"Buka mata nya pelan-pelan"
Venus mengikuti instruksi dari dokter yang sudah membuka perban di mata Venus.
Satu bulan sudah Venus berada di rumah sakit.
Sempat Venus tidak terima jika kedua matanya rusak,ia ingin bunuh diri.
Tapi tuhan tidak tidur,Tuhan adil.Semua penderitaan,semua ketakutan Venus di bayar hal yang indah"mungkin" .
Setelah melakukan pencangkokan mata dari pendonor yang menurut Venus sangat baik,ia kini sudah bisa membuka perbannya.
Entah apa hasilnya yang jelas Venus harus berterimakasih kepada keluarga pendonor itu.
Atau mungkin pada pendonor itu.
"Nah... iya pelan-pelan,jangan di paksa"
Venus membuka kelopak matanya perlahan.
Yang pertama masuk kematanya adalah cahaya yang silau,kemudian satu persatu orang di ruangan itu terlihat.
Mama,papa,kakak dan Brian juga ada di sana.Bahagia membuncah di hati Venus.
Matanya berfungsi kembali.
Matanya kini kembali.Tapi seketika senyum Venus pudar,ada seseorang yang terlintas namanya di hatinya.
Orang yang sudah di lupakannya.
Tapi entah kenapa kali ini ia memikirkannya."Kamu kenapa?"tanya keluarganya dan Brian bergantian.
Venus ingin menyebut nama seseorang yang kini sedang di pikirkannya,tapi ia takut Axel marah dan berakhir seperti kemarin
"Coba cerita sama mama"
Awalnya Venus ragu ketika ingin menceritakan apa yang ada di benaknya.
Terlebih lagi semua orang terdekatnya ada disini saat ini."Ayo,gapapa,cerita aja,jangan takut sayang"ucap mama dengan mengelus punggung Venus.
"Xander"lirih Venus.
Semua terdiam,mereka tau,kini Venus sedang mencari keberadaan Xander.
Ya logikanya sih,Xander pasti akan nekat menemui Venus ketika ia mendengar keadaan Venus,tapi kenyataan bahwa Xander tidak ada disini pasti membuat Venus bingung.
"Kamu masih mencintainya?"tanya mama Venus.
Lantas Venus menggeleng.
"Enggak,cuman Venus rasa ada sesuatu yang menyangkut dia"lirihnya lagi.
Semua yang berada disana terdiam,mata mereka selalu menghindar ketika Venus melihatnya.
"Ma? Pa? Kak? Kenapa?"tanya Venus.
Ia merasa aneh ketika semua yang ada di ruangan itu terdiam."Brian?"alihnya kepada Brian.
"Ya Venus?"sahut Brian kikuk.
"Ada apa?"tambah Venus.
Semakin Venus mencari,semakin Venus tidak dapat apa yang ia inginkan.
"Sebenarnya ada apa? Kenapa kalian diam? Kenapa kalian tidak melihatku?"perasaan Venus masih tidak enak dan semakin tidak enak ketika kakaknya keluar dari ruangan tanpa kata dan Brian yang menyusulnya.
"Ada apa ma,pa? Kenapa kakak pergi?"suara Venus terdengar melirih.
Ia lelah,sangat lelah,pertanyaannya sama sekali tidak di jawab.
"Sayang,kamu harus istirahat"ujar sang papa lembut.
Mama yang melihat kebingungan di mata Venus berusaha keras menyembunyikan air matanya.
"Istirahat ya sayang,tunggu sampai kamu pulih,nanti kamu akan ketemu Xander"pinta mamanya.
Venus yang sudah lelah bertanya pun akhirnya menurut.
Sebenarnya ada apa dengannya?
Venus sendiri bingung,kemarin ia mati-matian menolak Xander,dan sekarang ia mencari Xander seolah Xander menghilang.Mungkin mamanya benar,ketika kondisinya membaik,ia akan bertemu Xander.
******
Kepulangan Venus adalah hal yang dinanti-nanti,tak hanya oleh keluarganya,bahkan kini rumah Venus di penuhi oleh teman sekolah dan kuliahnya dulu,bahkan teman sekantornya pun di undang
Ya,bisa di bilang pesta penyambutan Venus.
Berlebihan memang,tapi tak apa, demi Venus apapun di lakukan oleh keluarganya.
Ini juga saran dari dokter agar Venus mulai membiasakan dirinya untuk berbaur dengan keramaian lagi.
Agar trauma yang dialamunya tidak semakin menjadi-jadi."Ma"lirih Venus yang sedari tadi tidak melepaskan lengan mamanya.
"Ya,sayang."sang mama menoleh ak lupa senyum lembutnya.
"Xander kok gak di undang?"sontak mama terdiam,entah bagaimana ia harus menjelaskannya kepada Venus tentang apa yang terjadi sekarang.
"Ma,kok diam?"
Mama Venus hanya tersenyum sendu.
"Nanti ya sayang,mama akan beri tahu kamu sesuatu.
Untuk sekarang kamu nikmati dulu pestanya,dan kamu berbaur lah denga rekan-rekanmu"ujar mama lembut."Hai adiknya kakak...."seru Axel dengan memeluk Venus dari belakang.
Yang di peluk hanya tersenyum,tak seaktif dulu,jika ia akan kaget dan marah atau mengomel.
Kini Venus hanya tersenyum.Banyak perubahan di diri Venus,Venus yang dulunya ceria,kini menjadi sangat pendiam.
Hanya berbicara seperlunya saja ketika ada yang mengajaknya bicara.
Dan hanya tersenyum jika ia ingin saja.Kekerasan yang dialami Venus memang parah,meninggalkan trauma yang amat besar untuknya.
Memang Venus tidak sehisteris dulu,tidak separah dulu.
Tapi trauma itu berhasil merubahnya.Acara di rumah Venus berakhir tepat pukul 2 siang,tinggal keluarga Venus saja yang kini berada di ruang keluarga.
"Ma" panggil Venus kepada sang mama yang duduk nya tak jauh darinya.
"Ya sayang,kenapa?"sahut sang mama menjauhkan kepalanya dari bahu suaminya.
"Xander" semua terdiam mendengar penuturan Venus.
Ini lah yang paling di hindari dari keluarga Venus.
Bahkan kini Axel sudah meletakkan camilan yang tadi ia pangku.
Papa menghela nafas,mama diam tak berani menatap Venus.
Dan Axel hanya menundukkan kepala.
Kalau kalian tanya dimana Brian,maka jawabannya Brian tadi di telfon mamanya untuk mengantarkan mamanya kesalon.
Anak berbakti bukan?
"Ma,pa,kak? Kalian kok diam lagi?"Venus semakin tidak sabar dengan keadaan ini.
"Kamu mau tau dimana Xander?"tanya papa dan di angguki cepat oleh Venus.
"Ganti pakaianmu,papa antar kamu sekarang,sayang" Venus yang mendengar perintah itu langsung melaksanakan perintah papanya tanpa banyak membuang waktu.
Ia harus tau apa yang terjadi saat ini.
Ia harus menghilangkan kejanggalan di hatinya."Pa,apa gak terlalu cepat?"tanya Axel gusar,mama nya juga mengangguki seolah tak setuju dengan keputusan suaminya.
"Papa tau apa yang harus papa lakukan,bagaimanapun juga adikmu harus tau kebenarannya".
"Tapi pa,gimana sama trauma adek,bahkan ini gak akan menjamin kalau adek gak akan tertakan lagi"Axel tetep kekeuh menentang keputusan papanya.
"Dan membiarkan Venus terus bertanya dan bingung? Membiarkan Venus merasa janggal? Coba kalian fikir,dimana setiap harinya Xander selalu di sekelilingnya,mengganggunya. Tapi sekarang di keadaan Venus yang seperti ini Xander menghilang,bahkan orang yang tidak ada sangkut pautnya pun merasa aneh,apalagi Venus"
Semua bungkam,sang kepala keluarga benar dan memang sudah seharusnya Venus mengetahui fakta yang sesungguhnya.
______
Tbc..Voment please.
Maaf kalo ceritanya semerawut.
Karna ni otak juga lagi semerawut 😭Thank u guys
KAMU SEDANG MEMBACA
VENUS (Complete)
Любовные романыPlagiat far away!!!! Hasil mikir sendiri,tolong jangan copas. Thank u. VENUS Venus adalah nama planet,tapi Venus juga nama lain dari dewi Aprodhite,dewi perlambangan apa yang diinginkan setiap wanita. Venus di cerita ini bukan Venus/Aprodhite si dew...