51

796 62 22
                                    

Annyeong!
Lagi pada ngapain dimalam minggu ini???
Vote dulu laaaah🤧
Jangan lupa jaga kesehatan yaps

———————————————


Pagi ini thania memasak sup pereda pengar serta nasi goreng untuk sarapannya dan june serta CEWEK itu tepat sebelum pergi menemui daniel.

Setelah memasak sarapan, thania mengganti bajunya dan kembali ke meja makan untuk sarapan.

"Mau kemana?" Tanya june yang ternyata sudah ada dihadapannya.

"Ketemu temen" jawab thania datar

"Maaf" kata june duduk disebelah thania

"Gausah hancurin mood aku pagi pagi" kata thania yang sudah bad mood begitu melihat june dan tentu saja ia tak lupa apa yang terjadi tadi malam, bahkan kejadian itu terus terfikirkan olehnya.

Thania menatap wanita yang perlahan keluar dari kamar, berjalan menunduk kearah thania yang menatapnya sangar.

"Maaf, saya—

"Gue ga peduli. Terserah kalian mau apa, terserah" kata thania pergi meninggalkan meja makan dan masuk ke kamar tamu menghampiri vano yang asik bermain dengan boneka kecilnya.

Thania memejamkan matanya, menghela nafas berat berusaha menahan amarahnya. Bersamaan dengan ponsel thania yang berdering, panggilan dari daniel.

"Niel" ucap thania dengan suara bergetar begitu mengangkat telfonnya.

"Aku udah didepan" kata daniel dan thania langsung berlari ke pintu depan dan benar saja, kang daniel sudah berdiri didepan pintu dengan kemeja kerjanya yang lengannya ia gulung sampai siku.

"Kenapa?" Tanya daniel mengusap air mata thania yang tak tertahan oleh thania begitu melihat daniel.

"Kamu kemana aja?" Tanya thania memeluk daniel tapi selang beberapa detik daniel melepas paksa pelukan thania dan masuk kerumah, menghampiri june dan menghantam june yang ada dihadapannya.

"Niel!" Teriak thania begitu melihat kejadian itu, ternyata june malah membalas daniel dan keduanya saling pukul.

"Bangsat! Pantes lo nyuruh gue jaga thania, ternyata lo dapet jalang" kata daniel kemudian meninju wajah june

Terjadi aksi pukul antara daniel dan june
"Anjing! Lo ga laku apa gimana? Gangguin bini orang terus" kata june yang sudah babak belur

"Sejak kapan lo jadi bajingan gini?! Ha?!" Tanya daniel memberi pukulan terakhir diwajah june dan thania menarik daniel untuk menghentikannya.

"Udah niel" kata thania menahan lengan daniel.
Thania menarik daniel masuk ke kamar tamu dimana ada vano yang masih asik dengan boneka kecilnya.

"I'm fine" kata thania tertunduk

"Engga, kamu gaboleh diginiin thania" kata daniel masih emosi

"Tapi aku ga bisa apa apa, sebenernya aku udah tau ini dari sebelum vano lahir. Aku udah mulai lupain masalah ini, eh ternyata sia bawa cewenya" jelas thania

"Kenapa ga bilang waktu itu?" Tanya daniel agak kesal dengan thania. Thania hanya tertunduk tak menjawab pertanyaaan daniel.

"Papapapapa" kata vano begitu melihat daniel dan mengarahkan kedua tangannya kearah daniel, meminta daniel agar menggendongnya. Daniel hanya diam menatap vano.

"Papapapa" kata vano lagi mulai menangis karna daniel belum menggendongnya.

"Dia minta kamu gendong" kata thania menggendong vano dan vano langsung mencondongkan tubuhnya kearah daniel yang membuatnya hampir terjatuh.

Daniel sedikit ragu untuk menggendong vano karena ia sama sekali tak pernah menggendong bayi.

"Gapapa, gini" kata thania mengajarkan daniel. Dan benar saja, begitu digendong daniel vano langsung memeluk daniel, menyandarkan kepalanya dibahu daniel, menggemaskan.

"Paaa" kata vano menyentuh lebam di wajah daniel

"Aw aw" ringis daniel

"Jangan sayang, sakit itu" kata thania memegang tangan vano.

"Kita obatin dulu deh" kata thania

"Jangan disini" kata daniel

"Jadi?" Tanya thania

"Apartemen aku aja" kata daniel dan langsung disetujui oleh thania

"Yaudah ayo" ajak thania






Thania menghampiri june yang duduk disebelah wanitanya itu.

"Pacarnya kan? Obatin nih" kata thania meletakkan kotak p3k diatas meja kemudian pergi.

🍑🍑🍑

"Kamu selama ini kemana aja?" Tanya thania yang duduk disofa memangku vano dan daniel mengambil air hangat dan kotak obat sesuai permintaan thania

"Ga kemana mana, kerja" jawab daniel

"Kok chat aku ga kamu balas, telfon aku ga pernah kamu angkat padahal masuk" kata thania

"Hehe, sorry" kata daniel menghampiri thania

"Sini vano" kata daniel memangku vano dan thania membersihkan luka diwajahnya, ternyata suaminya cukup hebat. 

"Kamu nanti balik lagi kerumah itu?" Tanya daniel

Thania mengangguk

"Kenapa? Dia udah nyakitin kamu gitu" tanya daniel cukup kesal melihat june bersama wanita lain didepan thania

"Ya terus aku kemana? Aku ga kerja, uang dari june doang" kata thania yang kini memberi obat pada luka daniel

"Disini aja" kata daniel

"Baju aku, vano samu barang barang aku sama vano disana" kata thania

"Kita beli aja lagi" kata daniel

"Kamu mau ngomongin apa?" Tanya thania telah selesai mengobati daniel.

"Nih" kata daniel memberikan map yang tadi ia letak diatas meja

"Apa ni?" Tanya thania bingung

"Liat aja" kata daniel sambil tetap bermain dengan vano

Thania tanpa ragu membuka map itu dan mengeluarkan kertas kertas didalamnya.

"Ini hasil pemeriksaan kesehatan vano yang waktu itu kamu kasih" kata thania membaca kertas tersebut.

"Baca semua" kata daniel

Thania membaca dengan teliti setiap kertas tersebut dan di kertas terakhir thania terlihat bingung.

"Maksudnya?" Tanya thania tak paham

"DNA aku sama vano cocok, berarti dia anak kandung aku" jelas daniel

"Hah?"

"Iya, vano anak papa daniel. Ya kan?" Kata daniel menatap gemas vano yang tertawa lucu sambil bertepuk tangan seperti membenarkan perkataan daniel

"Terus kenapa baru ngasih tau sekarang? Kenapa selama 4 bulan ngilang? Kenapa ga ada ngasih kabar? Ha? Kenapa?" Tanya thania sambil memukul lengan daniel, kesal.

"Boleh aku miliki kamu?" Tanya daniel

Tbc

Woi woi woi.
Vote woi!!
Hehe

Go back (kdn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang