12

177 8 0
                                    

Venus merenung di dalam kamarnya degnan pakaiannya yang masih melekat sempurna di tubuhnya.

Pikirannya melayang memikirkan pertemuannya dengan Xander.
Hatinya begitu sakit melihat orang yang masih bertahta di hatinya begitu terluka.

Dulu,dia berusaha sekuat tenaga membuat Xander bahagia,begitu pula Xander,dia berusaha membuat Venus bahagia.

Dan hari ini,Venus melihat,betapa rapuhnya Xander.
Sebenarnya,Venus tidak tega melihat Xander yang seperti itu.
Tapi Venus juga tidak bisa melupakan apa yg terjadi beberapa tahun silam.

Disisi lain,Xander masih saja minum,ini adalah botol ke 3 nya,Xander tetmasuk golongan peminum handal tapi untuk berbotol-botol,sungguh menghawatirkan.

"Udah dong bro,lo udah habis 3 botol,ini juga lewat tengah malem,anak-anak aja udah pulang nganter cewek-cewek,gue juga besok harus kerja"ujar Sam yang masih setia menunggu sahabatnya yang sedari tadi mematung.

"Sam"tepukan di sertai sapaan di pundak Sam membuat Sam mengalihkan pandangannya dari Xander.

"Berapa botol?"tanya suara itu.

"Udah abis 3 Bri"

"Masih sadar?"kini Brian mengalihkan percakapannya untuk Xander.

Xander yang mendengar nama Brian di sebut langsung menoleh ketika Brian bertanya kepadanya.

Bugh...

Satu tinju melayang kepipi Brian yang baru saja datang.

"Anjing lo! Lo pikir 3 botol bikin gue mabok?"mata Xander berkilat marah.

Bugh...

"He brengsek,kalo lo gak mabok,ngapain lo nonjok gue?"Brian membalas pukulan Xander yang kini sudah tersungkur di meja bar.

Saat Xander hendak memukul Brian kembali,badannya sudah di tahan oleh sam dan Brian di tahan oleh pengunjung lain.

"Itu buat lo yang nikung gue.
Selama ini gue cerita semuanya tentang Venus ke lo,dan nyatanya lo jalan sama Venus gue"dan sekarang Sam dan Brian mengerti jika ini adalah salah faham.

"Haha... Venus lo? Sadar Xander,apa yang lo perbuat ke Venus!
Dan sorry,bukan sifat gue nikung temen,selama ini lo cuma cerita tanpa sebut nama,ya mana gue tau kalo itu Venus."

"Halah... lo juga tertarik kn sama Venus!"

"Tertarik gak nya bukan urusan lo!
Lagian siapa yang gak tertarik sama Venus.
Gak normal gue kalo gak tertarik sama dia."Xander semakin marah dengan pengakuan Brian,dia meronta hingga akhirnya dia tak sadarkan diri karna kepalanya sudah terlalu sakit di sebabkan oleh alkohol.

Dan Xander yang tak sadar pun di bawa oleh Brian dan Sam ke apartement Brian.

Brian tak segila itu untuk meninggalkan sahabatnya yang gila ini.
Ya meskipun setelah saling adu otot dan argumen,persahabatan mereka harus tetaplah utuh.

"Lo gila ya Bri ngeladenin bocah gendeng ini? Gak seharusnya lo ngomong kaya gitu,kalo Xander makin salah paham gimana?" Tanya Sam di yengah keheningan mobil.

Brian menghela nafas.
"Yang gue omongin tadi bener,dan si gila ini harus tau.
Gue gamau ada salah paham.
Ya meskipun setelah dia bangun gak nutup kemungkinan gue bakal di bunuh."

Kedua sahabat itu terkekeh.

"Tapi ya mau gimana,gue juga tertarik sih sama si Venus."lanjut Brian menerawang.

"Ya elah,cuma cowok gak normal kali Bri kalo gak tertarik sama Venus.
Cowok gak normal aja bisa jadi normal kalo liat Venus" Sam cengengesan.

Plak...
Seketika rasa panas menjalar di paha Sam. Dan pelaku dari rasa panas itu adalah pria yang ada di sampingnya ini,yang kini tengah mengemudi dengan muka di tekuk.

VENUS (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang