49

813 35 17
                                    

Triple apdet deh sambil minta maap karena ke-ga jelasan cerita ini. Hehe

❣️❣️❣️

"Vano disini aja ya tidur. Ayah sama mama mau main di kamar sebelah" kata june pelan sambil meletakkan vano ke dalam baby box

June masuk kedalam kamar tamu dan menghampiri thania yang menatap ponselnya.

"Aku malam ini mau jadi vano, mau mimik" kata june duduk dan memeluk thania dan menyatukan bibir mereka.

June dengan sigap membuka kancing piyama yang dikenakan thania. Thania tak mengenakan bra sehingga langsung menampakkan dua gundukam favorite anak dan suaminya.

June langsung menghisap asi thania, tak perlu khawatir karena thania telah memompa asinya untuk vano dan june hanya mendapat sedikit.

Berbeda dengan vano, saat menikmati asi, jari tangan june sibuk menari diatas klotoris thania yang membuat thania sesekali menggelinjang

"Mau jadi vano, tapi vano kalo nyusu tangannya ga pernah kesitu sayang" kata thania dan june hanya tersenyum tanpa menghentikan kegiatannya

Ini adalah hubungan intim pertama mereka setelah lahirnya vano.

"Did you miss my little june?" Tanya june

"Ga paham bagian mana yang kamu sebut little itu" jawab thania

june hanya tersenyum mesum tanpa menghentikan jarinya yang menari dibawah sama, memberi sensasi geli dan nikmat pada thania

"Kita kasih vano adek? Hm?" Tanya june mendekatkan wajahnya ke thania yang perlahan berbaring akibat dorongan june dan melumat bibirnya, manis.

Saat jauh dari thania, june memang sering bermain dengan wanita lain. Tapi tak satupun dari mereka memiliki bibir seperti thania, manis, kenyal dan bikin candu.

June beralih ke leher thania yang sudah lama tak terlihat tanda kepemilikannua disana. Dihisapnya leher thania kemudian ia tersenyum melihat bekas merah dileher thania, hasil karyanya.

June kembali melumat bibir thania. Mengabsen seluruh gigi thania dan memainkan lidahnya dengan lidah thania.

Cukup lama june menikmati bibir dan sesekali menambah jejak merah di leher thania. Kemudian ia turun kebagian payurada dan tak berlama ia sampai kebagian vagina yang sudah sangat basah.

June menahan kaki thania agar tetap terbuka. June tanpa ragu menjilat semua yang ada dihadapannya. Lagi, karena ulah june thania menggelinjang nikmat seraya meremas rambut hitam june.

"Aaaahhhh"

June berdiri dan mengeluarkan penisnya yang sudah menegang mendesak keluar. Desahan thania bagaikan panggilan untuknya agar segera memasukkan benda panjang san keras itu kedalam vagina thania.

Sedikit mengocom penisnya dan june menempelkan penisnya tepat dijalan masuk ke vagina thania.

"Aaaaaaaaaaahhhhhhh" desah thania panjang begitu penis besar june dengan mulus tenggelam didalam vaginanya.

Sensasi yang dirasakan masih sama, sempit. Karena thania memang tak pernah melakukan hubungan seksual setelah melahirkan. Berbeda dengan june yang sering melakukannya dengan wanita lain dan itu sebabnya mengapa ia begitu jago diranjang dan ukuran senjatanya tidak main main, cukup untuk memabukkan dan melemaskan wanita begitu benda itu menacapai puncak.

"Aaaaahhh enakh" desah thania terpejam menikmati sensasi yang diberikan june.

June menggerakkan penisnya keluar masuk dengan cepat.
"Kita kasih vano adek ya" kata june tersenyum melihat thania yang kewalahan menerima serangan kenikmatan darinya.

Go back (kdn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang