PART 46

40K 2.4K 381
                                    

Budayakan follow dulu
Happy Reading

Sesampainya disekolah Lau langsung memasuki kelasnya dan langsung duduk ditempat kemarin Ia duduk, yaitu bersama Gilang dipojok. Moodnya pagi ini sangat tidak bagus akibat kejadian tadi pagi.

Sekitar lima menit kemudian ketiga sahabatnya datang dan langsung menghampiri Lau sambil menyimpan tasnya di atas bangku depan Lau sejajar dengan Lau.

"Loh! Kalian duduk di sini?" tanya Lau yang heran karena ketiga sahabatnya duduk sebaris dengannya.

Winda mengangguk, "Iya, kita bertiga ga bisa terpisah sama lo" jawabnya.

Dahi Lau mengernyit, "Emangnya kalian udah ijin sama yang duduk di sini?"

"Tenang aja, urusan gampang itu mah" ucap Tiara sambil mengibaskan tangannya.

"Lagian kita males duduk sebaris sama si anak baru, berisik" celetuk Dara.

"Ck, kalian ini" ucap Lau sambil tersenyum. Setidaknya sahabatnya masih setia dengannya.

Saat mereka sedang mengobrol dan bercanda, datanglah Naura yang sudah membawa sobekan kertas berisi puisi yang Lau sobek tadi pagi.

"Kak Lau, aku minta maaf. Ini!" ucap Naura sambil menyerahkan kertas tersebut.

"Mau liat kan? Contek aja semua" ucap Lau tak peduli dengan mata yang sinis.

"Kak, tap--"

"Berisik!" ucap Lau seraya berdiri dari duduknya.

"Kak, kakak duduk sama Sam aja. Aku dud--"

"Kenapa? Kemarin bilangnya cuman mau duduk sama Sam karena cuman kenal deket sama Sam kan?" tanya sinis Lau kepada Naura.

Naura menatap Lau dengan tatapan sendu, "Kak, kenapa si kakak benci aku?" tanya takut Naura.

"Tanya sama diri kamu sendiri" ucap Lau yang juga emosi dengan tingkah Naura.

Winda pun ikut berdiri, "Eh anak baru! Gausah so takut gitu deh jijik gue liatnya" ucap Winda ke arah Naura yang diberi anggukan oleh Tiara dan Dara.

"Kenapa kamu ikut campur" bentak Naura di depan wajah Winda.

"Ish.. Lo cuman anak angkat bel--"

Plak..

Tanpa sadar Naura menampar Winda yang berada tepat di sisi kananya. Anak-anaknya yang melihatnya pun tak menyangka dengan kelakuan Naura, beruntungnya kelas belum ramai karena masih terlalu pagi.

"Kamu jangan kurang ajar, ya!" bentak Naura kearah Winda.

"NAURA!" teriak Lau seraya mendorong pelan bahu Naura. Sangat pelan, bahkan mungkin tidak memberi efek apa-apa.

Bruk..

Naura terjatuh dengan posisi seolah-olah kepalanya membentur kursi yang ada dibelakangnya. Naura memegang kepalanya yang bahkan tidak pusing sama sekali.

"Lau, lo apa-apaan sih!" bentak seseorang yang langsung membantu Naura berdiri.

"Pusing.." gumam Naura yang masih terdengar oleh orang tersebut. Orang tersebut adalah Sam. Sam berdiri di ambang pintu sedari tadi saat Lau membentak Naura, dia tidak mengetahui kejadian awalnya.

"Kak Lau lebih belain dia daripada aku?" tanya Naura sembari menunjuk Winda.

"Jelas dia sahabatku, sedangkan kamu siapa? Kamu hanya orang asing yang masuk ke hidup aku tanpa permisi" jawab Lau dengan nada marah.

"Kak, aku tuh ber--"

"Heh! Najis banget lo anak baru sosoan kesakitan padahal ga kebentur ga apa" teriak Tiara yang merasa sangat tidak suka kepada Naura yang sudah menampar Winda.

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang