Malam ini di luar sangat sunyi,entah apakah itu cuma perasaan Venus atau memang hewan malam sedang tidak mau memperdengarkan suaranya.
Perutnya terasa lapar setelah seharian ia tidur.
Keluarganya sempat khawatir tadi waktu Venus tidur tidak bangun-bangun,sampai di panggilkan dokter oleh mamanya.
Papa dan kakak Venus juga tak kalah khawatirnya hingga mereka meninggalkan kantor masing-masing ketika mama Venus mengabari jika Venus tak kunjung bangun.
"Jam sepuluh"gumam Venus.
Venus memutuskan turun kedapur,karena perutnya meronta minta di isi dan makanan yang ada di atas nakas sudah dingin.
Mungkin itu makanan yang di bawah oleh Art nya tadi waktu makan malam.
Keadaan rumah remang-remang,tumben?
Biasanya kakak Venus jam segini masih berkeliaran di dalam rumah,entah mencari makanan atau sekedar melepas penat di ruang keluarga lantai bawah.Di dapur Venus hanya menemukan roti dan selai,tapi Venus tidak menginginkan itu sekarang,perutnya begitu lapar.
Venus melihat ada sedikit nasi di dapurnya,mungkin nasi goreng bisa meredakan laparnya.
Sejam kemudian Venus kembali ke kamarnya,tapi matanya tidak juga bisa terpejam.
Entah kenapa hatinya tak tenang sejak ia kepikiran tentang Xander.
"Ck... mungkin aku aja yang terlalu lebay.
Xander sudah tak berarti apa-apa.
Bahkan mungkin dia sudah tidak memikirkanku" gumamnya.Jujur ia sakit ketika mengingat kenangannya bersama Xander.
Lelaki itu sungguh berarti baginya setelah orang tua dan kakaknya.
Di begitu penyayang dan sabar,lelaki sempurna menurutnya.
Tapi semua itu hancur ketika mendapati bahwa Xander membagi tubuhnya dan mungkin hatinya untuk wanita-wanita di luar sana.
"Haiss.... jangan inget-inget lagi please,aku gamau nangis lagi."
Akhirnya Venus memutuskan untuk merebahkan kembali tubuhnya,walau matanya sulit terpejam tapi ia berusaha memejamkan matanya sampai lelap menyelimutinya.
Belum lama Venus terlelap muncul notifikasi di layar ponselnya.
Hanya sepenggal tapi besok pagi pasti akan sukses merusak mood Venus.Hai sayang... akhirnya aku menemukanmu..
Xander
***
Benar saja pagi ini Venus kembali melamun,kakaknya menanyakan sebenarnya apa hang terjadi tapi Venus menggeleng tak mau menyampaikan apa yang ia dapati pagi ini.
Venus memang memilih abai dengan pesan itu.
Tapi hati tak bisa berbohong,cinta pertama dan pata hati pertamanya adalah hal ampuh yang sukses merusak mood Venus.Tapi lebih dati itu yang ia pikirkan sekarang adalah pekerjaannya?
Bagaimana ia akan memulai hari jika sepagi ini saja moodnya hancur berantakan?"Kak,puter balik aja deh,adek gamau kerja"
Axel mengernyit bingung."Loh,kenapa? Adek masih sakit?"
Venus menggeleng tapi tak mengeluarkan suara.
"Ok,hari ini kakak bakalan temanin adek bolos,kakak juga capek kerja terus.hihihi...."kekeh kecil axel.
Axel tau bahwa adik kesayangannya ini sedang banyak pikiran tapi entah benar atau salah tapi pikiran Axel mengarah jika ini ada hubungannya dengan Xander,bukannya Axel sok tau,tapi Axel memang tau.
Dan Axel juga tau jika alasan kenapa adiknya sampai sakit kemarin adalah Xander.Axel juga sebagai saksi adiknya menangisi Xander untuk kesekian kali di waktu malam itu.
Kini di sini lah mereka berdua,Axel dan Venus.
Di salah satu vila di daerah puncak,tempat favorite keluarga mereka.
Tapi bedanya kini hanya ada Axel dan Venus.
"Dek... kenapa,hmm?" Tangan Axel mengusap lembut rambut adiknya yang kini menatap pegunungan dari balkon.Venus hanya tersenyum agar kakaknya tidak menghawatir kan dirinya.
"I'm ok" jawab Venus sambil tersenyum menenangkan.
"Kakak sudah menjadi kakakmu dalam seumur hidupmu,kamu tidak bisa berbohong ,Venus"jika Axel menyebut nama Venus,berarti kali ini Axel sedang berbicara sangat serius.
Dan sudah waktunya Venus jujur kepada kakaknya."Adek gapapa kak,adek cuma inget Xander."Venus menghela nafas.
"Dulu Xander begitu mencintai Venus,seolah Venus tak tergantikan.
Tapi nyatanya Xander menghianati Venus.Dan bodohnya Venus yang mempercayai dan mencintai Xander begitu dalam"terang Venus.
Axel menghela nafas,sungguh adiknya ini terlalu cinta kepada Xander.
Hingga setelah berpisah bbrapa tahun lamanya tapi tetap saja Venus masih jelas mengingat Xander."Sekarang kakak tanya,jika saja Xander kembali kepadamu,apa kamu masih mau memaafkannya? Apa masih mau kamu kembali padanya?"
Tanya Axel.Venus berfikir dan mengulang pertanyaan Axel berulang-ulang di hatinya.
Masihkah ia mau menerima Xander kembali?
Masihkah ia mencintai Xander?"Aku sangat mencintainya kak,tapi aku juga begitu membencinya,luka yang dia buat terlalu menyakitkan.
Mungkin aku bisa memaafkannya,tapi tidak untuk kembali kepadanya"jawab Venus mantap.
Axel hanya tersenyum lembut.Ia percaya bahwa Venus bukanlah type orang yang bodoh.
Ia takkan jatuh kelubang yang sama.Sementara disisi lain terlihat dua orang pria yang berbeda dan di dua ruangan yang berbeda tapi mereka memandang wajah yang sama dari media yang berbeda.
Yang satu dari pigura dan yang satu dari ponsel.
Tapi mereka berdua mengagumi orang yang sama."Seandainya kamu disini sekarang" ujar dua orang tersebut secara bersamaan di waktu yang sama kepada orang yang sama.
_____
Tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
VENUS (Complete)
RomantizmPlagiat far away!!!! Hasil mikir sendiri,tolong jangan copas. Thank u. VENUS Venus adalah nama planet,tapi Venus juga nama lain dari dewi Aprodhite,dewi perlambangan apa yang diinginkan setiap wanita. Venus di cerita ini bukan Venus/Aprodhite si dew...