Vika masih menekuk wajahnya, matanya melirik sinis Rehan."Deket banget ya sampe di ajak jalan?"Vika mendengus."Pasien atau lebih?"Tanya Vika tersirat sindiran, dan ada tekanan di sana. Bahkan dalam otak nya sudah ada perkakas tajam untuk menguliti Rehan.
Hubungan keduanya memang sudah lebih baik, Rehan berkali-kali meminta maaf bahkan memberikan sekotak coklat almond meskipun menerima dengan senang nyatanya Vika masih memancarkan aura ketegangan.
Rehan tertawa."Namanya Kevara, Dia--"
"Gak nanya!"Potong Vika ketus, membuang wajah. Rehan geleng-geleng kepala, sedang Vika makin bertambah berang."Ngapain coba dia ngajak pasien nya jalan? Perempuan pula! Mana ini kencan perbaikan hubungan."Vika mengumpat, Rehan yang mendengarnya menegur lantang. Tapi Vika balas menatap garang, tau diri dengan kesalahan nya Rehan akhirnya menurut."Sebenernya Rehan niat gak sih buat hubungan ini langgeng?! Tingkahnya yang ini malah buat hubungan kita bakal hancur?!"
Lagi-lagi, Vika mendumel dalam hati. Sungguh, hatinya panas. Rehan sinting! Rehan sarap! Rehan gila! Berkali-kali ia ucapkan dalam kepala, Ah...Vika ingin meneriaki kebodohan Rehan! Dasar pacar gak pengertian!
Rehan masih fokus mengendarai mobil nya, di ambil nya tangan Vika yang berada di paha untuk di genggam. Meski Vika awalnya menolak, namun karena tarikan paksa Rehan ia akhirnya pasrah juga.
"Dengerin dulu, Oke?"Tak ada jawaban, Rehan menghela nafas berat.
"Keva itu penderita Kanker, anak nya keras kepala tapi mudah menyerah. Belakang ini dia mulai muak dengan pemeriksaan yang di lakukan, Well-- setiap tekanan hidup yang menderita nya cukup membuat dia putus asa. Sebagai Dokter, Gue udah paham banget sama hal ini. Karena bukan cuma Keva yang 'malas berjuang' sebagai penderita Kanker. Pasien yang lain pun mengalami ini."
Vika mendengus, kenapa Rehan kenal betul dengan si Keva-Keva ini? Meski hatinya kasihan dan iba mendengar story nya. Cuma, kalo si Keva sampe baper dengan perhatian Rehan. Awas saja! Vika tak segan-segan membombardir dirinya.
Rehan itu ganteng, penyayang dan memang hatinya lembut. Siapa pun bakal suka dengan perlakuan nya, senyumnya yang ramah dan sikapnya yang menyenangkan membuat pasien nya tidak mau cepat-cepat pulang.
"Langsung intinya aja!"Kembali, Vika gondok memikirkan sikap Rehan yang berpotensi membuat cewek-cewek baper sepihak.
Sialan Rehan!"Awas aja! Next time jadi suami, bakal Gue iket di ranjang!"Seru Vika dalam hati."Sekalian Gue cap keningnya dengan tulisan 'Udah beristri, di larang tertarik'. Kalo perlu Gue buat pengumuman tertulis bahwa menurut catatan pernikahan, pria bernama Rehan udah kawin kontrak sehidup semati dengan cewek paling cantik dan sekseh sejagat bernama Vika anaknya Bapak Devon yang nyebelin tapi kegantengan nya bikin bucin."Vika menyeringai, Sepertinya bukan ide buruk.
Rehan melirik Vika, tersenyum lembut."Gue pengen Lo jadi temen nya."
Kali ini Vika segera menoleh, keningnya berkerut-kerut."Kenapa Gue?"Tanya nya tanpa sadar dengan nada tinggi, sembari menunjuk hidungnya.
Rehan meringis, menarik tangan Vika dan meletakkan nya di dada wanita itu."Biasanya, orang akan menunjuk dirinya sendiri itu di dada. Bukan hidung, Lo mau ngupil?"Tanya Rehan, tanpa memperdulikan mata Vika yang memandang nya bagai pembunuh.
Di tepuk nya keras kepala Rehan."Suka-suka gue, dong! Bilang aja Lo mau modus kan pegang Gue?"Rehan mengelus kepalanya, Vika menepuk nya dengan tenaga.
Asli sakit!
"Ya Allah, Vika. Kerja Lo itu ngaduk adonan atau semen bangunan sih? Sakit banget!"Keluh Rehan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gentle Soldier
EspiritualSOLDIER SERIES 2 "Saat patah hati, membawamu pada ilahi."--J. S Row ________________________________________ Ravika Bilqis Adityaswara, Chef yang mempunyai pacar tampan seorang Dokter bernama Rehan. Hubungan keduanya tidak berjalan mulus, ketika Vik...