PART 49

39.9K 2.5K 347
                                    

Budayakan follow dulu
Happy Reading

Lau berjalan dengan lesu menuju gerbang. Tiba di depan gerbang Lau melihat seorang yang menggunakan jaket hitam serta helm sedang duduk diatas motor besarnya, Lau tidak terlalu jelas melihat orang tersebut karena hari masih gelap.

"Hey, ngapain liatin? Ayo berangkat" ucap orang tersebut kepada Lau yang ternyata itu adalah Andovi.

Lau berjalan mendekat ke arah Andovi, "Abang ngapain disini?" tanya bingung Lau.

"Anterin princess lah" jawab Andovi sambil membuka helmnya dan membenarkan jambul andalannya. So ganteng.

Dahi Lau mengernyit, "Princess siapa? Naura?"

Andovi dibuat kaget dengan pertanyaan Lau, Lau mengira bahwa dia akan menjemput princess yaitu Naura? Oh tidak, Andovi saja merasa alergi bila berdekatan dengan Naura apalagi menjemputnya sangat tidak mungkin.

"Naura? Ga mau bangetlah jemput orang yang kaya begitu" jawab Andovi yang membuat Lau tersenyum.

Andovi yang melihat senyum Lau pun ikut tersenyum namun itu bukan senyuman melainkan cengiran yang bisa saja membuat perempuan menjerit terpesona namun tidak dengan Lau.

"Abang gila?" tanya Lau yang membuat Andovi sadar kembali menatap Lau dengan tatapan biasanya.

"Astagfirullah! Abang sehat jasmani rohani sayang" balas Andovi.

Dug..

"Apaan sih!" ucap Lau setelah memukul pelan lengan Andovi yang membuat Andovi terkekeh pelan.

"Ciee malu-malu. Uh.. Pagi-pagi udah liat senyum manisnya calis aja" ucap Andovi.

Lau kesal akibat kata-kata Andovi, "Ish.. Abang tuh ya! Abang ngapain disini sih ih?" tanya kesal Lau.

"Jemput kamu" balas Andovi cepat.

"Kenapa?"

"Kan kamu mau ke Bandung, iya kan?"

"Tapi ko Abang tau aku berangkat sendiri dan mau nganterin aku?"

"Jadi gini.."

Flashback on

Andovi tersebut melihat pesannya yang hanya dibaca oleh Lau. Setelahnya Andovi mematikan ponselnya dan bersiap untuk tidur namun ponselnya kembali berdering saat Andovi baru saja memejamkan matanya.

"Hal-"

"Paan?" jawab Andovi ngegas.

"Buset, adik ipar jutek amat" ucap Leonard di seberang sana.

Andovi kesal karena yang menelponnya adalah orang yang selalu merecoki urusannya ketika Ia berdekatan dengan Lau.

"Apa lo, kangen sama gue?"

"Najis! Gue cuman mau ngomong sesuatu sama lo" ucap Leonard serius.

"Lo mau nembak gue, Yon? Sorry aja nih gu--"

"Otak lu berubah jadi lemak separo ya, ko lo bego banget sih, Bang"

Andovi melotot tak terima di bilang seperti itu oleh Leonard, "Anjir lo, lo yang bego das--"

Leonard berdecak di seberang sana, "Besok pagi jam setengah 4 lo siap-siap jemput adek gue, anterin ke sekolah kalo bisa anterin sampe Bandung" ucap Leonard tanpa jeda karena jika Dia menjeda barang sebentar saja pasti Andovi langsung menyamber ucapannya.

"Jam setengah 4? Gila pagi bener!"

"Mau gak lo? Kalo ga mau gue bisa minta tol--"

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang