Ditembak

144 6 0
                                    

"HAH? NEMBAK ELO? SERIUS?" pekikan Dexa membuat Ixel berjengit reflek mendoyongkan tubuhnya menjauh, sangking kagetnya hampir ja ia menginjak rem mobil

"Ampun dah, bisa biasa aja gak sih responnya?"

"Hahaha... sorry, abis gue beneran kaget gak percaya" Dexa memebenarkan posisi duduknya mengarah ke Ixel ingin dengar lebih lanjut gimana awal mula ceritanya

"Gimana? Gimana? Jadi gimana critanya? Elo terima gak? Terima dong?" Dexa begitu bersemangat

"Huft, gue yang ditembak, kenapa elo yang ngebet"

"Hehehe.. iya lah, Varra tuh anaknya baik lagi, cantik iyes, pinter iyes, keluarga baek-baek, penyayang.."

"Terus truuus..."

"Ich, jadi gimana? Elo terima kan?"

"Dia minta gue buat nolak"

"WHAT?!" pekik Dexa lagi

"Ampuuuun..." menutup kembali sebelah telinganya yang langsung berghadapan dengan Dexa "lama-lama ni kuping gue beneran budek Dex"

"Eh, hehe.. elo serius? Mana ada orang nembak karena pengen denger dia ditolak? Elo bo'ongin gue kan? Biar gue gak ngomel-ngomel ma elo"

"Ck, Ni anak gak percaya banget sih"

"Bentar..bentar.. elo certain dari awal deh gimana ceritanya"

"Oke jadi tuh tadi pagi.."

-------

"Gue mo ngomong ma elo, temuin gue dibelakang gedung perpus"

Sebuah notif masuk dihape Ixel sesampainya ia disekolahan, ia sengaja berangkat siang karena jam bebas, yang penting ia absen disekolah.

Memicingkan matanya membaca chat dari Varra. Tumben, mo ngomongin apaan dia?_

"Oke jam 9 ya, gue mo sarapan dulu" balasnya,

Ixel pergi ke kantin mencari sarapan terlebih dahulu, disana sudah ada beberapa teman dekatnya.

Sudah lima menit lebih Varra duduk dikursi panjang ditaman belakang perpus, yah sekolah elit ini dikelilingi oleh taman dan pepohonan, ada beberapa gazebo dan kursi panjang.

"Hai, udah lama? Sorry ya.. tadi gue pergi absen bentar" Ixel duduk disamping Varra

"Em, belum lama kok" Varra menggeser duduknya

"Gimana? Tumben elo ngajakin ketemuan? Mo ngomong apaan?"

"Eeemm.." menggigit bibir bawahnya, meremas rok abu-abunya. Tampak sekali ia grogi

Ixel menunggunya, menatapnya diam-diam

"Eem.. sebenarnya gue.." membasahi bibirnya sekilas "Gue mau.. gue mau ngomong, tapi.. gue bingung harus mulai dari mana"

"Langsung aja, gue bukan kepala sekolah, jadi gak perlu sambutan atau kata pengantar terlebih dulu"

"Hah? Hahaha.." Varra tergelak mendengarnya, baru kali ini ia mendengar Ixel ngebanyol

Receh banget_pikirnya

"Naah.. seenggaknya elo bisa ketawa, biar muka elo gak tegang-tegang amat"

"Eh, emang keliatan banget ya?" Varra reflex menutup kedua pipinya

"Hehe .. gak kok" Ixel mencoba mencairkan suasana

"Iya sih, sebenarnya gue grogi banget. Butuh waktu hampir seminggu buat ngirim pesan ma elo"

"Hah? Seminggu? Cuma buat chat gue doang? Emang sebenarnya apa sih yang mo elo omongin?"

First Love Is True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang