Vote dulu ih!
Siap siap yaa...
Jangan kaget. HeheHappy reading❣️....
Thania menghela nafas berat begitu melihat june yang melamun di balkon dengan rokok yang dibiarkan menyala dan terapit di kedua jarinya.
June mengaku stress karena beban pekerjaan yang sangat berat hingga ia harus dibantu oleh rokok untuk menenangkan pikirannya.
"Sayang" ucap thania saat menghampiri june dan memeluknya dari belakang.
Dengan segera june mematikan api rokoknya dan berbalik arah menatap thania.
"Ngapain kesini? Aku lagi ngerokok loh" kata june yang tak mau istrinya sakit karena terpapar asap rokoknya
"Ayo tidur" ajak thania
"Duluan aja ke kamar, aku satu lagi" jawab june
"Eung ga mau. Udah ngapa sih rokoknya, ga takut sakit apa?" Tanya thania kesal
"Gaenak tau ciuman sama kamu sekarang, rasa bibir kamu yang dulu udah ilang gara gara rokok. Ga suka" ujar thania semakin kesal
"Iya aku minta maaf" ucap june menangkup gemas pipi thania dengan kedua tangannya.
"Udah ah ayo tidur" ajak thania menarik tangan june agar june masuk juga
Sebelum tidur mereka sibuk dengan rutinitas malam masing masing. Thania sibuk dengan skincare nya dan june sedang berada di kamar mandi menghilangkan rasa dan hawa rokok yang ada di mulutnya.
Sekarang mereka sudah di tempat tidur dan sama seperti sebelumnya, june masih sibuk dengan urusan kantornya dan fokus dengan ipadnya.
"Udah jun, tidur" kata thania menekan tombol power ipad june kemudian mengambil dan meletakkannya diatas nakas.
"Nanggung sayang" kata june hendak mengambil kembali ipadnya
"Kamu kerja buat apa sih?" Tanya thania sebelum june kembali menyalakan ipadnya
June menatap thania bingung.
"Buat dapet uang untuk bahagia in kamu sama anak anak kita kedepannya lah. Buat apa lagi coba?" Jawab june kemudian menyalakan ipadnya
"Kamu tidur duluan aja gapapa" ucap june tanpa mengalihkan pandangannya dari ipad
"Padahal aku lebih bahagia kalo kamu punya banyak waktu buat aku" ucap thania pelan tetapi june bisa mendengarnya. Kemudian thania memejamkan matanya.
June terpaku dengan tatapan kosong ke arah iPad nya.
"Maunya apasih?" Gumam june kemudian meletakkan kembali iPad nya di atas nakas dan tidur.
***
"Maaf banget sayang, aku ada rapat mendadak. Kamu perginya bareng temen kamu aja ya" kata june pada thania yang ada di depannya
Thania hanya diam
"Ini yang terakhir, besok besok aku pasti bisa nemenin kamu. Ya? Maaf ya" ucap june
"Jangan cemberut dong" kata june mengecup singkat bibir thania.
"Oh iya bentar" kata june berjalan ke arah mejanya dan sibuk mencari sesuatu di laci nya
"Nih" kata june sembari menyerahkan dua lembar kertas kecil berbentuk persegi panjang.
Thania menerima kertas itu yang merupakan tiket pesawat dan membaca destinasi nya
"Finlandia? Jadi kesana?" Tanya thania bersemangat
June mengangguk
"Besok. Makanya kamu siap siap ya" kata june