#61

46 4 0
                                    

Tiga bulan sudah para pelajar di SMA Bina Bangsa melaksanakan ajaran barunya. Terutama Athaya dan teman seangkatannya juga sudah tiga bulan ini duduk di bangku kelas dua belas. Dan tepatnya hari ini, mereka baru saja selesai melaksanakan ujian tengah semester hari pertamanya.

Athaya keluar bersama Ailsha sembari membicarakan soal-soal yang tadi mereka hadapi yang lumayan menguras otaknya. Athaya bersandar pada dinding kelas. Mood nya sedari kemarin terasa kurang baik. Ia pun hanya mendengarkan Ailsha yang sedari tadi mengoceh tentang keraguannya menjawab soal.

"Huh, pasrah aja deh gue." Eluh Ailsha sembari menghela nafas. wajahnya cemberut karena kurang puas.

Ailsha melirik Athaya yang hanya memandang lurus kedepan, "Athaya! Lo dari tadi gak dengerin gue?!"

Athaya langsung menoleh malas Ailsha, "Denger. Makanya, belajar. Gue ajak belajar bareng gak mau sih. Yaudah."

"Hai..." Sapa Ganis yang datang bersama Vania disampingnya. Mereka berdua baru saja keluar dari ruangan ujiannya yang berada disamping ruangan Athaya dan Ailsha.

"PPKN banyak pasal-pasal ternyata. Nyesel gue gak belajar semalem." Ucap Ganis mengeluh. Athaya hanya mendengar dengan malas.

"Makanya hafalin!" Ujar Vania.

Ganis melirik sinis Vania, "Apa lo? Pelit lo gue panggil-panggil pura-pura gak nyaut." Ucap Ganis ketus dan Vania menjulurkan lidahnya meledek Ganis.

Alfa muncul yang baru saja keluar dari ruangan yang sama dengan Athaya. Ia melirik Athaya yang ada disisi kanannya. Ia tahu kekasihnya itu masih marah padanya saat kemarin dirinya berkata jujur pada Athaya jika ia memasuki tempat club malam.

Saat itu juga Athaya langsung enggan berbicara padanya. Dan selama dirumah Alfa kemarin, Athaya hanya bersama Audrey. Dan selama Athaya merajuk, selama itu juga Alfa membiarkan Athaya. Cuek? memang. Tetapi, bukan berarti ia hilang perasaannya pada Athaya. Alfa hanya tidak ingin menambah-nambah pikiran.

"Mau pulang kapan?" Athaya langsung menoleh kekiri dimana ia baru sadar Alfa berdiri disisinya. Wajah mereka sama-sama datar.

Athaya mengedikkan bahunya acuh, "Terserah."

Alfa menghela nafas mendengar jawaban Athaya. Kemudian ia membenarkan posisi tasnya yang ia gendong dibelakang punggungnya, "Ya udah ke kantin dulu."

"Ya udah Tha, kita bertiga duluan ya.. duluan Al."

:: :: :: :: ::

Athaya sedari tadi fokus dengan ponselnya. Bukan hal penting, namun ia hanya menjelajahi beranda sosial medianya dengan beberapa kali ia mengetuk bentuk hati untuk menyukai foto atau vidio tersebut.

Berbeda dengan Alfa yang kini sedang makan mie ayam nya sendirian. Ia sudah menawarkan Athaya, namun gadis itu tetap tidak ingin membeli apapun. Dan akhirnya mereka asyik dengan kegiatannya masing-masing.

Alfa mendongak saat Athaya berdiri dan meletakkan ponselnya diatas meja, "Al, aku ke toilet dulu." Alfa pun menjawab dengan anggukan kepalanya karena mulutnya sedang mengunyah. Setelah itu, Athaya pun pergi dari hadapan Alfa.

Alfa melirik ponsel Athaya yang tergeletak didepan matanya. Dengan santai, Alfa pun meraih ponsel Athaya dan langsung ia buka dengan pin yang sudah ia hafal. Dengan iseng, Alfa menyentuh aplikasi obrolan bernama whatsapp.

Pertama, ia melihat-lihat postingan status dari kontak Athaya. Kemudian, ia beralih ke chat, dan menggeser keatas. Banyak sekali riwayat obrolan. Dan Athaya tidak ada niat untuk menghapusnya. 

Matanya salah fokus dengan salah satu nama kontak disana. Tanpa fikir lagi, Alfa membuka obrolan Athaya dengan kontak yang diberi nama, Gio.

Alfa melihat di hari terakhir chat-nya, Gio mengirim tiga gambar yang sudah terunduh. Alfa pun melihatnya satu-persatu dengan mata yang menajam dan rahang mengeras terlihat jelas pada wajahnya.

Love In Silence (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang