Sania

204 11 0
                                    

Woooii... up cepet nih gw mumpung lg on ni otak

pada nungguin gak?

hehehe..

ada yang masih on kah?

biasanya malem-malem gini enaknya nyepi buat buka si orange hehehehe...

upz, kuy ah happy reading gaez..

.

.

.

.

"Tok..tok..tok.."

"Masuk Ga.."

Rega menatap Dexa yang sudah duduk di samping Ixel.

"Duduk.."

Rega duduk disamping Ratih, tepat didepan Dexa

Dexa dapat melihat kaki Rega yang terjulur didepannya, terlihan goresan luka yang belum sempat ia perban. Buru-buru ia memalingkan wajahnya bersikap seolah ia tak perduli.

"Kalian pasti sudah tau kenapa ibu panggil kesini bukan?"

Rega mengangguk,

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Kini Ratih memandang Rega

"Aku gak salah, dianya aja yang salah faham" 

Rega melirik Ixel

"Salah faham gimana?" Bu Ratih lagi

"Tanya ja langsung ma orangnya" 

Rega menunjuk Dexa dengan dagunya

Sementara Dexa bengong, ia belum mengerti apa yang sebenarnya dibicarakan.

"Masalah ditoilet cowok kemaren " Lanjut Rega ketika melihat Dexa tampak bingung

"Owh... jadi yang sebenarnya terjadi adalah..."

Dexa bercerita panjang lebar, dari mulai ia keluar toilet cewek ketemu Gina sampai ia dapat keluar dari toilet cowok karena bantuan Rega.

"Tuh kan, apa yang kamu certain berbeda dengan apa yang sebenarnya terjadi"

Ratih memandang Ixel yang kini mengalihkan pandangannya kearah Dexa.

"Kenapa waktu gue tanya elo gak jawab dengan jujur?"

"Gue cuma gak mau memperkeruh suasana, kalo gue certain yang sebenarnya, elo mau apa? Pukulin Gina? Ngelabrak dia?"

Ixel terdiam, apa yang dikatakan Dexa ada benarnya juga.

"Oke, sekarang semua sudah jelas bukan? Ixel kamu minta maaf ma Rega"

Ixel memutar bola matanya namun dengan ogah-ogahan ia mengulurkan tangannya.

"Gue akui, gue salah faham, so I'm sorry.." dengan gentleman ia meminta maaf,

Rega menerima uluran tangan tersebut dan tersenyum miring namun senyuman tersebut lantas dibalas..

"Gue bukan orang pengecut yang malu untuk mengakui kesalahan apalagi malu untuk minta maaf"

Rega merasa tersindir dengan ucapan Ixel tersebut, segera ia melepaskan jabatan tangannya dengan kasar.

"Ixel, karena kamu salah. Kamu saya hukum bersihkan toilet sekarang"

Ixel terbengong mendengarnya, namun sekilas ia mengangguk dan dengan berat ia berdiri meninggalkan ruangan Bu Ratih.

"Eem.. kalau gitu Dexa juga permisi balik ke kelas dulu ya Bu.." Pamit Dexa pada bu Ratih, dijawab dengan anggukan.

Selepas kepergian Dexa, Ratih mengalihkan pandangannya pada Rega. Mengamatinya,

First Love Is True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang