32

3.2K 237 71
                                    

Vote dulu lah

Bunyi lonceng di pintu cafe beberapa kali terdengar pertanda keluar masuknya pelanggan.

Terlihat thania yang berada dibalik meja kasir sambil melayani beberapa antrian pelanggan.

Thania memilih untuk membantu kakak june di cafe untuk mengisi waktu luangnya. Thania menghabiskan waktu setelah pulang kuliah untuk membantu melayani pelanggan di cafe ini. Kebetulan lokasinya yang bertepatan didepan kantor june sehingga thania akan bekerja disana hingga june pulang. Dan pulang bersama june.

"Thania, tolong anterin ini ke meja yang itu. Sama crepe cake matcha sepotong. Kakak ke toilet bentar" kata yejin yang tak lain adalah kakak june.

Thania meletakkan sepotong kue dinampan sesuai perintah kak yejin dan mengantarkannya ke pelanggan yang dimaksud kak yejin.

"Permisi mas, ini pesanannya" kata thania meletakkan secangkir machiatto beserta cake nya

"Thania" panggil sang pelanggan yang membuat thania menatap wajah nya. Thania terpaku ditempat menatap pria itu.

"Thania, thania" panggil june yang baru saja pulang dan hendak mengajak thania pulang.

June sedikit terkejut melihat pria yang membuat thania terpaku. Dan june membalas senyum yang diberikan pria itu.

"Apa kabar?" Tanya pria itu berdiri dan mejulurkan tangannya ke arah june

"Baik" kata june santai menyambut uluran tangannya

"Gue boleh ngomong sama thania bentar?" Tanya pria itu

"Tentang?" Tanya june penasaran. Jujur saja ia tak ingin istrinya kembali merasakan sakit saat ia bersama pria itu. Dan juga june takut thania akan kembali kepada pria itu.

"Kabar? Gimana hari harinya" jawabnya

"Kalo thania nya mau ya silahkan" jawab june

"Boleh?" Tanya pria itu menatap thania dan thania mengangguk pelan.

"Ok. Take your time" kata june menjauh dan duduk di meja lain sambil memantau thania. Thania terlihat begitu terkejut dengan kehadiran pria itu. Begitu susah payah ia bangkit dari semua kehancuran yang ditinggalkan oleh pria itu dan sekarang ia tiba tiba datang lagi. Kang daniel. Pria itu.

THANIA's POV
"Umm. Apa kabar?Sorry kalo aku muncul tiba tiba" ucap kang daniel yang sekarang tepat berada didepan gue

"Baik" jawab gue dengan suara yang sedikit bergetar

Gue pengen nangis se nangis nangis nya. Pengen maki maki dia sehabis habisnya karna dia udah pergi gitu aja tanpa jejak. Tapi disisi lain ada sesuatu yang gue rindukan, gue pengen meluk dia.

"Lo jahat ya" kata gue sambil mengusap air mata gue

"Iya, aku tau" jawab daniel

Serius gue pengen banget meluk makhluk yang ada didepan gue ini. Tapi gue ngeliat dari jauh kalo june merhatiin gue, kami lebih tepatnya. Apalagi setelah gue netesin air mata june keliatan banget khawatir.

Jujur gue kangen banget sama daniel. Ya kalian pasti mikir gue goblok karna masih aja ngangenin cowok brengsek kayak dia. But yes i am.

"Aku tenang banget plus bahagia pas tau kamu bareng june. Dia jauh lebih baik dari pada aku. Sorry karna harus muncul lagi dikehidupan kamu, aku ga ada pilihan lain. Ini urusan bisnis" jelas daniel

Gue ga berenti berenti nangis. Tapi tanpa suara. Air mata gue ngalir terus.
Gue cuma bisa mencengkram kuat ujung bawah baju gue.

Gue ngeliat june yang keliatan makin khawatir.

Go back (kdn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang