Hanya butuh dua jam lebih untuk tiba ditujuan daniel dari pusat kota. Sudah lebih lima menit mereka sampai, tetapi mereka masih didalam mobil karena thania dan vano belum juga bangun. Daniel memilih untuk menatap wajah cantik thania saat tidur dari pada membangunkannya.
Thania mengerjapkan matanya dan meregangkan tubuhnya.
"Aduuuh, eh? Kita dimana?" Tanya thania bingung"Pantai" jawab daniel.
"Ha? Kok kesini? Aku ga ada bawa baju loh" kata thania bingung
"Baju kamu sama vano udah aku bawain. Aku juga udah mesen hotelnya juga. Udah lama ga liburan" kata daniel
"Yuk lah turun, udah sore. Kamu gamau mandi?" Tanya daniel
Thania mengangguk dan keluar dari mobil diikuti oleh daniel. Daniel ke bagasi mobil untuk mengambil tas berisi baju mereka dan thania menggendong vano yang masih tertidur.
Setelah mengurus reservasi hotel mereka masuk ke hotel yang dipesan.
"Papa~" panggil vano begitu bangun dan menjulurkan kedua tangannya ke arah daniel. Dengan segera daniel menggendong vano
"Kamu mandi aja duluan, biar aku jagain vano" kata daniel sambil menggendong vano.
Tak butuh waktu lama untuk thania mandi, sekarang giliran daniel mandi sedangkan thania merapikan pakaian yang mereka bawa.
🍑🍑🍑
Keesokan harinya daniel, thania serta vano bermain dipantai sampai sore. Bisa dibilang ini adalah salah satu hari paling menenangkan untuk thania maupun daniel.
Alasan daniel memilih hotel yang mereka tampati saat ini adalah selain nyaman, alasan utamanya adalah ada tempat penitipan anak yang membuat daniel bisa dengan lancar menjalankan rencananya.
"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Vano aku titipin di penitipan aja ya? Biar dia main disitu" kata daniel
Mereka telah selesai bermain main dan tengah bersantai.
"Mau ngomong apa?" Tanya thania penasaran
"Aku anter vano dulu ya" kata daniel membawa vano ke tempat bermain yang didalamnya ada beberapa anak seumuran vano bermain.
Daniel membawa thania ke rooftop, menyaksikan pergantian siang dan malam yang begitu indah. Thania tersenyum kagum menatap sunset.
Daniel perlahan menggenggam tangan thania, thania tersenyum menatap daniel dan kembali menikmati pemandangan dihadapannya hingga lupa bahwa ia kesini karena daniel ingin mengatakan sesuatu.
"You know I love you right?" Tanya daniel dan thania hanya menantap daniel.
"Mungkin terlalu cepat, tapi aku gamau kehilangan kamu lagi. Boleh ga aku ngisi hati kamu lagi? Kita mulai semuanya dari awal lagi, bareng vano juga tentunya" kata daniel kini menggenggam kedua tangan thania.
"Aku janji-
"Please, gausah janji janji. Aku udah muak sama janji janji baik dari kamu yang dulu ataupun june" potong thania
"Ok, sorry. Aku bakal selalu ada buat kamu, ngejaga kamu dan vano, kita rawat vano sama sama. Ga janji, but I'll do it" kata daniel
"Kamu tau kemaren aku baru aja cerai" kata thania
"I know. Percayalah, dia bukan yang terbaik. Kamu cuma terbiasa hidup dengannya. Kalau kamu mau kembali ngebuka hati, semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk penjadi yang terbaik"
"Tuhan sengaja melepaskan yang buruk agar yang baik memiliki kesempatan untuk datang" lanjut daniel.
Thania hanya terdiam, menatap kosong kearah daniel yang ada dihadapannya.
"Please stay with me" kata daniel lagi.
"Aku udah suka sama kamu yang sekarang, kalo aku terima kamu. Please banget, jangan kembali lagi jadi daniel yang dulu. Aku gabakal sanggup ngadepin kamu yang dulu lagi" kata thania dan daniel mengangguk mantap.
🍑🍑🍑
Pesta pernikahan kecil mereka diadakan dipantai yang sama tempat daniel meminta thania untuk kembali bersamanya. Semua orang yang datang terlihat senang, terutama daniel. Ia adalah orang yang paling bahagia saat ini. Senyumnya tak pernah pudar dari wajahnya.
Semua berjalan dengan lancar, mereka memutuskan untuk membuka lembaran baru bersama. Bersama dengan vano tentunya.
Tamat.
Beneran tamat.
Udah deh ngapain scrol terus? Udah tamat ini ceritanya.
Bandel ya. Udah ah bubar bubar!