#1

452 20 0
                                    

"WOY, TUNGGUIN!!"

Ganis namanya, Rengganis Azalea. Dia langsung saja berlari dari depan gerbang menuju ketiga sahabatnya yang baru saja ia panggil. Lalu di depannya, ketiga gadis itu yang tadi sedang tertawa sontak saja menoleh kebelakang dimana Ganis tengah berlari.

"Kok kalian mau ninggalin sih?" Tanya Ganis kesal saat dirinya sudah disamping ketiga temannya.

"Lo nya aja yang lama. Bentar lagi upacara, gerbang aja udah mau ditutup" jawab Vania Hazlania, atau biasa dipanggil Vania sambil menunjuk gerbang yang memang benar sudah mau ditutup oleh satpam. Ganis bisa bernafas lega. Setidaknya ia tidak dipermalukan untuk berdiri didepan tiang bendera menghadap peserta upacara lain.

Para murid-murid dan guru berdiri di lapangan untuk melakukan kegiatan rutin di Senin pagi, yaitu upacara. Keempat gadis yang berdiri diantara hampir ribuan murid itu terlihat sedang mengobrol di kesempatan ketika pembina upacara yang mana adalah Kepala Sekolah sedang menyampaikan amanat.

"Nah, apa kan kata gua juga. Kalo pembinanya kepala sekolah mah pasti lama ngomongnya." Bisik Vania.

Ailsha Prisillia, biasa dipanggil Ailsha atau Sasha. Dia mengecek jam tangan pink nya, "hm, udah lebih setengah jam dia ngomong sendiri."

"Bablas aja sekalian sampe istirahat." Bisik Ganis.

Athaya Astridthya, dia biasa dipanggil Athaya atau Atha, yang hanya mendengar ketiga sahabatnya mengeluh itu hanya memutar bola matanya malas. "Udah deh, kalian tuh. Bentar lagi juga selesai ih." Ucapnya memperingatkan.

Fyi, diantara mereka berempat, Athaya yang suka paling serius. Makanya paling pinter diantara mereka berempat. Tapi dia juga seru kok kalo lagi kumpul berempat.

Setelah berdiri selama satu jam lebih di lapangan disertai teriknya matahari yang sudah muncul, akhirnya mereka bisa kembali ke kelas. Dikelas, mereka duduk berdekatan. Pojok kanan paling belakang ada Ganis dan Ailsha, di depan mereka ada Athaya dan Vania. Spot tempat duduk terbaik mereka ya gitu, paling pojok dan paling belakang. Cocok buat gibahin hot news di sekolah hahaha...

"Eh matematika minat pada udah semua?" Tanya Ailsha.

"Oh gue.." ucap Ganis.

"Nah liat dong. Cepet cepet mana!"

"Apa sih ih. Belum selesai juga ngomongnya. Gue belum selesai ai ai.. ih." Kesal Ganis.

"Athaya... baik deh." Bujuk mereka bertiga.

Athaya merogoh tasnya dan mengeluarkan buku tulis, "gitu aja baru kompak. Malam tuh belajar, bukan gosip." Ucap Athaya sambil menyodorkan bukunya.

"Kalo lo semalem ga ngasih tau tentang gebetan lo itu gak akan kali sekarang kaya gini." Ucap Ganis.

"Udah kerjain cepet." Ucap Athaya.

:: :: :: :: ::

"Baik, untuk pertemuan selanjutnya kita bahas latihan soal tadi ya. Selamat siang." Ucap Bu Ani selaku guru Bahasa Indonesia.

"Siang bu." Jawab seisi kelas.

"Yuk ke kantin. Laper woy ngantuk." Keluh Vania.

"Yuk" jawab ketiga sahabatnya dan mereka pun keluar kelas menuju kantin.

Karena sudah jam istirahat, seluruh murid pun terlihat berkeliaran di luar kelas. Ada yang ke perpus, ke lapangan melihat anak cowo olahraga, ke taman, rooftop, atau kantin kaya empat gadis ini.

Setelah sampai di kantin, mereka langsung menuju penjual mie ayam.

"Pak, pesen 4 ya. Oh iya, es jeruk juga 4. Duduknya disitu." Ucap Vania sembari menunjuk meja yang tidak jauh dari keberadaannya.

Setelah memesan, mereka duduk menunggu pesanan. Untuk mengisi waktu ini, mereka mengobrol, bercanda, apa aja deh yang penting gak gabut.

"Eh, jadi yang semalam itu bener tha?" Tanya Ganis membuka obrolan. Membuka obrolan gibah yang mulai meronta-ronta.

"Nah, he'em bener kayanya sih. Gua denger pas pulang sekolah hari jum'at kemaren itu." Jawab Athaya.

"Bisa aja namanya sama tapi orangnya beda kan tha." Ucap Vania.

"Ini pesanannya." Ucap penjual mie ayam tadi.

"Makasih. Ini uangnya pas ya." Ucap Vania.

"Lanjut heh." Bisik Ailsha.

"Ya gatau ya.. tapi bisa jadi apa yang gua pikirin bener adanya. Soalnya dari zaman SMP berusaha deketin juga tuh anak."

Ganis berfikir, "Kita cari tau aja. Mau?" Ajak Ganis.



To be continue

First work..
Untuk cerita ini kita (karena author nya dua) sepakat buat publish tiap malam minggu. Dan nantinya chapternya tuh kita bikin banyak. Nah karena bikin banyak, jadi tiap chapternya tuh pendek. Gpp kan? Yakan? Yakan?

Klik ketik untuk Vomment nya guys...

Wait for the next chapter it.

Love In Silence (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang