PART 4

59.2K 3.4K 45
                                    

"Ko bisa jatoh, abang pake kacamata item yaa makanya jalannya ga keliatan" ucap Lau tiba-tiba sambil mengupas buah jeruk dan kemudian di suapkan ke mulut Ryval. Ya hari ini hari sabtu, dan Lau sedang menunggui Ryval bersama Saga. Semua orangtua sedang pergi ke rumah Airin karena akan di adakan do'a bersama untuk Alm. Syafira. Sebenarnya acaranya besok sore, namun mereka semua mempersiapkan keperluannya dari sekarang.

"Ga mungkin Ryval pake kacamata item dek, memangnya dia mau?" jawab dan tanya Saga.

"Terus kenapa ko bisa jatoh? Ada angin gede ya" ucap Lau menebak-nebak. Pasalnya kata Angel, saat Ryval jatuh tidak ada kendaraan atau apapun di jalan tempat Ryval jatuh.

"Kepo deh kamu! Tanya tuh sama yang jatoh" ucap Saga yang mendengar Lau terus bertanya.

Lau hanya mendengus pelan, abangnya yang satu itu memang tidak betah jika mengobrol terlalu lama apalagi dengan pembahasan yang berulang dan bertele-tele.

Ryval hanya mendengarkan celotehan Lau dan Saga. Dirinya merasa lelah akibat insiden itu, kemarin saat baru terjadi Ryval tidak merasakan apa-apa. Namun sekarang semua badannga terasa remuk, di tambah lagi kakinya yang sakit bila di gerakan.

"Abang ihh jawab!" ucap Lau tiba-tiba mengagetkan Ryval dengan menggoyangkan kaki kanan Ryval yang di gips itu.

"Aw.. Sakit dek!" ucap Ryval keras dengan sedikit ringisan akibat merasakan sakit di kakinya itu.

Lau menunduk takut jika Ryval akan marah. Saga yang melihat itu kemudian memelototi Ryval yang di balas Ryval dengan cengiran tertahan.

Saga mendekat ke arah Lau, "Nanti bang Ryval abang gebuk dek!" ucap Saga kemudian.

Lau menggeleng, "Ga boleh abang! Nanti bang Ryval ga bisa jalan"

"Lagian dia bentak kamu" ucap Saga enteng.

"Pokonya ga boleh" jawab Lau kekeh kepada Saga.

"Iya iya ah! Tadi juga kamu goyangin kaki Ryval makanya dia kesakitan" ucap Saga kepada Lau. Kemudian Saga duduk di sofa yang ada di ruangan itu.

"Abang, maafin ya?" mohon Lau dengan wajah imut ke arah Ryval.

Ryval mengangguk dan tersenyum, "Iya" jawabnya dengan lembut.

"Dek! Tidur siang ga kamu?" tanya Saga sambil merogoh kantong celananya untuk mengambil handphonenya.

"Dimana?" tanya Lau.

"Sini, di sofa kepala kamu abang pangku" ujar Saga.

Lau menautkan alisnya, "Ga mau ga enakkeun bobo di situ mah" jawab Lau kemudian. Lau tidak mau seperti kemarin, saat bangun tidur leher dan punggungnya sakit akibat tidur di sofa.

"Ya terus? Emang mau tidur di kamar?" tanya Saga kepada Lau. Saga heran dengan Lau, ia tidak mau tidur di kamar yang ada di ruang rawat Ryval karena alasan takut. Padahal, kamar itu sudah seperti hotel bintang lima. Udara yang sejuk, lampu yang terang dan juga ada televisi di sana.

"Bang, adek bobo sama abang ya" pinta Lau kepada Ryval. Dengan senang hati Ryval mengangguk, pasalnya Ryval sangat senang jika berada di dekat Lau apalagi jika Lau selalu menempel dan manja padanya. Ryval sudah menganggap Lau sebagai adik kandungnya sendiri, jadi walaupun Ryval anak tunggal tapi Ia tidak pernah merasa kesepian berkat Lau.

Saga mengerutkan dahi tak setuju dengan permintaan Lau, "Ga boleh dek! Bang Ryval lagi sakit. Nanti kalo adek bobo sama dia yang ada dia nanti kesakitan"

"Loh adek kan kalo tidur diem, ga kaya abang tidur aja banyak tingkah. Lagian kasurnya juga muat buat dua orang pasti nan--"

"Heh! Kamu tuh emang diem kalo tidur tapi kelamaan kamu ga ngerasa kalo kamu tambah mepet ke orang yang tidur sama kamu" Saga menghela nafas, "Nanti kalo Ryval jatoh terus kaki kirinya juga di gips gimana? Nanti di marahin Papi Arka loh" ucap Saga merayu Lau agar tidak ikut tidur dengan Ryval.

Seperti orang yang sedang mendengarkan ceramah, Lau hanya diam dengan tatapan serius ke arah Saga.

"Gapapa bang! Ga bakalan jatoh juga" ucap Ryval kepada Saga.

"Tuh kan bang! Please ya bolehh?" tanya memohon Lau kepada Saga.

"Karep lah! Lo Val, kalo kenapa-kenapa ga usah nyalahin Lau nanti"

"Yoi bro" jawab Ryval cepat.

Lau melirik ke arah Ryval dan berkata, "Ga sopan!"

"Biarin, udah cepet sini boboan" titah Ryval agar Lau segera mengambil posisi di samping kanannya untuk tidur.

Lau mengangguk dan langsung berbaring di samping kanan Ryval dengan menghadap ke arah Ryval. Ryval mengernyit menatap Lau aneh, bukannya tidur Lau malah memperhatikan wajahnya.

"Kenapa?" tanya Ryval kepada Lau.

Lau menggeleng dan kemudian mulai menutup matanya. Saga yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya, Lau akan manja pada siapa saja. Lau bersikap lembut kepada semua orang dan selalu gampang percaya dengan orang. Namun, jika Lau tidak suka dengan orang tersebut pasti Lau akan berkata di depan orang tersebut. Lau sudah berumur 16 tahun, namun sifatnya masih sama dengan anak SD kelas 4.

Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa vote dan coment ya
See you💖

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang