PART 41

36.5K 2.2K 173
                                    

Lau memasuki ruang guru dengan hati-hati, terlihat ada Pak Heru yang dikelilingi oleh murid yang Lau tau dari berbagai kelas yang ada di SMA Galaksi ini.

"Permisi, Pak" panggil Lau pelan.

Pak Heru melihat ke arah Lau, "Eh, Laura. Langsung aja ya, jadi Bapak nyuruh kamu ke sini itu karena Bapak nunjuk kamu buat ikutan olimpiade SAINS di Bandung nanti. Kamu bersedia kan?" jelas Pak Heru.

"Kapan ya, Pak?" tanya Lau.

"Sekitar satu mingguan lagi, memang si ini terlalu mendadak tapi Bapak yakin pasti kamu sanggup. Total yang ikut 26 orang termasuk kamu Lau" jawab Pak Heru.

Lau mengangguk, "Iya pak saya bersedia" ucap Lau.

Akhirnya Lau dan beberapa murid di sana belajar bersama mengerjakan soal yang kemungkinan muncul di olimpiade tersebut. Dan dalam bidang SAINS, Lau bersama dua orang dari kelas lain dibimbing oleh guru Sains.

Dua jam berlalu, akhirnya Lau bisa kembali ke kelas. Saat akan ke kelas, Lau melihat bahwa kelas Gevino dan Andovi sedang berada di lapangan karena ham pelajaran Olahraga. Lau berhenti memperhatikan setiap gerakan Andovi yang mengoper dan memasukan bola basket ke dalam ring.

"Dek!" teriak Gevino saat melihat Lau yang akan kembali melangkahkan kakinya. Gevino berlari menghampiri Lau, sedangkan Andovi langsung melempar bola basket itu kepada temannya dan langsung menyusul Gevino mendekati Lau.

"Kenapa?" tanya Lau kepada Gevino.

"Dari mana? Ko sendirian?" bukannya menjawab Gevino malah balik bertanya.

"Ihh.. Orang ditanya malah balik nanya! Aku abis dari ruang guru" jawab Lau.

Gevino terkekeh mendengar nada kekesalan dari Lau, "Ngapain?"

"Hai Lau" sapa Andovi sambil tersenyum.

Lau tidak menjawab pertanyaan Gevino, "Hai.." sapa balik Lau kepada Andovi.

"Mau balik ke kelas ya?" tanya Andovi.

Lau mengangguk, "Iya, kenapa?"

Andovi menggeleng, "Yuk, Abang anterin" ajak Andovi sambil memegang tangan Lau seraya menariknya.

"Eh.. Gausah pegang-pegang lo. Modus!" ucap Gevino melepaskan tangan Andovi dari tangan Lau.

"Pegang tangan calis kan ga salah" celetuk Andovi.

Lau mengernyitkan dahinya, "Calis apa?"

"Calon istri hehe" cengir Andovi.

"Gaada calon-calon istri! Gue ga restuin" ucap Gevino dengan nada tinggi namun tidak membentak.

"Ah elah! Leonard aja setuju gue jadi suaminya Lau" ucap Andovi yang membuat Lau hanya menggelengkan kepalanya.

"Lo iming-imingin apa adek gue?" tanya heran Gevino

"Kepo banget lo!" jawab Andovi.

"Songong ya lo, dasar kadal!"

"Biarin, dasar curut"

"Lo--"

"Stop! Aku mau balik ke kelas kalo kalian mau tetep ribut, silahkan!" potong Lau kemudian berjalan meninggalkan Andovi dan Gevino.

"Gegara lo nih, calis gue pergi" ucap frustasi Andovi sambil berlari memasuki lapangan lagi.

"Stres!"

oOo

Lau mendengar dari luar kelas bahwa kelasnya sangat rami dan Lau tebak jika kelasnya itu tidk ada guru yang mengajar. Lau kemudian melangkahkan kakinya untuk sampai dipintu kelas lalu membuka pintu tersebut. Seketika semua aktivitas terhenti akibat mendengar pintu yang terbuka.

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang