PART 6

51.6K 2.8K 23
                                    

Sorenya semuanya sudah berkumpul di ruangan Ryval, rencananya malam ini Ryval akan pulang. Dan semuanya ikut menjemput Ryval dan mengantarnya ke rumah.

Lau sedang duduk di atas karpet bersama dengan Leon, Saga, Agas dan juga Deril yang tadi datang bersama dengan Sinta dan juga Shanan. Keluarga Elvano itu tidak dapat hadir kesana karena ada acara, jadilah hanya Deril yang ikut ke sana dan katanya Nathan juga akan menyusul kesana.

"Adek dulu ihh" ucap Lau kepada Saga yang sedari tadi merebut handphone milik Lau dan memainkan game di handphone Lau.

Saga menggeleng, "Abang dulu lah! Ini seru tau"

"Itu hp adek ih abanggggg!" teriak Lau membuat semua keluarganya menoleh ke arah keributan itu.

"Kenapa sih dek!" tanya Ara kepada putrinya itu.

Lau menunjuk Saga, "Hp adek Mi" ucap Lau.

"Abang minjem dek, ga boleh gitu"

"Mami belain abang terus ih" ucap Lau kesal kemudian memepet duduknya di dekat kembarannya itu.

Ara dan lain hanya tersenyum, "Game apa sih Sa?" tanya Keyla kepada Saga.

Lau langsung menjawab pertanyaan Keyla, "Itu game tuyul punya adek Ma, Bang Asa mah ga pantes main kayak gituan ih udah gede juga" ucap Lau.

Semuanya tertawa mendengar suatu game yang bernama game tuyul menurut Lau itu. Memang, Lau itu anak yang ada-ada saja. Setiap sesuatu yang Lau tidak tahu pasti Lau akan menamainya dengan nama yang terlintas di otaknya tanpa memikirkannya.

"Babang anter!" ucap Lau sebal dan ketus.

"Kemana?" tanya Leon sembari mengalihkan tatapannya dari handphone ke arah Lau.

"Pipis" jawab Lau singkat.

Leon hanya diam, kembarannya itu memang penakut. Padahal kamar mandi disana masih di dalam ruangan tempat Ryval di rawat namun Lau masih saja harus di antar.

"Sendiri sana, udah gede juga"

"Takut bang!"

"Takut apa? Di sini juga rame terus ini masih siang dek"

Lau memanyunkan bibirnya dan beralih ke arah Gevino yang sedang mengobrol dengan Ryval.

"Bang anterin adek pipis" ucap Lau sembari berbisik tepat di telinga Gevino.

Ryval terkekeh, "Dihh udah gede juga"

"Biarin wlee!" ejek Lau kepada Ryval.

Gevino bangun dan mengandeng tangan adiknya itu, "Sana masuk!" titah Gevino dan Lau mengangguk kemudian berjalan memasuki kamar mandi.

"Ngapain vin?" tanya Alka yang kebetulan melihat Gevino berdiri di depan kamar mandi.

"Nungguin si manja" jawab Gevini sambil terkekeh.

"Abang.." panggil Lau dari dalam kamar mandi.

Gevino mengernyit, adiknya baru saja masuk tapi sekarang sudah memanggil dirinya, "Apa?"

"Tungguin, jangan di tinggalin"

Alka yang mendengar pun hanya tertawa akibat tingkah Lau, "Dek! Di situ ati-ati ada yang ngerumpay" goda Alka.

"Ihh.. Abanggg adek belum selesai" resah Lau dari dalam kamar mandi.

Dan yang lain tertawa mendengar teriakan takut dari Lau, "Papa, adek aduin Ayah nih!" ancam Lau kepada Alka.

Alka mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi, "Lau..ra.." ucap Alka menakuti Lau.

"Mamiiiiii.." teriak keras Lau.

Keyla yang melihat suaminya terus menggoda keponakannya pun angkat bicara, "Ga usah di gangguin. Takut dia"

"Gapapa seru" jawab Alka kemudian.

Lau membuka pintu kamar mandi dengan keras sampai-sampai Gevino terkelonjak kaget. Yang ada di sana pun menoleh ke arah Lau, mata Lau berkaca-kaca serta dengan raut wajah takutnya.

Lau mendekat ke arah Alka yang tengah duduk di sofa dekat kamar mandi itu, "Papa mah ih! Kalo tadi beneran ada yang ngarumpay gimana coba? Adek kaget terus nanti pingsan terus nanti adek tid--" Alka langsung membekap mulut keponakannya itu, "Berlebihan banget ah! Gaada yang ngarumpay di sini" jawabnya.

Lau mengernyit heran, "Loh! Siapa yang tadi bilang ada yang ngarumpay coba?" kemudian Lau mendelik.

Alka terkekeh dan mengacak gemas rambut Lau membuat Lau protes dan memukul pelan lengan Alka, "Papa nyebelin! Mama nih Papa Alka katanya mau nyari cewe bar--" lagi-lagi mulut Alka membekap mulut Lau dengan tanganya, "Ngaco banget anaknya si Alvino" ucap Alka setelah melepaskan tanganya dari mulut Lau.

Semuanya hanya tertawa melihat tingkah Lau dengan Alka. Memang Lau sangat dekat dengan Alka, Arka maupun Elvano beserta semua keluarganya. Terlebih lagi kepada Alka yang sangat sering sekali menjahili Lau.

"Bilangin Ayah nih!"

"Ngaduan lo manja!" ucap Alka kepada Lau.

"So gaul lo!" ucap Lau mengikuti gaya bicara Alka.

Alka merangkul pundak kecil Lau sehingga Lau merasa terhimpit oleh Alka, "Bilangin Alvino nih! Ngomong lo-gue" ucap Alka.

"Ya jangan atuh! Papa Alka mah kan baik ya ga?" ucap Lau sembari menaik turunkan alisnya kepada Alka.

Alka menghimpit pipi kanan dan kiri Lau dengan tanganya membuat Lau susah untuk membuka mulutnya, "Giliran gini aja so baik" ucap Alka.

"Ma-mma Kh-ey, Pha-ppa nih jha-hat" adu Lau kepada Keyla.

Keyla menoleh ke arah suaminya dan langsung memelototi Alka dan dengan cepat Alka melepaskan tanganya, "Haha.. Papa takut Mama hahaaa" Lau tertawa dengan kencang, sampai-sampai yang di sana pun ikut tertawa karenanya.

Lau memepetkan duduknya ke arah Alka, "Pap, kalo beneran ada yang ngarumpay gimanaaaa?" tanya Lau takut-takut.

Alka mengernyit aneh, sebab tadi Lau tertawa dengan keras sekarang dirinya malah bertanya seperti itu, "Apaan yang ngarumpay?"

"Kuntau" jawab Lau cukup keras dengan logat sundanya.

Dan semua yang mendengarnya hanya tertawa.

Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa vote dan coment ya
See you💖

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang