Di sarankan baca Irwan dan Sabiya dulu ya!
Cobaaa cung siapa yang dendam kesumat sama One?😋Selamat puasa! Semoga dengan bacaan ini kalian betah di rumah 🤗
"Jadilah manusia yang baik dalam pandangan Allah. Jadilah manusia yang buruk dalam pandangan sendiri. Dan jadilah manusia biasa dalam pandangan orang lain."
Love Gentle Soldier ❤️
***
"Rei, makan yang lain aja ah."Vika merengek melihat makanan yang di bawa Rehan dengan sedikit jijik.
"Gak bisa! Lo harus makan-makanan yang sehat, Vika."Kekeh Rehan, duduk di samping tempat Vika terbaring.
"Tapi makanan rumah sakit tuh hambar banget. Tuh, liat tuh. Pucet warna nya, pasti di kasih obat deh!"Tunjuk Vika pada nampan yang di pangku Rehan.
Rehan memutar bola matanya malas."Alasan! Gue setiap hari nelen biasa-biasa aja."Ia menyentil lengan Vika agar sang pacar berhenti mengelak.
Vika mendengus kesal, kemudian menunjukkan wajah sendu sekaligus imut bak anak kucing minta di pungut. Tapi rupanya Rehan tak kemakan tingkah Vika yang ia tau hanya untuk membuatnya tak tega saja.
"Gak usah nunjukin muka melas kayak gitu, gak mempan!"Omel Rehan kembali, lagi-lagi Vika mengeluh gagal."Gue Dokter, kebal terhadap virus modus licik perempuan. Apalagi kayak Lo, kenyang Gue."Ia mencoba menyuapi Vika, namun gadis itu malah menolak juga menutup bibirnya."Vika!"Vika tetap menggeleng. Rehan menghela nafas, lalu memakan makanan itu sendiri dengan gusar.
"Jangan bertingkah kayak anak kecil! Luka tembak bukan hal biasa, kamu harus cepet pulih supaya bisa ceria lagi."
Vika merenggut."Kok Lo jadi galak sih?"
"Bukan galak! Tapi tegas, sesekali harus di kerasin sikap kamu yang ini."Mata Vika berkaca-kaca, padahal ia ingin bermanja-manja dengan Rehan. Namun, sikap Rehan yang sejak tadi sulit di jinakkan membuat Vika enggan bercanda. Ia merasa Rehan berubah, cowok itu biasanya uring-uringan kalau banyak tugas, masalah dan jadwal operasi. Tapi belakangan ini, Rehan seolah diam. Dan Vika takut, Rehan mulai menjauh dari hidupnya.
Rehan menghela nafas berat, sadar dengan suaranya yang terlalu tinggi ia memejamkan mata dan menarik tangan Vika. Tapi Vika menepisnya, Rehan mencoba menahan diri. Di tabahkan nya hati, lalu menarik paksa tangan Vika. Saat sudah dalam genggaman, di kecup nya mesra."Tolong pahami, aku begini karena khawatir."Vika menunduk dalam."Maaf kalo aku terkesan memaksa, aku cuma mau yang terbaik untuk kamu."Rehan tersenyum saat kepala Vika terangkat dan memandang nya. Di elusnya tangan Vika dengan sorot lembut."Bayangin kamu tertembak membuat aku hampir gila, Vika."Kali ini, gantian Rehan yang menundukan kepalanya."Maafin aku, belum bisa jaga kamu dengan baik. Maafin aku, karena tidak ada di sisimu saat itu. Maafin aku, karena hanya begini aku mencintaimu. Ayah mu benar, Vika. Aku bukan lelaki terbaik untuk mu."Lirih Rehan, membuat Vika sesak.
"Gue gak minta apa-apa, Rei. Bahkan Gue gak pernah minta Lo jadi Tentara atau Polisi kan? Gue cuma mau, Lo gak pernah berhenti cintai Gue. Jangan pergi, jangan nyerah. Ayah salah, beliau hanya terpaku pada keselamatan Gue. Memang niat nya baik, tapi Gue rasa, Ayah melupakan hal penting yang harus Gue dapati."Vika tersenyum getir."Kenyamanan, kedamaian, juga kebahagiaan."Rehan memejamkan mata, perbincangan ini sangat menyakiti nya."Dan itu semua bakal Gue dapat dari Lo, seseorang yang menerima Gue apa adanya. Yang mencintai Gue dengan cara yang benar-benar membuat Gue merasa di cintai. Lo datang membuat cinta Gue sempurna, membuat semuanya bermakna. Dan Gue, gak mau semua itu hilang...Lo, gak perlu berubah. Cukup jadi Rehan, seorang Dokter yang mencintai pasien nya melebihi cinta pada pacarnya. Gue gak keberatan, karena Lo itu penebar kebaikan untuk mereka."

KAMU SEDANG MEMBACA
Gentle Soldier
EspiritualSOLDIER SERIES 2 "Saat patah hati, membawamu pada ilahi."--J. S Row ________________________________________ Ravika Bilqis Adityaswara, Chef yang mempunyai pacar tampan seorang Dokter bernama Rehan. Hubungan keduanya tidak berjalan mulus, ketika Vik...