"Mith.. Rega nih.. Dia telfon"
"Wah.. Panjang umur tuh, baru juga disebut namanya, dah kayak da ikatan batin gitu.."
"Ich.. Berisik deh, ini gimana?"
"Yaelah, ya diangkat lah"
"Elo ja deh"
"Lah yang ditelfon siapa yang angkat siapa, udah.. Buruan diangkat keburu mati"
"Eem... Okeh.. Ehm ehm" Dexa mengatur nafasnya sebelum ia memencet tombol hijau dilayar hape nya, Mitha menahan senyum melihat sahabatnya segrogi ini
"Ya halo.."
'Hem halo. Eem.. Dexa?'
"iya Gue. Napa?"
'Eem.. Nyokap gue nanyain keadaan elo'
"Gue baik-baik ja. Napa harus elo yg telfon?"
'Gak boleh?' tanyanya ketus
"Yaa.. Bukannya gitu sih.."
'Nyokap tanya ke gue gimana elo disekolah, ya gue jawab ja elo gak masuk, nyokap tanya lagi karena apa? Sakit apa? Ya mana gue tau, gue suruh telfon sendiri tapi mama minta gue yang nelfonin, nyokap khawatir elo kenapa-napa. Dia juga minta gue buat anterin ke rumah elo' jelasnya panjang lebar
"Owh.. Ya anterin ja, kemaren tante Maya juga minta alamat rumah gue katanya mau maen, ya udah gue kasih share lokasi rumah gue"
'Owh, ntar gue anter agak maleman deh'
"Hem iyah"
'Anak-anak udah pada pulang?'
"Emm udah"
Mitha memperhatikannya, lamat-lamat ia dapat mendengar suara Rega disebrang sana. Keduanya nampak canggung
Mitha menyenggol lengannya
"Tanyain kenapa ia tak ikutan kesini?" bisiknya pelan, Dexa menggeleng
"Ayolaah.."
Menggeleng lagi
Mitha maendengus
Akhirnya Dexa nurut juga, dengan sangat hati-hati ia bertanya
"Eem.. Napa elo gak ikutan?"
'Kemana?'
"Kesini"
'Emang elo ngarep?'
Mati kutu, Dexa terdiam merutuki keputusannya menuruti kemauan Mitha, melotot pada Mitha bingung ia harus jawab apa. Mitha hanya tersenyum mengangkat bahunya.
"Ya kagak" Jawabnya akhirnya
'Ya udah, napa harus ditanyain?'
"Huft.." Mendengus kesal.
Rega dapat mendengarnya 'Lagian entar gue juga kesitu nganter nyokap'
Entah kenapa ada rasa lega mendengarnya, dan Mitha bisa melihatnya dengan jelas
'Yaudah ya, dah sore gue masih da kerjaan' pamitnya
"Oh oke"
Panggilan diakhiri
"Cieee...yang mau diapelin ma camer nya" sorak Mitha girang
"Ich diapelin? Camer? Enak ja elo ngomong.."
"Keliatan tau.. Elo seneng gitu ditelfon ma Rega"
"Yee...siapa juga yang seneng" Dexa mengalihkan perhatiannya "Udah ah, buruan pulang sana. Dah sore"

KAMU SEDANG MEMBACA
First Love Is True Love
RomanceApakah benar cinta pertama adalah cinta sejati? Apapun itu yang pertama pasti kan sulit untuk dilupakan, kan selalu terkenang, dan bagaimanapun endingnya kan tetap jadi yang pertama. NO PLAGIARISM !!! Budayakan untuk saling menghargai, Maap kan Aut...