Upz, Tumpah !!

319 11 1
                                    

"Hehehe.. apa lagi? Ya karena doi cakep lah Dex, elo sih.. berantem mulu kerjaannya ma dia, jangan terlalu benci, entar lama-lama bisa cinta lhoo.." Vara menggodanya

"Uhuuuk.. uhuk.. uhuk.." 

Seketika Dexa tersedak, terbatuk-batuk mendengar perkataan Vara. Lea lekas mengambilkan minum untuknya, Mitha dan yang menahan tawa kini ikutan panik melihat Dexa melotot karena tersedak.

"Cinta elo bilang? Iih..amit-amit " Sungutnya

"Idiih.. segitunya, bener apa kata Vara, jangan terlalu benci Dex.. entar kualat elo baru tau rasa" Kini Mitha ikutan membela Vara

"Ich, masa bodo" Dexa menyerobot minuman ditangan Vara

"Udah ah Dex... lama-lama kalian berdua tu kayak anjing ma tikus dah, berantem mulu kerjaannya" Vara menengahi 

"Tapi serasi" Lanjutnya, disusul tawa kedua temannya

Jitakan seketika mendarat dikepala Vara, Dexa memasang wajah sebelnya, tak terima dibilang serasi ma tu cowok,

'Panjang umur'  pikir Dexa ketika melihat cowok yang barusan mereka bicarakan menghampirinya, lebih tepatnya menuju ke kantin.

"Sssttzz... liat tu siapa yang dateng" 

Dexa menunjuk dengan dagunya kearah yang dituju. Tiga pasang ekor mata mengikuti kemana arah mata Dexa tertuju. Terlihat Rega dan Iyan berjalan beriringan ngobrol seru menuju kantin.

"ini saatnya gue bikin perhitungan ma dia" ucap Dexa lirih namun dapat didengar oleh ketiga temannya.

Seketika mereka bertiga membelalakkan mata.

"Elo mau ngapain?" Tanya Mitha pada Dexa

"Elo jangan aneh-aneh lagi deh Dex" kini Lea yang mencegahnya

"Kalian gak liat kemarin dia hilangin buku PR gue?"

Dexa dengan muka menahan emosinya berdiri.

Yaah.. Lea, Vara dan Mitha masih ingat betul kemarin Rega yang mengumpulkan buku PR teman sekelasnya di kantor, tapi pada saat buku dibagikan hanya buku Dexa yang tak ditemukan, alhasil Dexa dianggap tidak mengerjakan PR-nya. Dan Dexa pikir Rega pasti dengan sengaja menyembunyikan buku PR-nya.

Masih dengan sorot mata tajam tertuju pada Rega, terulas senyuman licik mengembang dibibirnya, ia mulai merencanakan sesuatu untuk membalaskan dendamnya.

"Bentar yaa.. kalian tunggu disini, dan lihat apa yang bakal gue lakuin" 

Dexa berjalan menuju kasir. Ketiga temannya saling melempar pandang dan mengangat bahunya, penasaran apa yang bakal Dexa lakuin mereka mengamati dengan seksama.

"Mba, jus alpukat satu ya" 

Pesan Dexa buru-buru nyerobot langkah Rega yang hendak memesan sesuatu, melihat pelayan itu menganggukkan kepalanya, Rega memilih mundur satu langkah berdiri dibelakang Dexa.

"Aku tunggu disini ya mba, ge pe el" 

Dexa dengan cuek mengeluarkan hape-nya, lalu asik dengan gadget tersebut.

"Oke" terdengar sahutan dan suara blender bersamaan

Sementara itu terdengar suara celetukan dibelakang Dexa
"Sengaja ya? Bisa gak sih minggir sebentar, gue mau pesan sesuatu"

Dexa mendengarnya dengan jelas, tanpa membalikkan badan dan masih asik dengan hape-nya ia menjawab

"Barusan elo minta tolong ma gue untuk minggir? bisa gak gue denger kata tolong dengan sopan?" Senyumnya meledek, dengan sedikit menolehkan wajahnya memperlihatkan senyum evil nya.

First Love Is True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang