PART 38

37.2K 2.3K 205
                                    

Budayakan follow dulu
Happy Reading

Lau berjalan keluar dari halaman rumah Andovi dibantu oleh Leonard, awalnya Leonard memaksa Lau agar Lau mau digendong oleh Leonarad namun Lau bersikeras menolak. Lau berkata walaupun kakinya sakit tapi masih bisa untuk dipakai berjalan.

"Mereka udah pulang ya?" tanya Lau yang melihat ada tiga mobil mewah berada dihalanan rumah mereka.

Leonard menghela nafas, "Iya, udah ga usah peduliin" kata Leonard.

Lau langsung menoleh ke arah Leonard, "Babang ga boleh begitu"

Dan Leonard hanya mengidikan bahunya acuh.

Saat sampai di pintu utama rumah terdengar berisik, tentunya di dalam sangat ramai karena keluarga besarnya sedang berkumpul menyambut datangnya orang baru di keluarga mereka.

"Ayo masuk, tapi nanti harus langsung istirahat" peringat Leonard.

"Kita engga kenalan dulu sama adik baru kita? Babang pasti bel--"

"Ga usah Dek, buat apa?" Leonard memotong perkataan Lau.

"Babang mah dibilangin jangan begitu juga" kesal Lau.

Kemudian Leonard kembali menuntun Lau memasuki rumah besar tersebut, tanpa mengucapkan salam atau sapaan apapun kepada orang - orang yang sedang berkumpul di sana.

"Ya Allah Adek, kamu kenapa nak?" seru Airin yang melihat cucu kesayangannya kaki serta tanganya terdapat beberapa perban dan juga lebam.

Leonard melihat tak suka ke arah Ayah dan juga Maminya serta seorang perempuan yang Leonard tebak adalah adik barunya.

"Adek keserempet, Uti" jawab Leonard singkat.

Keenan mendekat ke arah Lau, "Adek, kita kerumah sakit sekarang ayok!" ajak Keenan yang seakan akan mengendong Lau.

Lau mengelak dan mundur satu langkah, "Aku gapapa, ini cuman luka biasa" ucap Lau.

Agas yang melihat Lau terluka langsung mendekat ke arah Lau begitu pun dengan Gevino, "Adek ko bisa begini si?" tanya khawatir Gevino.

"Aku gapapa Bang" jawab Lau menyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja.

Ara yang sudah berkaca-kaca langsung memeluk Lau, "Maafin Mami sayang" lirih Ara.

Alvino pun mendekat ke arah Lau dan berbisik, "Maaf Ayah ga becus jagain kamu"

"Aku baik-baik aja" jawab Lau setelah pelukan Ara terlepas.

Semuanya pun yang melihat Lau pasti khawatir apalagi baru kali ini mereka melihat Lau yang mempunyai luka sebanyak itu. Alvino pergi kebelakang dan langsung menelpon seseorang.

"Cari siapa yang menyerempet putriku, secepatnya"

"..."

"Buat dia sengsara" ucap Alvino kepada orang yang diseberang sana dan langsung mematikan sambungan telepon tersebut.

Alvino duduk di kursi meja makan dengan tangan yang memegang kepalanya. Tidak becus dan bodoh rutuknya pada dirinya sendiri.

Kembali lagi kepada Lau, "Sayang kita cek ke rumah sakit ya. Takut kamu kenapa-napa" bujuk Sinta kepada cucunya itu.

"Iya dek, takutnya ada luka dalam" ujar Arka yang memang ada di situ.

"Ini engga sakit, Papi" jawab Lau.

"Udah, Lau biar istirahat dulu" ujar Leonard dan langsing mengendong Lau menuju ke kamarnya.

Keluarganya melihat wajah menahan sakit dari Lau dan juga sikap tak peduli yang ditampilkan Leonard kepada keluarganya.

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang