"Anda harus dirawat ini sudah stadium lanjut, dan anda tidak bisa terus-terusan mengacuhkannya"
Terlintas ucapan sang Dokter barusan, menyarankan itu berkali-kali padanya, ini sudah yang kesekian kalinya Maya diam-diam pergi chek-up tanpa sepengetahuan Rega
Ia hanya tak mau putranya selalu mengkhawatirkan nya, pagi tadi ia mengalamai pendarahan untung saja ada perawat dirumahnya, tentu saja Maya melarangnya untuk memberitahukan keadaan sebenarnya pada Rega.
Ia harus pergi diam-diam, ia harus selalu terlihat kuat, ia tahu Rega akan sangat mencemaskannya setiap ia kesakitan.
'Bagaimana ia bisa memikirkan dirinya sendiri kalo hari-harinya hanya selalu dipenuhi dengan setumpuk kerjaan dikantor, pelajaran disekolah, latihan untuk pertandingan, dan merawat aku dirumah' Fikir Maya menerawang jauh pada keadaan Rega, ia mau Rega juga menikmati masa remajanya
"Dexa" Maya tersenyum ketika ia teringat dengan satu nama tersebut, lantas ia segera menghubunginya.
Tak ada jawaban,
---------
"Huft.. napa setiap ada dia hari-hariku selalu melelahkan, terasa panjang dan menyebalkan"
Dexa menjatuhkan dirinya diatas kasur, mencari sesuatu didalam tas slempangnya. Nihil, mengeluarkan barang-barang yang ada didalamnya. Namun yang ia cari tak ada.
"Mati gue!!"
Lekas ia melompat meraih gagang telfon rumah diatas nakas, memencet barisan angka, menghubungi nomornya. Tak ada sahutan,
"Aaahh... dimana hape gue" Dexa mencak-mencak mengacak-acak rambutnya
"Mana gak ada nomor yang gue inget lagi"
Kembali ia mengingat-ingat dimana terakhir kali ia menaruh nyawa keduanya tersebut. Seperti teringat sesuatu ia kembali memencet barisan nomornya.
'Nomor yang anda hubungi sedang...'
"Aaaahhh... Kenapa gak bisa dihubungi sih?? pasti udah dibawa ma seseorang. Mana hapenya juga gak gue lock, bodohnya gueee..." mengetuk-ngetuk kepalanya sendiri gemas betapa cerobohnya dia.
Ia mencobanya lagi berkali-kali, mondar-mandir kesana-kemari.
Rega POV
Dasar cewek lebay, emang difikir gue bakalan terus baik ma dia? Lagian itu cuma dipipi doang, gue juga gak bakal pakek perasaan kali nyiumnya.
Gue merenung sejenak,
"Lagian ngapain sih nih mulut pakek nyosor sembarangan aja" refleks gue tabok ni mulut
"Binnaneun geotdeureun manha,
geu ane jinjjareul bwabwa
Call me baby, Call me baby,
Call me baby, Call me baby"
Suara apaan tuh? Kayak Suara dering hape.
Setelah gue masukin mobil kedalam garasi, dering hape tersebut kembali terdengar, gue cari kesana kemari. Ternyata benar hape Dexa terjatuh dibawah jok mobil
"Dasar fangirl kpop nada deringnya gini banget"
Gue liat siapa yang telfon "MAMA REGA"
"Waduh... nyokap. Gimana nih, gue silent aja kali yak"
Pasti nyokap mo tanya apa dia dah sampe rumah, aah bodo'.. gue tutup ja.
Sebelum memasuki kamar gue tengok kekamar nyokap bentar, terlihat nyokap sedang meminum obatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love Is True Love
RomanceApakah benar cinta pertama adalah cinta sejati? Apapun itu yang pertama pasti kan sulit untuk dilupakan, kan selalu terkenang, dan bagaimanapun endingnya kan tetap jadi yang pertama. NO PLAGIARISM !!! Budayakan untuk saling menghargai, Maap kan Aut...