"Emangnya kak Lexy kemana?"
"Balapan mungkin"
"Sania telfon ya.."
"Halo kak, lagi ngapain?" tanya Dexa setelah tersambung
"Biasa, mau racing nih ma temen-temen kakak, napa?"
"Owh... Yaudah, nih ayah dirumah"
"Iya, kakak tadi juga udah ketemu kok waktu mau berangkat"
"Oke.. Kalo gitu pulangnya jangan malem-malem yak.."
"Iyaaah…"
"Hati-hati yaah.."
"Iya baweel.." Lexy lalu menutup panggilannya.
"Lagi balapan yah.." Dexa pada ayahnya
"Yakan.. Apa ayah bilang, kakakmu tuh meski bolak balik masuk rumah sakit juga gak da kapoknya"
"Yaah... Namanya juga hoby, Sania suka basket meski bolak balik cidera gak kapok juga. Kayak hari nii, nih kaki Sania keseleo cidera sampai bengkak, tapi Sania malah tambah semangaaat.."
Dexa mengangkat kakinya menunjukkannya pada ayahnya.
"Astaga Sania.. Sampai diperban gini? Ayah gak merhatiin sampai bawah, masih sakit sayang?" tanya Andra panik
"Hehhee.. Ayah gak usah panik, Udah gak sakit kok yah, untung langsung segera diobati"
Dexa tersenyum memperlihatkan bahwa ia baik-baik saja.
"Sukurlah kalau gitu, diobati sama siapa?" tanya andra basa basi, namun mampu membuat Dexa terdiam cukup lama.
"Kenapa sayang?"
"Eh, ee ndak yah.. Ndak napa-napa" jawabnya gugup
"Heemmm... Kayaknya yang ngobati bukan dokter sembarang ya?" Goda ayahnya
"Ich, dokter apaan? Wong cuma temen biasa kok" kilah Dexa
"Yang bener? Temen pa temen? Cowok ya?"
Andra makin gencar untuk menggoda, setelah melihat rona merah dipipi putrinya.
"Ee eem..." Dexa mengangguk namun dengan muka yang cemberut
"Lah napa cemberut?"
"Masalahnya dia tuh bukan temen yang baek buat Sania yah, dia tuh musuh Sania"
Wajahnya kini muram
"Musuh? Tapi masak perhatian gitu?"
"Nah ntu masalahnya, dia tu anak baru yah. Berapa hari ini Sania berantem ma dia, tapi ndak tau napa hari ini tiba-tiba ia ngobatin kaki Sania"
"Itu tandanya ia mulai tertarik ma kamu sayang"
Goda ayahnya lagi sambil melirik Dexa
"Ayaaah... Gak mungkin lah, lagian nih ya… Sania juga gak suka ma dia" Dexa makin mengerucutkan bibirnya
"Gak suka kalo sekarang, gak tau kalau besok..."
"Ayah udah ah godain Sania" potong Dexa cepat
"Hehehe... Iya iya. Jangan cemberut dong.."
Pintanya lalu Dexa pun mengulas senyumnya kembali
"Yaudah, kamu siap-siap mandi gih, dah mulai gelap tuh"
Andra sang ayah membelai lembut rambut Dexa, dijawab anggukan Dexa. Terlihat diluar kaca kamar Dexa hari mulai gelap.
_______***_______
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love Is True Love
RomanceApakah benar cinta pertama adalah cinta sejati? Apapun itu yang pertama pasti kan sulit untuk dilupakan, kan selalu terkenang, dan bagaimanapun endingnya kan tetap jadi yang pertama. NO PLAGIARISM !!! Budayakan untuk saling menghargai, Maap kan Aut...