7

182 6 2
                                    

"Venus... veeee... venuuuuus....."
Venus yang baru datang sontak terkaget mndengan jeritan teman kerjanya yang begitu waw.

"Apa sih mbak? kok heboh bener" sahut Venus.

"Kamu tadi di anter siapa?" Tanya wanita itu dengan gaya centil.

"Oh... itu kakak aku"jawab Venus seadanya.
"Kenalin dooong".
Nah kan.
Sudah Venus duga.
Pasti ujung-ujungnya minta kenalan.

"Mbak Andin kenalan sendiri aja deh mbak. Tapi hati-hati ya,kakak aku udah punya pacar super galak" biarlah Venus dianggap pembohong,tapi ini adalah upayah agar kakaknya terlindungi dari wanita macam Andin.

"Yaaaah.... eh.. hampir lupa,kata pak bos kalo kamu masuk hari ini di suruh langsung menghadap,gak boleh kemana-mana dulu. Langsung masuk ruangannya aja"

Venus heran.
Emang selama ini dia kemana dulu?

Ini yang aneh Andin apa si bos?

Ah sudahlah,mendingan sekarang Venus bergegas keruangan bos.

Saat pintu lift hampir tertutup entah Venus salah lihat atau memang benar itu seseorang yang venus kenal,posturnya begitu familiar,cara berjalannya juga.

Entah lah,tapi Venus merasa mengenal seseorang itu.

Tapi pintu lift sudah tertutup dengan sempurna ketika ia ingin melihat wajah itu.

"Bodo ah.
Banyak juga orang kembar di dunia ini.
Mungkin juga salah satu kenalanku atau knalan kakak" gerutunya, untung saja lift dalam keadaan sepi dan dia hanya sendirian di dalam kotak besi itu.

Jika tidak mungkin Venus akan di anggap gila oleh orang yang melihatnya.

Saat Venus sudah sampai di lantai tempatnya bekerja,Venus langsung melangkahkan kakinya menuju ruangan bos nya tanpa meletakkan tasnya di mejanya.

Entah Venus lupa atau memang sengaja agar bosnya tau bahwa ia baru saja datang.

Tok...tok...

Namun tak ada jawaban,tapi apa peduli Venus.
Langsung saja Venus masuk kedalam ruangan Brian.

Dan tetnyata benar,tak ada seorang pun di dalam.
Brian belum datang.

"Huft.... "desah Venus.

Dia sungguh kesal dengan bosnya ini.
Apa-apaan dia.

Berpesan tapi dia sendiri belum datang.

"Apaan sih ni orang,gak jelas banget."gerutu venus
Kemudian Venus berbalik keluar menuju mejanya yang tepat berada di depan ruangan Brian.

Saat hendak berbalik,tanpa Venus sadari ia menabrak sesuatu / tepatnya seseorang yang membuatnya terhuyung kebelakang.

"Ouch..." Venus menggosok hidungnya yang terasa ngilu.

"Ops.... sorry" ujar suara di depannya,Venus hanya meliriknya sekilas dan mengangguk.

"Sakit ya?"ujar suara itu.

"Menurut anda saja bagaimana sir?"oh.. ok,sepertinya Venus agak sedikit kesal dengan ini.

"Oh ayo lah Venus.
Panggil namaku saja jika kita sedang berdua."Brian menghela nafas.

"Bukankah tidak sopan jika memanggil nama atasan hanya dengan nama saja?
Apa lagi ini sedang di kantor."
Brian terdiam,kemudian tersenyum kecil.

"Baiklah..saya suka sikapmu yang profesional itu.
Silahkan kembali ketempatmu dan maaf soal hidungmu"
Brian memiringkan badannya mempersilahkan Venus keluar.

Tapi Venus sama sekali tidak bergeming,Brian mengangkat alis dan memiringkan kepalana heran.

"Ada apa?"tanya Brian heran.
Venus menghela nafas.

"Anda tadi menitipkan pesan jika saya datang,saya di suruh langsung keruangan anda sir" jelas Venus.

Brian hanya terkekeh kecil.
"Sudahlah,lupakan.
Kembali ketempatmu,saya hanya memastikan kamu bekerja hari ini"ujar brian sambil berlalu memasuki ruangannya meninggalkan Venus yang masih kebingungan.

Sejurus dengan itu,Venus pun berlalu meninggalkan ruangan Brian tanpa peduli dengan sifat aneh atasannya itu.

Di tempatnya brian merasa lega ketika Venus sudah berada di hadapannya.

Entah lah,jika kemarin Brian merasa Venus sama seperti gadis yang lain,tapi kali ini ia merasa Venus sungguh berbeda.

Lagi pula,keluarga Venus cukup kaya dan terpandang untuk menjadikan Venus seperti gadis-gadis liar di luar sana,akan cukup aneh jika Venus seperti itu.

Waktu makan siang tak seperti biasanya.
Venus yang sebelumnya akan selalu makan siang di luar,entah itu bersama brian atau kakaknya,kali ini Venus terlihat sedang berada di kantin kantor dengan beberapa gadis di sekelilingnya.

Venus yang sedang asyik melahap ayam penyet dengan lahap kini menghentikan suapannya ketika seorang kawannya-Linda bertanya kepada Venus.

"Ve,body lo tuh asli kaya gitu apa hasil oplas?" Seketika yang lainnya terdiam menunggu penjelasan dari Venus.

Venus meletakkan sendoknya dan menghela nafas.
Selalu saja pertanyaan ini yang datang dari mulut orang-orang usil.

"Gue mau jawab pertanyaan kalian,tp plis...jangan bikin gosip yang gak-gak lagi tentang gue!
Kalian pikir gue gak tau kalo selama gue di sini,kalian selalu aja bikin gosip yang gak bermutu,yg simpenan om lah,simpenan Axel si pengusaha muda lah. First... semua itu gak bener"Venus menghela nafas,lali melanjutkan.

"Yang kedua,body gue emang gini.
Ngpain gue oplas? Gue ni mahluk paling gak betah sakit,liat jarum suntik aja gue kabur,apalagi buat oplas.
Tapi ya serah kalian sih mo percaya apa gak."Venus melanjutkan makannya yang tettunda berkat pertanyaan usil tadi.
semua yang mendengarkan memang mencibir tidak percaya.

Tapi Venus tetaplah Venus.
Peduli amat sama yang begituan.
Ngurusin hidupnya aja dia masih belum bisa,ngapain ngurusin orang yang ngurusin hidupnya.

Nah loh..
Ribet kan?

_____
Tbc...

VENUS (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang