yang pintar itu percaya