PART 16

39K 2.3K 11
                                    

Sudah dua hari Lau hanya berdiam diri di dalam rumah tanpa melakukan aktivitas apapun. Hanya makan, minum, dan tidur. Lau bosan. Hal yang biasa terjadi setelah Lau keluar dari rumah sakit ya seperti ini.

"Dek.." panggil Ara, kepada Lau yang sedang duduk di kursi dekat jendela kamar.

Lau menoleh ke arah pintu dan mendapati Maminya yang sedang tersenyum kepadanya, "Kenapa?" tanya Lau.

Ara mendekat, "Ke bawah yuk! Ada tamu tuh"

"Siapa?" tanya Lau penasaran.

"Ke bawah aja dulu yu!" ajak Ara.

Lau menggeleng, "Adek males Mi. Gamau kemana-mana" jawab Lau kemudian.

"Eum.. Tapi Ada Uncle Langit loh di bawah" ucap Ara.

Lau mengernyit dan seketika matanya berbinar, "Uncle Lang? Ada Abang ganteng di bawah juga, Mi?" tanya Lau dengan tergesa membuat Ara tersenyum mendengar pertanyaan Lau yang gemas.

Ara mengangguk, "Ayok makanya" ajak Ara.

Lau bangun dan mengahmpiri Ara lalu memeluknya dan berbisik, "Dari Adek masuk rumah sakit Adek ga mandi Mi. Nanti Abang ganteng ga mau deket sama Adek. Gimana dong?"

Ara terkekeh pelan menanggapi ucapan Lau dan kemudian melepaskan pelukannya sembari membenarkan rambut Lau yang sedikit berantakan, "Putri Mami masih cantik walaupun ga mandi" dan Lau tersenyum sangat manis kemudian keduanya turun ke bawah untuk menemui tamu mereka tersebut.

Sampai di bawah terlihat Langit dan Alvino yang tengah mengobrol sementara keberadaan anak Langit yang di sebut Abang ganteng oleh Lau tidak terlihat keberadaannya.

"Uncle.." ucap Lau saat baru saja memasuki ruang tamu dan berlari menghampiri Langit kemudian memeluk Langit.

"Hello, princess. Udah gede nih" ucap Langit membalas pelukan Lau.

"Ya masa kecil aja, Adek udah gede gini aja masih di bilangin bocil sama Abang-abang" ucap Lau sembari mengingat ejekan para Abangnya yang mengatakan bahwa dirinya 'bocil'.

"Aunty Eca kemana?" tanya Lau kemudian.

"Lagi beres-beres di rumah" jawab Langit.

"Loh! Ko ga Uncle ajak? Kan kasian Aunty Eca beres-beres sendiri nanti kecapean trus kalo misalnya ping--"

Langit menjiwel gemas hidung mungil Lau, "Bawel" ucapnya.

"Ishh.. Uncle Lang kalo idung Adek tambah masuk ke dalem gimana. Mau tanggung jawab?" tanya Lau garang ke arah Langit.

"Ngapain juga tanggung jawab, ga mau lah!"

"Ih.." Lau kesal kemudian memukul-mukul pelan lengan Langit membuat Langit terkekeh pun Alvino juga Ara yang menyaksikannya.

"Haha.. Kalo Adek mau ketemu Aunty, Adek tinggal ke rumah sebelah aja" ucap Ara kepada putrinya itu.

Lau menautkan alisnya tanda Ia bingung, "Ngapain? Rumah sebelah kan kosong nanti kalo Adek kesana terus ketemu sama Tante Key kan ga lucu Mami" jawab Lau.

"Gaada yang kaya begituan, sayang" ujar Alvino.

"Ada, Ayah. Babang suka cerita ke Adek kalo misalnya Tante Key itu suka cekikikan tiap malem makanya Adek ga mau tidur kalo ga di temenin dulu. Lagian ya, kata Abang Aga Tante Key it--"

"Mereka boong sayang. Kamu di boongin haha" Ara tertawa mendengar cerita yang keluar dari mulut Lau. Pasalnya rumah sebelah memang kosong sebelum di beli oleh keluarga Langit tapi untuk masalah makhluk lain penunggu rumah itu tidak ada sama sekali hanya pada dasarnya saja Lau anak yang oenakut dan Abang-abangnya malah menakutinya dengan hal yang sebenarnya tidak terjadi.

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang