Haiii
Vote dulu yeeeee
Biar semangat gitu buat aplotThania tak habis pikir dengan june. Kemarin baru saja dia mengaku bahwa ia melakukan kesalahan dan sudah dihajar habis habisan oleh ayahnya tetapi ia malah mengulanginya lagi.
Lagi. June belum pulang dan thania tau bahwa june tengah bersama 'pacar' nya itu, walau tak tau ada dimana.
"Ga ngerti gue apa mau lo jun" kata thania sembari mengisi bathup dengan air hangat. Ia ingin menghilangkan stress nya dengan berendam didalam air hangat. Alih alih sambil menunggu june pulang.
Thania kembali ke kamar dan memeriksa vano apakah ada kemungkinan vano terbangun saat thania berendam nanti.
Seperti sebelumnya, thania selalu tersenyum jika melihat wajah lucu vano dan pastinya teringat akan daniel.
Kang daniel. Pria itu masih tetap mengirim pesan pada thania seperti biasa, mengucapkan selamat pagi, siang, malam atau bahkan video call dengan alasan ingin melihat buah hatinya. Thania tak keberatan dengan itu, karena sebenarnya jauh dilubuk hatinya yang paling dalam ada secercah harapan untuk ia kembali bersama daniel tetapi ia mengabaikan itu dan memilih untuk fokus dengan yang ia miliki saat ini.
Thania masuk kedalam bathup yang dikelilingi lilin beraroma menenangkan setelah melepas semua pakaiannya.
Dengan perlahan thania menenggelamkan tubuhnya hingga hanya kepalanya yang ada diatas air dan tangannya memegang novel yang sudah lama ia beli tapi belum sempat ia baca.
Sudah cukup lama thania berendam tetapi matanya tak ingin melepas pandangan dari novel yang terdiri dari hampir 200 halaman itu, tangannya membalik setiap halaman dengan perlahan, tak ingin menutup novelnya jika belum benar benar selesai.
Thania mulai merasa pusing dan lemah akibat terlalu lama berendam di air hangat. Dan akhirnya thania tak sadarkan diri didalam bath up dan novelnya jatuh kedalam bathup berisi air.
🍑🍑🍑
"Kamu ga tidur disini aja sayang?" Tanya hana yang dengan tubuh polos berbalut selimut, menatap june yang sudah lengkap dengan pakaiannya.
"Ga bisa, kapan kapan deh" jawab june
Hana cemberut, memanyunkan bibirnya yang menurut june sangat menggemaskan.
"Jangan ngambek dong, kapan kapan deh ya" bujuk june duduk disebelah hana yang terbaring
"ish, padahalkan aku capek habis main. Pengen tidur sambil peluk kamu" kata hana
"Yaudah aku temenin sampe kamu tidur" kata june berbaring disebelah hana yang kini tersenyum senang.
"Pake baju dulu" perintah june dan hana menggeleng
"Mainin biar enak tidurnya" kata hana meletakkan tangan june di payudaranya.
"Nanti kebablasan ronde selanjutnya gimana?" Tanya june
"Gapapa kalo sama kamu aku rela" jawab hana dan june hanya tertawa renyah.
"Ehmm" desah hana pelan saat june meremas payudaranya dan hana perlahan terlelap.
June menatap wajah cantik hana yang tertidur.
"Cuma jago ranjang doang, ga secantik thania. Tapi sukses buat gue berpaling. Lo yang jalang apa gue yang terlalu berengsek sih?" gumam june pelan seraya menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah hana.
"Eunghh" suara desahan hana barusan terdengar sangat menggoda ditelinga june. Tidak, bukan hanya itu, apapun yang dilakukan dan suara atau kalimat apapun yang keluar dari mulut hana selalu saja menaikkan gairahnya sehingga ingin 'bermain' dengan hana.