8

201 7 4
                                    

Hari-hari Venus berjalan dengan semestinya,ya hanya itu-itu saja.
Seperti,kantor-rumah-kantor untuk bebrapa minggu ini.
Tak jarang Venus juga mengunjungi kakaknya yang sedang mengajar.

Kenapa?
Karena Venus selalu menyukai lingkungan sekolah.

Venus memang aneh,dia sangat suka lingkungan sekolah,ya walaupu sekolahnya tidak sejenius itu tapi dia selalu giat belajar karena kecintaannya dengan sekolah.

Sejujurnya Venus bukan type gadis yang jika ada waktu senggang pergi keluar untuk bersenang-senang.
Tapi Venus adalah type gadis yang melakukan seperlunya jika ia sedang di luar.

Tapi entah mengapa di hari libur ini Venus sangat ingin sekali pergi berjalan-jalan,mungkin membeli keperluannya adalah hal yang menyenangkan.

Dan disini lah Venus,duduk di sebuah cafe di dalam pusat perbelanjaan sedang memegang gelas berisi coklat dingin.
Di tangan satunya tergenggam sebuah ponsel yang sedang menyala layarnya.

Entah apa yang di lakukannya,yang jelas Venus sangat Fokus melihat ponselnya hingga tak menyadari ada seorang pria yang duduk di depannya dan memandanginya dengan senyum yang tak memudar.

"Serius amat neng"seru suara itu.
Venus tersentak dan mendongakkan kepalanya.

Ia memberikan senyum tipis menandakan penghormatan kepada orang yang menyapanya.

"Sendirian aja?"tanya suara itu lagi.

"Gak,kan kamu di depanku"sahut Venus ringan.

"Aku ganggu ya?"tanyanya lagi.

"Gak,biasa aja kok,ngapain disini?"tanya balil Venus.

"Biasa jalan-jalan aja,eh kebetulan lihat salah satu karyawanku duduk sendirian disini,gak disapa takutnya sombong lagi"candanya,venus mendengus.

"Itu kalo aku tau ya Bri kamu disini,kalo gak tau ya gak bakala aku ngatain kamu sombong"Venus terkekeh kecil heran dengan sikap bosnya yang katanya kebetulan melihatnya duduk sendirian ini.

"Ya kalo aja kamu liat aku tapi pura-pura gak liat.
Terus besok pas di kantor kamu ngatain aku sombong"
Ternyata si Brian cerewet juga ya untuk ukuran laki-laki dewasa.
Begitu pemikiran Venus.

Venus memutar matanya jengah,tak menyanggka bosnya sekonyol ini.
"Yaampun Bri....
Ngomong apa sih,sampe segitunya pemikianmu"kekeh Venus merasa lucu.

Venus melanjutkan bermain ponselnya,ternyata Axel lah yang menghubunginya dari tadi,menanyakan keadaannya.

Terang saja Axel bertanya.
Karena baru kali ini Venus mau kluar sendirian untuk jalan-jalan.

Sedangkan Brian hanya melihat saja,semakin kesini rasanya Venus semakin terlihat cantik.

"Jangan liatin,ntar naksir!" Ujar Venus menyentak Brian tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

Brian awalnya tersentak kemudian terkekeh mendengar ucapan Venus yang menurutnya lucu.

"Udah ah,aku mau balik dulu keburu sore"Venus beranjak tanpa menunggu jawaban dari Brian.

Brian hanya melihatnya hingga hilang dari pandangannya dengan tersenyum melihat kelakuan Venus yang menurutnya menarik.

Lucu saja.
Disaat banyak wanita yang dengan senang hati ingin di temaninya tapi tidak dengan Venus yang memilih selalu menghindar.

Tepukan di pundak Brian menyadarkannya dari lamunan tentang Venus.

"Oi bro.."Brian menundukkan kepalanya tapi tak menghilangkan lengkungan di bibirnya.

VENUS (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang