31

4K 207 62
                                    

Vote laaah

Awthor's POV

Thania sedang sibuk didapur membuat sandwich untuk sarapan.

"Lapeeer" tiba tiba june datang dan memeluk thania dari belakang yang membuat thania sedikit sulit bergerak.

"Iya bentar lagi siap, kamu awas dulu" ucap thania dan june melepeskan pelukannya dan bersandar pada meja dapur sambil menatap kekasihnya yang tak lama lagi akan resmi menjadi istrinya.

Tidak. Mereka tak tinggal bersama hanya saja june punya kebiasaan membawa anjing kesayangannya berjalan jalan dimalam hari dan sekarang bertepatan dengan musim hujan hingga tak jarang membuat june terjebak hujan kemudian terpaksa menginap di apartemen thania.

Thania tinggal di apartemen semenjak kuliah, orang tuanya masih rutin memberinya uang baik itu mama ataupun papa nya. Tapi thania tak tau mereka ada dimana, yang jelas mereka baik baik saja.

June duduk disofa dan menyalakan televisi. Thania menyusul june sambil membawa segelas air dan beberapa roti lapis dipiring.

"Duduk sini" kata june memberi isyarat pada thania untuk duduk dipangkuannya

Thania duduk dipangkuan june setelah meletakkan piring dan gelas diatas meja.

June memeluk erat wanitanya itu. Memeluknya dengan penuh kasih sayang. June bsangat berbeda jauh dengan daniel yang cenderung kasar kepada thania. June sangat beryukur bisa menjadi bagian dari hidup thania dan dapat memilikinya. June berjanji tak akan melepaskan thania bagaimana pun keadaannya.

"Makan dulu ini" kata thania melepaskan kaitan tangan june diperutnya dan berdiri mengambil roti lapis yang ada didepannya.

Senyum june tak pudar sedikit pun setiap melihat wajah thania. Entah apa yang ada dipikirannya setiap melihat wajah cantik thania.

"Ngapasih? Serem banget senyum senyum gitu" kata thania menutup wajahnya

June tetap tersenyum dan menyantap sarapannya tanpa menjawab pertanyaan thania.








"Ini bagus jun"
"Ini juga bagus sih"
"Ih ini bagus banget"
"Waw, bagus banget. Gila sih ini"

"Yaudah ini aja" kata june

"Tapi yang tadi juga bagus" kata thania bimbang

"Terserah kamu sayang" kata june

"Yah, kok terserah aku sih? Kan nikahnya berdua sama kamu. Kamu maunya yang kayak gimana?" Ujar thania kesal.

Mereka sedang memilih konsep untuk foto prewedding mereka.

"Yang sebelumnya bagus sih" kata june tak ingin wanitanya merajuk

"Nah iya, menurut aku juga gitu. Tapi yang ini juga bagus" kata thania dilema

"Kurang suka aku kalo yang ini" kata june berpendapat

"Yaudah yang tadi aja ya. Aku suka kamu juga suka" kata thania dan june mengangguk kemudian berbaring.

"Kita honeymoon dimana?" Tanya june memeluk thania

"Nikah aja belom" kata thania masih asik dengan ipad nya

"Ga pengen? Udah 3 taun lebih loh kamu ga pernah lagi ngelakuin itu" goda june

Yaps. Semenjak bersama june, june benar benar menjaga thania. Bahkan dari hal terkecil sekalipun. June bisa saja melakukan yang sebelumnya sering dilakukan daniel pada thania, tapi menurutnya itu tak baik untuk thania dan june memutuskan untuk melarang thania melakukan hal semacam itu. Bahkan june seringkali menolak thania mencium bibirnya karna takut terlepas kendali, hanya saja thania yang jahil kadang memaksa june untuk melakukannya dan june tak bisa berbuat apa apa. June dapat memakluminya.

Go back (kdn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang