Extra part

149 3 2
                                    

Jika Axel lupa akan jati dirinya sebagai pria dewasa,mungkin hari ini ia akan menangis meraung.
Tapi itu sungguh memalukan jika hal itu memang benar-benar ia lakukan.

Mengapa ia bisa berpikir menangis meraung?

Karena di hari ini merupakan hari yang mengerikan menurutnya,Venus,adik yang dijaganya sedari Venus terlahir kedunia hingga seperti sekarang,akan di bawah pergi oleh laki-laki yang saat ini berdiri di sebelahnya dengan stelan tuxedo yang begitu mewah.
I mean beberapa jam kedepan,Axel sudah tidak tinggal satu rumah lagi bersama adiknya karena Venus akan tinggal bersama Brian.

Ya,hari ini adalah hari pernikahan Venus dan Brian.

Tepukan di pundak Axel yang tengan memegang gelas berisi cairan berwarna membuyarkan lamunannya.

"Adikmu sudah menikah,lantas kamu kapan?"tanya pria paruh baya yang mukanya hampir mirip dengan Axel.

"Udah deh pa,jangan buat mood aku jadi makin buruk"

Papa Axel terkekeh menanggapi anaknya yang lebih mirip pria patah hati.

"Kamu gak sister complex kan, Xel?" Papanya memicing curiga.

Axel yang di tuduh pun tak terima,bagaimana bisa papany berpikiran sperti itu.

"Papa apa-apaan sih,mana mungkin aku kayak gitu,Venus itu adik kesayangan aku pa,seuumur hidup Venus itu bergantung sama aku,terus sekarang tiba-tiba Venus di pisahkan sama aku"jelas Axel menggebu-gebu.

Papanya yang melihat itu hanya terkekeh,menurutnya expresi dan umur Axel sama sekali tidak cocok.

"Doakan saja yang terbaik untuk adikmu,lagian Venus dan Brian masih ada di kota yang sama dengan kita,jadi kapanpun kamu bisa mengunjunginya"

Axel menghela nafas dan mengangguk,menurutnya semua tidak akan sama,adik kecilnya yang selalu bergantung padanya sudah menjadi istri orang.

Di lain sisi Venus dan Brian tengah saling tersenyum menanggapi doa dan ucapan selamat dari para kolega bisnis Brian.

"Kamu senang?"bisik Brian kepada wanita yang kini suda sah menjadi istrinya.

"Sangat" jawab Venus penuh haru.

"Aku lebih bahagia,mendapatkan bahkan apa yang tidak pernah aku impikan,apa yang lebih bahagia dari itu?"
Venus tersipu,ya akhirnya Venus merasakan kebahagiaan setelah sekian lama ia merasakan hidup dibawah tekanan dan bayang-bayang masa lalu.

Tak pernah terfikir jika Venus akan menikahi seseorang,dan orang itu bukan Xander,manatan kekasih yang dulu sempat sangat dicintainya.

Dan berakhir mengorbankan hidupnya agar Venus bahagia.

Disela-sela saling meresapi kebahagiaan,perhatian Venus dan Brian juga keluarga mereka tersita oleh seoang berpakaian suster yang menggendong seorang anak laki-laki kecil dengan wajah yang setengah mengantuk memasuki ballroom hotel tempat diadakannya pesta,umurnya mungkin sekitar 5-7 tahunan.

Mereka heran,di tengah-tengah acara seperti ini,baru ada orang yang hadir,atau mungkin itu salah satu anak dari para tamu yang hadir saat ini yang sedang rewel dan di tenangkan oleh susternya di luar sehingga ia baru masuk.

Tapi tidak,suster itu menuju arah Brian dan Venus,terlihat dari matanya yang sesekali menunduk ketika melihat kearah menpelai berdua.

"Maaf tuan,nyonya,bisakah saya bicara sebentar?"tanya suster itu takut.

Venus dan Brian saling pandang,begitu pula kedua orang tua mereka dan Axel tentu saja.

"Ya,silahkan"jawab Brian di tengah keheranan.

VENUS (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang