Di suasana kelas yang berisik karena kebetulan katanya guru sedang ada rapat untuk rencana acara sekolah, seperti biasa, Athaya memanfaatkan waktunya ini untuk mendengarkan lagu, serta matanya yang berkutat dengan novel yang dibacanya. Ailsha dan Vania memanfaatkan waktu siang ini untuk tidur, dan Ganis yang entah dia bingung akan melakukan apa kalo sudah dengan kegiatannya masing-masing begini.
Ganis mengelilingi pandangannya ke tiap-tiap temannya yang bebas. Ada yang nonton film, ngobrol, makan, dan lain sebagainya. Ganis pun membuka ponselnya sekedar menghibur dirinya lewat aplikasi instagram. Namun, tetap saja bosan melandanya. Ia mendengus, kakinya kemudian sedikit mendorong kursi Athaya dari bawah meja.
"Apaan?" Tanya Athaya.
"Bosen ya? Haha... pasti deh." Tebaknya yang direspon rolling eyes oleh Ganis, "kita ngapain gitu Tha, biar gak gabut gini. Dua kebo malah pelor." Ujar Ganis sambil melihat dua temannya yang tidur.
"Biar gak gabut kan?" Tanya Athaya yang diangguki oleh Ganis. Kemudian Athaya menyuruh Ganis mendekat dan membisikkan sesuatu.
Senyum jahil tertera di bibir mereka.
1...2...3...
"Woy, woy, woy bangun woy... ada ibu dateng!"
"Sha bangun oy, bisa diamuk lo nanti ketahuan ibu..."
"Heh, ya ampun kebo banget sih!"
"Bangun bangun bangun!!"
"Sha...! Van...!"
Aksi jahil mereka dimulai dengan membangunkan kedua temannya. Tidak teriak sih, hanya mereka menggoyang-goyangkan badan temannya yang tertidur, dengan tega hingga Ailsha dan Vania melenguh karena telenguh.
"Asli. Ibu ngeliat kesini!" Ujar Ganis dengan nada yang ditakut-takuti. Berhasil, Ailsha dan Vania langsung menegakkan duduknya dengan wajah yang terlihat bangun tidur dan matanya masih terlihat merah.
"Hhhmmppptt Hahahahaha..." Tawa Athaya dan Ganis bersamaan.
"Anjir! Gak ada juga! Pusing kan gue jadinya gara-gara bangun kaget, ah!" Kesal Ailsha dengan wajah yang terlihat kesal, namun tak ayal ia pun kembali menempelkan kepalanya dilipatan tangannya. Kembali tertidur.
"Gak lucu sumpah. Jangan diganggu coba! Udah ah diem!" Kesal Vania.
"Ya maaf..." Ucap Ganis dan Athaya dengan sisa tawanya.
:: :: :: :: ::
"Gantiin gua Yo! Cape."
"Oke siap." Gio bangkit dari duduknya dan berlari ke tengah lapangan untuk bermain sepak bola.
Hari ini dan siang ini memang jadwalnya kelas Gio olahraga. Walaupun guru sedang rapat, namun beberapa murid terutama laki-laki, semuanya memilih untuk bermain bola di waktu luang ini.
"Eh kelas Gio tuh!" Ujar Shila
"Iya ya, oh itu dia lagi main. Kesana yuk!" Ujar Audrey, kemudian tiga gadis yang sedang lewat lapangan ini memilih melihat kegiatan yang ada dilapangan.
Kembali kepada Athaya dan Ganis. Kebetulan sekarang mereka sedang berjalan di area sekolah yang terlihat ramai ini. Ya wajar, gak ada guru. Sabeb!
Mereka pun berjalan dekat lapangan basket. Mereka berjalan seraya mengobrol dan sesekali tertawa. Bahkan tidak peduli orang-orang yang ditemuinya.
"Audrey, awas!!" Pekik Putri saat melihat bola yang ditendang melambung keluar lapangan.
"Aduh!" Ganis menahan beban badan Athaya yang sempoyongan sambil memegang kepalanya yang terasa pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silence (Complete)
Teen FictionSemua tak akan ada artinya jika hanya sebatas kata-kata belaka. Semua tak akan ada hasilnya jika hanya sebatas memendam rasa. Hanya bisa menutup luka. Menahan api cemburu. Memendam rasa kecewa. Meskipun tidak pernah pacaran, setidaknya aku juga p...