Kacau

156 6 0
                                        

Ujian Semerter dihari pertama, sebelum memasuki ruangannya Dexa merapal doa berharap tak dipertemukan dengan makhluk super nyebelin yang akhir-akhir ini selalu gangguin dia, dan Tuhan pun sayang padanya. Ruangan Rega jauh diujung lorong sekolahnya tepat tiga ruangan setelah ruangan Dexa.

"Pufh... Thanks God. Hari ini Ujian lancar tak ada pengganggu, yes.." Dexa menarik kepalan tangannya berseru,

Sepulang sekolah, seperti tahun-tahun sebelumnya setiap selesai mengikuti Ujian ia akan menghabiskan waktunya untuk menyendiri di perpustakaan sekolah.

Dengan semangat ia melangkahkan kaki menuju perpustakaan. Sepi, hanya beberapa siswa yang ada disana dan dua penjaga perpus yang sudah sangat ia kenal

Mencari tempat duduk yang sepi, setelah dapat posisi pewe ia mulai mengeluarkan beberapa buku paket dan buku tulis nya dan satu buku latihan soal yang ia pinjam dari perpus, tak butuh waktu lama ia sudah fokus mengerjakan beberaa soal

"Drrrt.. drrrtt..." getaran itu dari hape yang ada disaku bajunya

----------

"Mith, elo tau Dexa dimana gak? Gue cari kemana-mana gak ketemu nih" Rega sedikit berlari menghampiri Mitha dan kedua temannya yang berjalan dipelataran sekolah menuju area parkir

Lea menjentikkan telunjuknya, "Aa, Biasanya kalo abis ujian gini Dexa pergi ke.."

"Perpus" Varra

"Pulang" Mitha

Ucap Varra dan Mitha hampir bersamaan, Mitha mendengus kesal melihat kedua temannya yang tak bisa diajak kompromi, menyenggol kedua temannya yang saling berpandangan penuh dengan tanda tanya

Melihat Mitha yang bersikap aneh, Rega lantas mengerti dan menganggukkan kepalanya

"Perpus ya. Thanks Ra" lambainya pada Varra sebelum jauh berlari menuju perpustakaan

Varra hanya mengangguk tersenyum kikuk menanggapinya

"Kalian nih ya.. bukannya kalian juga tahu akhir-akhir ini Dexa sengaja ngindarin Rega?"

Varra dan Lea kompak mengangguk

"Tapi Mith, bukannya elo juga setuju kalo Dexa deket ma Rega" Lea, dibenarkan anggukan Varra

"Setuju siih, tapi liat sikon juga, UAS gini Dexa sengaja menyendiri biar ia fokus ujian, gimana kalo entar Dexa malah terganggu, Rega kan akhir-akhir ni suka gangguin Dexa"

"Heem.. udah lah, lagian kasian juga Rega udah beberapa hari dicuekin mulu ma Dexa" Varra dengan tampang melas

---------

"Jadi besarnya energy yang timbul dapat dicari dengan persamaan Q sama dengan.." Dexa menuliskan suatu rumus diatas buku tulis

"Bentar.. bentar.. jadi untuk mencari energy yang timbul selama reaksi itu jumlah massa inti atom sebelum reaksi diambil jumlah sesudah reaksi lalu dikaliakan ini ya.." tunjuk seorang cowok mengamati rumus yang barusan Dexa tuliskan

Dexa mengangguk. "Yupz, dah paham? Sekarang dihitung coba.."

"Okey.." Senyumnya mengembang "Elo pantesnya jadi bu guru deh Dex, Gue lebih paham diterangin ma elo dibandingin ma bu Wina" tuturnya masih dengan fokus pada soal yang ia kerjakan

"Hahaha.. elo nya aja yang kurang semangat kalo diterangin ma bu Wina, jadi tuh ya yang pertama yang musti elo suka sebelum suka ma suatu pelajaran tuh adalah gurunya terlebih dahulu, kayak nih ya elo suka ma bu Lidya padahal elo gak begitu suka kesenian, tapi ternyata elo bisa karena elo semangat waktu diterangin ma bu Lidya"

First Love Is True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang