Rega namanya

1.1K 18 0
                                    


Mobil berhenti seketika saat dilihat gerbang Sekolah Menengah Atas itu sudah tertutup rapat, tampak gedung tinggi serta halaman yang luas terlihat hening dikarenakan penghuninya sibuk memulai kegiatan belajar mengajarnya. Hanya tampak beberapa guru berlalu lalang.

"Ck, jam tujuh sepuluh menit, yaaah...telat lagi deh" Dengus seorang cewek, dilihatnya jam digital dashboard dimobilnya.

"Mang udin, bukain dong. Pliss.." Pintanya dengan menyembulkan kepalanya dari kaca mobil, cewek itu memelas memperlihatkan wajah innocent nya.

Sedangkan yang dipanggil mang udin itu acuh saja, tanpa menoleh ia mengambil koran yang ada di meja satpam lalu membukanya lebar-lebar menutupi seluruh wajahnya.

"Huft.." Cewek itu membuang nafas berat

'Mau tak mau gue harus nunggu guru BP yang ngebukain pintu nih, mana gak ada temen telat lagi'

Pikir cewek itu menengok ke arah spion. Berharap ada murid lain yang datang terlambat, agar tak malu maluin jika ia dihukum dilapangan.

"Tiiiin..." Suara klakson mobil sedan hitam berhenti tepat disamping mobilnya.

Senyum mengembang diwajah cewek yang tadinya cemberut, ia hafal siapa pemilik mobil itu.

"Telat lagi Dex?" kaca mobil terbuka.
Terlihat seorang guru cantik tersenyum ramah dari kursi pengemudi. dan cewek yang dipanggil Dex tersebut semakin melebarkan senyumnya.

"Hehehe...iya nih bu Ratih"

Bu Ratih, guru BP sekaligus seorang psikolog yang terkenal cantik dan ramah namun tegas.

"Semalem latihan lagi?" Tanya Ratih ramah, dijawab dengan anggukan serta senyuman yang tak surut dari wajahnya.

Yah, akhir-akhir ini ia sibuk latihan basket bersama teman-temannya untuk pertandingan minggu depan.

"Ck, ck ck.. itu gak bisa dijadikan alesan buat telat Dexa.." Decakan  Ratih disertai gelengan kecilnya pertanda kali ini ia tak dapat ampunan.

Cewek itu bernama Dexa, Dexa dan Bu Ratih akrab sejak Dexa masih duduk dibangku SMP karena suami Bu Ratih partner kerja ayahnya, sama-sama mengelola perusahaan dibidang properti dan mabel.

Sekilas Ratih melihat gurat cemberut di wajah murid cantiknya itu.

"Tapi jangan hawatir, aku tak akan menghukum mu. Hanya menulisnya pada buku pelanggaran dan jika kau telat lagi maka akan dipastikan poin pelanggaran mu bertambah dan kau akan mendapatkan hukuman..."

Senyuman kembali merekah diwajah Dexa, ketika Dexa hendak mengucapkan terimakasih Ratih pun menyela.

"Dan..." Ratih menggantungkan kalimatnya sebentar, lalu memalingkan wajahnya pada kursi penumpang
"Kamu tak akan sendirian masuk kelas. Teman baru mu Rega akan menemanimu. Ia juga telat karena ban motornya pecah, makanya ia ikutan numpang Bu Ratih deh"

Seketika dua makhluk yang mendengarnya pun membelalakkan matanya, tanda tak percaya.

"Tante apaan sih? Aku bisa turun disini dan masuk kelas sendiri!" Bantah cowok bernama Rega tampak tak suka dengan ide tantenya. Ya, Ratih adalah tantenya, adik dari mamanya.

"Dexa ogah ah, dia punya kaki biar ja jalan sendiri"
Begitupun Dexa juga tampak tak sependapat. Sekilas ia melirik penumpang yang ada dibelakang  Ratih dengan wajah juteknya.

"Kalian kenapa sih? bukannya kalian sekelas ya? gak ada salahnya kan kalian jalan bersama kekelas? atau... kalian mau ibu hukum berkeliling lapangan sebanyak 10 kali?" Tanya Ratih yang seketika membuat lemas Dexa begitupun Rega.

First Love Is True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang