#10

183 12 0
                                    

Seperti yang sudah direncanakan sebelumnya, kini keadaan serta suasana di halaman belakang rumah Gio terlihat berbeda serta ramai. Disana terdapat beberapa meja bulat serta kursi yang melingkar di setiap sisi meja untuk tempat duduk para tamu, meja besar untuk bermacam hidangan dan minuman, meja yang diatasnya terdapat kue ulang tahun dengan berbagai hiasan-hiasan simpel yang cocok untuk seusia remaja laki-laki.

Dan tak lupa untuk mereka yang hadir. Terlihat mereka semua bergaya kasual sehingga acara ini tidak terlihat formal, jadi mereka terlihat seperti gaya mereka ketika bermain sehari-hari.

Gio sedang berkumpul di salah satu meja yang kini ditempati lima orang. Mereka saling berinteraksi dengan bahagianya sambil menikmati hidangan yang ada.

"Set, lu ngobrol kek, lagi waktunya seneng-seneng lo makan mulu kerjaannya." Omel Rendi saat menyadari bahwa sejak tadi setya hanya menikmati kue-kue yang ia ambil banyak.

Setya menengok dengan pipi yang mengembung berisi kue, "ho'oh ho'oh kalian ngowbwol aja duwu. Gua makan duwu." Ucapnya yang tak jelas karena mulut yang terisi.

Gio terkekeh, "udah telen dulu tuh ah. Keselek lu ntar baru tau rasa." Ujar Gio yang mengundang gelak tawa teman-temannya.

Kemudian setelah Gio berkata demikian, Setya terbatuk-batuk karena tersedak. Tangannya memegang lehernya. Namun apa yang teman-temannya lakukan? Sebagai teman yang baik, mereka menertawakan Setya sampai tergikgik lucu. Setelah nya, barulah mereka membantu. Temen baik kan mereka... ketawain dulu baru bantuin.

"Eh eh, nih minum dah. Kesian amat lu, lagi anteng makan juga. Hahaha." Ujar Ciko sambil memberikan segelas sirup yang ada di meja yang langsung diminum Setya.

"Malah ngetawain lo pada. Somplak!" Omel Setya dengan nafas yang agak tersenggal-senggal.

"Gio!" Gio menjenjangkan lehernya untuk mencari orang yang memanggilnya. Lalu terlihat Audrey yang kembali memanggil sambil melambaikan tangannya. Saat Gio sudah melihatnya, Audrey menghampiri Gio yang bersama teman-temannya.

"Fans lo tuh. Dateng mulu." Sindir Ari sambil menunjuk Audrey dengan dagunya. Gio hanya tersenyum tipis.

"Gio, happy birthday ya.. pokoknya doa dari gue yang baik-baik buat lo. Dan mmm, ini buat lo. Semoga suka ya." Ucap Audrey dengan riang sambil menyodorkan paperbag yang dibawanya kepada Gio dengan senyum yang ceria.

Dengan senang hati Gio terima, "makasih ya. Oh lo sendiri?"

"Sama Shila Putri. Mereka lagi foto-foto sih tadi gatau dimana." Jawabnya.

"Oh gitu." Gio mengangguk paham.

Audrey mulai merasa canggung, "yaudah gue balik ke temen gue ya. Sekali lagi hbd Gio.." Ucapnya sebelum berlalu.

"Iya makasih lagi."

Sedangkan masih keberadaan ditempat yang sama, terdapat empat gadis yang baru saja datang. Mereka takjub dengan suasana yang terlihat ramai dan keadaan tempat yang terlihat keren sekali.

"Yuk langsung ke Gio aja dulu." Ajak Ganis.

"Eh bentar, mana Gio nya tapi?" Tanya Ailsha. Mereka pun mengedarkan pandangan ke penjuru halaman.

"Tuh dia!" Unjuk Vania saat melihat Gio yang ada didepan meja yang bertumpuk kado diatasnya. Tanpa berlama-lama lagi, mereka pun menghampiri Gio.

"Wah kalian. Baru dateng?" Tanya Gio duluan dengan senyum merekah di wajahnya.

"Iya. Sorry telat." Jawab Vania.

"Btw hbd ya. Doa terbaik aja deh buat lo." Lanjutnya.

"Hbd yo. Nih buat lo. Jangan liat besar kecilnya ya." Ujar Ailsha yang mengundang kekehan Gio saat menerimanya.

"Apanih? Palingan mainan bocah kali nih." Ejek Gio.

"Dih sok tau."

"Hbd ya Yo. Nih dari gue sama Vania."

"Thanks ya." Ucap terima kasih Gio dengan senyum mengembang.

"Tha?" Panggil Vania sambil menyikut lengan Athaya, untung Vania sadar jika temannya itu hanya berdiam diri. Athaya menengok lalu melirik Gio yang juga sudah melihatnya.

"Iya sorry. Gio, hbd juga ya. Wish you all the best. Dan ah ya, ini." Ucap Athaya lalu menyodorkan kado berbentuk persegi. Dan Gio menerimanya dengan senyum bahagia.

"Waduh, thanks Tha. Oh ya, kalian santai aja ya nikmatin acaranya. Icip-icip dulu tuh disana. Enak kok tenang." Ujar Gio.

"Iya-iya beres" ujar Ganis.

"Oh iya, Tha, nanti ikut gue ya? Ada yang mau gue liatin sama lo." Ucap Gio sedikit gugup

"Iya! Nanti Athaya ikut sama lo kok, sekarang kita kesana ya? Yuk Tha." Ucap Ailsha spontan, Ailsha pun langsung menarik tiga temannya itu pergi menjauh dari tempat duduk Gio.

Dari arah yang agak jauh dari keberadaan Gio dan Athaya cs terlihat Audrey cs yang melihat mereka.

"Athaya diundang juga?" Tanyanya sendiri.

"Ya mereka kenal lah. Lo inget kan pas di kantin waktu tanding futsal?" Ujar Putri.

Audrey mendelik, "iya inget-inget. Gak usah bahas itu deh."

"Padahal gue gak terlalu kenal dia dari dulu. Tapi kok gue sebel ya sama dia?" Tanya Audrey.

"Gara-gara lo cemburu lah." Ujar Shila.

To be continue

Vote nya please. Cuma vote. Gk rugi kok, gk bayar, gratis.

Love In Silence (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang