"Lo yakin sama rencana lo hari ini?" Tanya Putri saat mereka bertiga berjalan menuju area sekolah dari tempat parkir.
"Hm. Gue pastiin rencana gue lancar." Jawab Audrey disertai senyum miringnya.
Athaya tengah memperhatikan kertas yang berisi jadwal hari ini. Matanya sangat fokus membaca seperti memahami soal ujian.
Rara yang baru datang membeli makanan langsung menghampiri Athaya dengan duduk di kursi sebelahnya, "sarapan nih. Jangan terlalu serius. Have fun.. ini acara hiburan kok." Ucapnya
"Ah, lo ngagetin aja." Athaya tersentak. Rara terkekeh.
"Tadi pas gue beli ini si Gio nanyain elo," Ucap Rara sambil merobek rotinya. Athaya menoleh karena merasa tertarik dengan topik pembicaraan Rara.
"Gue jawab aja kalo lo di sini. Udah." Lanjutnya.
Athaya mengangkat sebelah alisnya, "terus? Gitu doang?"
Rara yang melahap rotinya melirik pada Athaya yang kini terlihat heran. Dia terkekeh lagi, "lo tertarik omongan gue tentang Gio ya? Cieee. Kurang puas ngomongin Gio nya? Ya gimana, dia nanya gitu doang."
"Eng-engga lah, haha apaan sih lo ngawur. Bosen kan jadi pengen perpanjang topik aja gitu." Alibinya Athaya.
"Tha, cariin Gio tuh didepan." Ujar Alina yang sepertinya baru turun dari panggung untuk menjadi pembawa acara.
"Cieee baru juga diomongin. Pertanda bagus nih kayaknya." Goda Rara.
Rara mendekat ke telinga Athaya, "peje yak?" Bisiknya
Athaya mengibaskan tangannya, "udah ah diem lo." Ujarnya sambil terkekeh malu. Athaya pun berdiri untuk menghampiri Gio.
"Hai." Sapa Athaya terlebih dulu disertai senyuman manisnya.
Gio menoleh saat dipanggil. Dia pun memberi senyumannya juga.
"Lagi sibuk?"
"Enggak sih. Ada Rara juga, kita kan tugasnya sama."
Tiba-tiba Rara lewat, "kemana Ra? " Tanya Athaya.
"Samperin pacar dong, udah lo disini aja. Biar tugas gue sekarang."
"Hah? Siapa?" Tanya Athaya bingung.
"Guest star. Bye bye.." ujar Rara sambil berlalu dengan semangat. Athaya yang mengetahui maksud Rara pun terkekeh.
"Emang ada siapa habis ini?" Tanya Gio.
"Jaz. Keren kan ngundang dia?"
"Oke. Nonton bareng yang lain yuk. Rame tuh." Mereka berdua pun ke lapangan untuk melihat penampilan selanjutnya dari penyanyi yang bernama Jaz itu.
Penampilan selanjutnya amat mengundang pekikan para penonton. Ya jelas saja, sekolah mereka dihadiri oleh penyanyi terkenal tampan dan bersuara bagus. Lagu-lagunya juga sudah banyak orang ketahui. Jadi, saat penyanyi itu mulai mengeluarkan suaranya, para siswa pun ikut bernyanyi.
Pun aku merasakan getaran mu
Mencintaiku sepertiku mencintaimu
Sungguh kasmaran aku
Kepadamu...Gio memandang Athaya yang menggoyangkan badannya ke kiri ke kanan perlahan mengikuti alunan lagu. Senyumnya selalu terbit selama lagu berlangsung. Bahkan dia belum menyadari kalau Gio sedari tadi memandangnya lucu.
"Gue juga pengen jadi penyanyi." Ucap Gio tiba-tiba. Athaya pun berhenti menikmati lagu dan menoleh heran pada Gio.
"Serius? Bisa nyanyi emang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silence (Complete)
Teen FictionSemua tak akan ada artinya jika hanya sebatas kata-kata belaka. Semua tak akan ada hasilnya jika hanya sebatas memendam rasa. Hanya bisa menutup luka. Menahan api cemburu. Memendam rasa kecewa. Meskipun tidak pernah pacaran, setidaknya aku juga p...