Malam ini seperti malam sebelumnya Dexa latihan basket ma teman-temannya di lapangan komplek rumahnya.
"Dex, tadi elo bilang mau cerita sesuatu. Apaan sih?"
Mitha mendekati Dexa yang duduk dipinggir lapangan meluruskan kakinya, sedangkan kedua temannya masih asik bermain ditengah lapangan.
"Eeem..."
Tadinya sih Dexa memang mau cerita ma Mitha teman curhatnya tentang kejadian tadi disekolah ma Rega, namun ia urungkan.
"Ndak jadi deh, gak penting kok" Cengir Dexa
"Emang apa sih? Bikin penasaran aja elo"
"Hehehe.. nothing important. Dah ah.. maen lagi yuk"
Dexa berlari menuju ketengah lapangan
------
"Gaa... ada pesan nih"
Tyo menyodorkan benda pipih kepunyaan Rega, ia sengaja memakai hape Rega untuk maen game, sementara Rega fokus dengan samsaknya memukul dan menendangnya.
"Dari siapa?" tanyanya tanpa menoleh
"Your girl" Jawabnya terkikih
"Gina? Kenapa lagi tu anak?"
"Dia tanya elo dirumah gak? Katanya dia mau kesini"
"Jawab ja gue gak dirumah"
"Kebiasaan lu.. Gina cantik juga kali Ga.."
"Siapa bilang ia jelek?"
"Nah, kenapa elo gak coba ja terima dia?"
"Gue gak cinta Yoo..."
"Muke luuuu.. kayak elo cinta ja ma cewek-cewek elo yang sebelumnya"
"Hahahaha... elo kan tau ndiri, Gina dah gue anggep kayak adek gue"
"Gina tuh dah gede Gaa.. bukan anak kecil lagi. Atau.. jangan-jangan elo masih nungguin gadis kecil ni yaa?"
Tyo memperlihatkan foto gadis kecil pada screen lock di hape yang ia bawa.
"Haiiisshh.. apaan sih elo, sini !!"
Rega menyudahi latihannya, menyambar benda pipih miliknya. Menyeka keringatnya dengan handuk kecil.
------
Setelah membersihkan diri, masih dengan memakai bathrobe Dexa mengeringkan rambutnya didepan cermin melihat pantulan dirinya. Ia teringat kejadian tadi siang, cengkraman Rega masih membekas dibahunya, ia meraba bahunya yang masih terasa sakit. Tiba-tiba jantungnya berdetak cepat, tatapan matanya, tubuh sixpack nya, senyumnya, aroma tubuhnya, bisikannya, semua terlintas jelas dibenak Dexa. Seketika ia menggelengkan kepalanya menepuk-nepuk pipinya pelan.
"No.. please, get away from my mine"
Menjatuhkan tubuhnya diatas kasur, melirik jam digital diatas nakas 22.45, namun getaran dari benda pipih yang berada disamping jam digital tersebut lebih menyita perhatiannya, dengan cepat ia mengambilnya.
"Ixel?" Gumamnya,
Dexa membuka dua chat yang masuk ke notif whatshap-nya
Ixel: 'Dah tidur?' 22.31
'Dex....' 22.45
Ia masih online, Dexa lekas mengetikkan sesuatu di papan keyboard hape-nya
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love Is True Love
RomanceApakah benar cinta pertama adalah cinta sejati? Apapun itu yang pertama pasti kan sulit untuk dilupakan, kan selalu terkenang, dan bagaimanapun endingnya kan tetap jadi yang pertama. NO PLAGIARISM !!! Budayakan untuk saling menghargai, Maap kan Aut...