Audrey. Ia kembali dibuat cemburu karena Gio yang lagi-lagi terlihat dekat dengan Athaya. Ini kedua kalinya ia melihat mereka bercengkrama setelah ia menyaksikan seperti demikian pada saat di kantin tempat pertandingan futsal tempo hari. Dan ini membuatnya semakin yakin jika mereka memang sedang ada suatu hubungan yang dekat, entah itu sahabatan, pdkt, atau bahkan pacar? Audrey menggeleng-geleng untuk opsi ketiga itu.
:: :: :: :: ::
Para tamu yang rata-rata adalah usia remaja kini saling bercengkrama sembari mencicipi jamuan yang ada. Dihiasi dengan lampu-lampu taman serta iringan lagu yang dinyanyikan oleh beberapa teman Gio di gazebo yang ada dibelakang rumah Gio membuat suasana pesta ini terasa hangat.
Suara riuh tepuk tangan terdengar seiring berakhirnya lagu yang dinyanyikan oleh teman Gio. Dan kemudian, terdapat satu orang laki-laki lagi yang mengambil gitar di sudut gazebo yang kemudian ia pangku. Kembali terdengar sorakan saat dia menggenjreng senar gitar.
"Malam guys, teman-teman kawan-kawan yang gue sayangi dan cintai." Ucap Ciko yang berada didepan yang tengah berbasa-basi sebelum ia nyanyi.
"Tapi boong." Lanjutnya dengan tawa garing yang ia buat. Namun, tak ulung juga mengundang tawa teman-teman lain.
"Ekhem. Gue bakalan nyanyi lagu yang pas banget buat elo-elo semua yang lagi suka seseorang tapi cuma dipendem diem-diem bae." Suara cuitan terdengar karena kalimat yang Ciko lontarkan seperti sindiran untuk orang yang sedang memendam perasaan.
"Dengerin ya. Semoga suara gue bagus. Aamiin." Ciko pun mulai memetik-metik senar hingga menciptakan suara intro lagu yang banyak remaja kini tahu dengan lagu tersebut.
Kau
Diam-diam aku jatuh cinta
Kepadamu
Ku
Bosan sudah tuk menyimpan rasa
Kepadamu tapi tak mampu
Ku berkata didepanmuGio yang berada tak jauh dari tempat Ciko bernyanyi hanya bisa menikmati lagu yang ia dengar. Ia menghiraukan obrolan yang diciptakan oleh Setya dan Rendi yang ada didekatnya. Ia mencerna kata-demi kata yang ada di lirik lagu tersebut. Seutas senyum terukir di bibirnya. Ini juga yang ia rasakan saat ini.
Aku tak mudah mencintai
Tak mudah bilang cinta
Tapi mengapa kini denganmu
Aku jatuh cinta
Tuhan tolong
Dengarkanku
Beri aku dia
Tapi jika belum jodoh
Aku bisa apaMatanya melirik seorang gadis yang sedang bersenda gurau dengan beberapa sahabatnya disana. Ia dapat melihat mata kecilnya yang semakin sipit kala ia tertawa. Padahal jika dihadapannya, yang ada hanya kegugupan dan canggung yang dapat ia rasa dari gadis tersebut. Athaya.
Sontak lirikan mata itu ia akhiri saat menyadari Athaya juga akan memergokinya. Dan ia pun beralih untuk ikut mengobrol dengan teman-temannya yang sedang membicarakan Ciko yang masih bernyanyi.
Sedangkan seseorang yang merasa dirinya tadi dilihat terus oleh Gio merasa ragu. Tapi jika benar, kenapa ya? Apa ada yang salah?
Tapi Gio beneran liatin gue terus gak sih tadi tuh. Apa gue yang geer?
"Tha!" Panggil Vania. Athaya pun kaget karena pikirannya.
"Malah ngelamun gue ajakin foto juga. Ayo kita foto." Ajak Vania yang sudah siap dengan kamera ponselnya yang bersiap untuk selfie. Mereka pun mendekatkan diri dengan Vania, juga bergaya dengan gaya mereka masing-masing. Dan kemudian satu foto berhasil diambil. Dengan senyum sumringah mereka berebut melihat hasilnya.
"Iih kan gue nya lucu.." Pekik Ailsha dengan wajah sok imut.
"Heleh... giliran lo nya jelek mah maksa minta hapus tuh." Sindir Ganis yang dibalas dengan cengiran tak berdosa dari Ailsha.
"Nah bener tuh hahaha.." Ujar Athaya.
"Ah apasih. Pokoknya gue yang paling bagus. Udah." Ujar Vania final. Ketiga temannya hanya menatapnya jijik.
Vania melihat sekali lagi foto tadi. Namun wajahnya yang tadi sumringah seketika berubah menjadi terkejut. Ia pun men-zoom foto tersebut, kemudian terlihat satu laki-laki yang memakai kemeja putih yang tengah berdiri menyamping yang letaknya agak jauh dari belakang mereka. Vania terus menatap lekat foto itu.
Beneran dia gak sih? Aduh deg-degan.
To be continue
Menyimpan Rasa - Devano Danendra
Ayo loh..
Vote nya dong❤
Doain ya, author Senin mau ujian PAS nih, doain semoga minggu depan bisa up. Vote vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Silence (Complete)
Подростковая литератураSemua tak akan ada artinya jika hanya sebatas kata-kata belaka. Semua tak akan ada hasilnya jika hanya sebatas memendam rasa. Hanya bisa menutup luka. Menahan api cemburu. Memendam rasa kecewa. Meskipun tidak pernah pacaran, setidaknya aku juga p...