"Berdiri!" Lirih Venus meraih tangan Xander agar berdiri,Xanderpun menurut ketika Venus menuntunnya di sofa di ikuti dengan yang lainnya.
Xander meraih tangan Venus.
"Maaf kan aku sayang,kembali padaku.
Aku tersiksa"Venus tau... sangat tau..
Tetlihat dari mata Xander,terlihat dari air mata yang di keluarkannya.
Dan tak di pungkiri,Venus juga merasakan hal yang sama."Aku sudah memaaf kan mu,tapi tidak untuk kembali padamu"Sungguh,sakit hati Venus ketika mengingat kejadian itu.
Kejadian yang menjadikannya menderita dan hampir menjadikan kakaknya sebagai pembunuh.
"Apa kesalahan ku begitu fatal,sayang?"
Venus mengangguk."Harus dengan apa aku menebusnya?"
Venus terdiam"Aku bisa gila,sayang. Tolong beri aku kesempatan"
Venus tersenyum dengan mata yang mengeluarkan air mata."Apa yang kamu lakukan jika posisi kita di tukar?"entah apa yang ada di pikiran Xander,tapi pertanyaan Venus sukses membuatnya terdiam.
"Jawab Xander,apa yang kamu lakukan jika aku berada di posisimu,disaat aku masih menjadi milikmu? Apa yang kamu lakuakan jika orang yang paling kamu cintai menghianatimu dengan mudah? Jawab!" Sungguh Venus tak bermaksud membunuh Xander dengan kata-katanya.
Tapi Venus harus!
Agar dia tidak terjebak lagi."2 tahun aku percaya padamu,dan ternyata di 2 tahun ini kamu menghianatiku. Sedari awal aku bilang,kalau aku tidak bisa memberikan apa yang kamu dapatkan dari wanita-wanitamu itu. Dan kamu sendiri tidak masalah dengan itu.
Tapi apa Xander?
Bukannya aku menghilangkan kebaikanmu kepadaku,aku sangat berterimakasih dengan itu.
Tapi coba pikir sekali lagi.
Apa yang kamu lakukan jika aku berada di posisimu,kekasihmu di jamah oleh laki-laki lain.
Apa yang kamu lakukan?"
Xander terdiam,ia ingat betul kesakitan di mata Venus di hari itu,bahkan dia berucap hal yang paling menyakitkan untuk Venus."Maaf aku harus pulang"pamit Venus tiba-tiba kepada semuanya.
Brian berdiri dan berpamitan pula dengan semuanya.
Dia yang mengajak Venus kesini,maka ialah yang harus mengantarkannya pulang.Sementara Xander masih terdiam di tempatnya,memimirkan apa yang terjadi malam ini
Dirinya memang mnemukan Venus.
Tapi tidak dengan hatinya.****
Diperjalanan pulang,Venus dan Brian hanya saling diam,menyelami pikiran masing-masing.
Bertanya kepada hati masing-masih.Venus menanyakan tntang apa yang terjadi kini.
Xander,cinta terbesar dan patah hati terbesarnya ternyata adalah teman bosnya,berarti yang Venus lihat di kantor waktu itu (chap 7) adalah orang yang memeng di kenalnya,bahkan sangat.Sungguh Venus sakit melihat Xander seperti itu,semenderita itu.
Tapi apa yang harus Venus lakukan?
Kembali?
Oh tidak,dia tidak ingin kakaknya kembali terluka ketika dirinya terluka.Tapi air mata dan kesakitan Xander juga hal yang paling menyakitkan.
Dulu,nata itu selalu penuh binar bahagia,menatapnya penuh cinta.
Tapi kini ada cinta dan kesakitan disana.Apakah jalan yang dipilih Venus ini adalah hal yang salah dan tidak adil untuk Xander?
Apa kabar hatinya?Sedangkan Brian,masih tetlihat shok.
Ternyata selama ini sosok yang dibicarakan sahabatbya adalah gadis yang kini tengah ia kagumi.Ok,Brian belum mencintai Venus.
Tapi tidak menutup kemungkinan jika rasa kagum adalah bibit dari rasa cinta.Hatinya tersayat ngilu melihat Venus menumpahkan airmata untuk Xander.
Tapi apalah dayanya yang bukan siapa-siapa bagi Venus."Bri.."suara Venus menyentak Brian kedunia nyata.
"Tolong jangan sampai kak Axel tau kejadian malam ini"mohon Venus lirih.
Brian tersenyum dan mengangguk mengiyakan.
Ia tau apa yang akan terjadi jika ia nekat memberi tahu kepada Axel tentang ini.Sekitar beberapa menit,Venus dan Brian sampai di depan gerbang rumah Venus,Brian tidak mengantar Venus kedalam sesuai perm8ntaan Venus sendiri meskipun gerbang dan pintu masuk rumah Venus tergolong jauh jaraknya.
"Makasih"ucap Venus dengan tangannya meraih pintu mobil.
"Aku yang makasih,dan maaf kalau brakhir seperti ini" sesal Brian.
"Bukan salah mu,"kali ini Venus benar-benar kaluar dari mobil Brian.
Dan Brian melajukan mobilnya kembali ke club tersebut.
Mungkin saja sahabat-sahabatnya masih ada di sana.
Brian tidak ingin pula Xander nekat bunuh diri.
Terlalu berlebihan tapi tidak menutup kemungkinan jika Xander melakukan hal nekat tersebut.Venus berjalan memasuki rumahnya dengan langkah perlahan,memikirkan segala yang terjadi malam ini,Venus mencoba bersikap seperti biasanya ketika hampir sampai ke pintu rumahnya agak kakak ataupun orang tuanya tak curiga jika telah tetjadi sesuatu malam ini.
Setelah Venus membuka pintu,rumah dalam keadaan sepi,mungkin para penghuni rumah sudah terlelap tapi jam masih menunjukkan pukul 22.15,mana mungkin kakaknya sudah tidur.
Benar saja,ketika tangan Venus hendak memutar kenop pintu,pintu kamar kakaknya terbuka dan menampilkan sosok kakaknya yang sudag bertelanjang dada dengan training panjangnya.
"Adek baru pulang? Kok gak kedengeran suara mobil?"tanya Axel beruntun.
"Iya,adek minta turuni depan gerbang aja. Udah malem,takut ganggu orang rumah"jawab Venus yang berusaha agar wajahnya biasa saja.
Tapi Axel tetaplah Axel,seorang kakak yang kelewatan peka.
"Cerita ada apa?"ujar Axel dengan nada khawatir.
"Apa Brian tidak baik? Atau adek di apa-apain sama Brian?"tanya Axel beruntun.
Venus hanya menggeleng.
"Bukan kak,Brian baik.""Tapi kenapa wajahmu seperti itu?"
"Gapapa kakak ku sayang,udah ah adek masuk dulu,gerah mau mandi"Venus pun berlalu dari hadapan Axel.
Axel tau,ada sesuatu yang tidak beres,tapi apa?
Axel tidak memaksa Venus untuk bercerita,tapi dia akan mencari taunya sendiri.______
Tbc...Voment please..
KAMU SEDANG MEMBACA
VENUS (Complete)
RomancePlagiat far away!!!! Hasil mikir sendiri,tolong jangan copas. Thank u. VENUS Venus adalah nama planet,tapi Venus juga nama lain dari dewi Aprodhite,dewi perlambangan apa yang diinginkan setiap wanita. Venus di cerita ini bukan Venus/Aprodhite si dew...