PART 5

55.6K 3K 11
                                    

Seperti kata Saga tadi, terbukti sekarang Lau tidur dengan memeluk lengan kanan Ryval. Walaupun Ryval tidak merasakan sakit apapun, tapi Saga yang melihatnya merasa takut jika Ryval terganggu dengan Lau. Namun sepertinya tidak.

Sudah pukul satu siang, Lau dan juga Ryval belum juga bangun dari tidurnya. Tapi saga tidak ingin membangunkan keduanya dengan alasan agar Lau diam, tidak banyak tanya juga banyak tingkah.

Saga memainkan ponselnya serta memasang earphone di telinganya. Dirinya merasa bosan, tidak ada teman untuk mengobrol. Keluarganya bilang akan ke sini nanti siang namun sampai kini tidak ada siapa-siapa yang datang.

Cklek..

Tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka, menampilkan Arka, Alvino dan juga Gevino. Alvino yang melihat Lau tertidur dengan memeluk lengan Ryval pun langsung terkejut, mengapa putrinya tidur dengan Ryval dan memeluknya padahal Ryval sedang sakit.

"Bang!" panggil Alvino pada Saga, karena dari awal masuk Saga tidak menoleh sedikit pun ke arah mereka.

Saga menoleh dan kemudian tercengir melihat wajah Ayahnya yang masam, "Kenapa yah?"

"Adek kamu tidur di sana, kamu ga larang? Kasian Ryval takut kesakitan lagi" ucap Alvino sambil menunjuk Lau dan juga Ryval.

Arka duduk di sebelah Gevino kemudian tersenyum, "Gapapa Al. Ryval mah kebal dia" ucap Arka.

"Lagian Lau maksa, Yah. Ryval juga ngijinin ko" ucap Saga kemudian kembali menatap handphonenya itu.

"Game mulu lo!" ucap Gevino menyenggol pelan lengan Saga.

"Sirik aja lo!" jawab Saga kemudian.

Gevino hanya memutar matanya dengan malas.

Alvino mendekat ke arah Lau, kemudian mengusap rambut Lau pelan, "Dek! Bangun"

Lau masih diam, ia malah lebih mengeratkan pelukannya ke tangan Ryval.

"Adek, bangun nak. Kasian bang Ryval" ucap Alvino tepat di telinga Lau. Lau mulai menggeliatkan tubuhnya merasa terusik dan kemudian membuka matanya seraya melepaskan pelukannya dari tangan Ryval.

"Ayah.." panggil Lau serak.

"Ayo pindah bobonya, kasian bang Ryval takut ga nyaman istirahatnya" ucap Alvino lembut pada Lau yang terlihat bingung.

Lau mengangguk, "Kemana?"

Alvino menunjuk sofa tempat Saga dan Gevino duduk dengan arah pandangannya, kemudian Lau mengangguk mengikuti langkah sang Ayah.

Alvino duduk menyender sembari melepaskan dasinya, kemudian merogoh kantong celananya dan mengeluarkan handphonenya, "Sini, bobo nyender di Ayah" titah Alvino kepada Lau, agar Lau tidur menyender kepadanya.

Akhirnya Lau tidur dengan menyender ke dada bidang sang Ayah sembari di usap-usap kepalanya oleh tangan kiri Alvino.

Sedangkan Arka mencoba membangunkan anak semata wayangnya, "Val bangun heh!" ucap pelan Arka.

Ryval membuka sedikit matanya seraya meringis saat Ia menggerakkan kaki nya, "Apa Pi?" tanya Ryval.

"Waktunya minum obat, cepet minum yaa nanti Papi yang di salahin Mami kamu kalo kama ga mau minum obat" ucap Arka sambil membuka beberapa bungkus obat kemudian menyerahkannya pada Ryval.

Ryval menenggak obat tersebut kemudian minum satu gelas air dengan cepat.

"Haus Val?" kekeh Arka yang sedang membereskan meja berisi makanan Ryval.

"Pait bukan aus Pi" jawab Ryval kesal.

Arka menggelengkan kepalanya, "Namanya obat ya pait lah, makan anggur nih biar ga pait" ucap Arka sambil menawarkan beberapa buah anggur agar Ryval memakannya.

Ryval menggeleng, "Ga mau. Ga enak" jawab Ryval cepat.

"Haha! Kamu tuh anak siapa sih Val? Masa ga doyan anggur, Papi doyan Mami kamu juga doyan. Lah ini anaknya masa enggak"

Ryval mendelik, Papinya itu selalu meledek dirinya. "Tanyakan pada rumput yang bergoyang" kemudian Ryval menutup kemabli matanya.

"Ngambek mulu kaya anak gadis" ucap Arka.

Alvino, Saga dan Gevino yang mendengar obrolan Ryval dan Arka hanya terkekeh, "Ryval kan anak gadis Maminya Angel, Pi" ucap Gevino kemudian tertawa di ikuti yang lain.

"Iya, kaya Lau tukang ngambekan" ucap Saga kemudian.

Ryval hanya menyumpah serapahi kedua sepupunya itu dalam hati. Dirinya sangat malas dengan candaan yang sudah beribu-ribu kali terlontar itu. Dirinya anak satu-satunya maka dari itu kedua orangtuanya selalu memanjakannya namun tidak berlebihan, Ryval pun kadang menolak setiap kedua orangtuanya memanjakannya.

"Udah heh! Ngejek aja kalian berdua nih. Ga sadar sendirinya juga manja sama Mami sendiri" celetuk Alvino kemudian.

Arka hanya terkekeh kemudian pergi ke dalam kamar mandi. Ryval yang mendengar perkataan Alvino pun hanya tersenyum miring, "Dasar batu belah, ga pernah ngaca" ucap Ryval kemudian.

Saga menoleh ke arah Ryval, "Lah! Orang tidur bisa ngomong ya" kemudian terkekeh sendiri.

"Bisalah, namanya juga manusia" jawab Ryval.

"Apaan sih, kalian ribut bikin berisik" ucap Gevino dengan keras namun tidak terlalu keras.

"Tau lo bang! Ribut mulu, game aje sono lo" ucap Ryval kepada Saga.

"Eh onta! Gue ribut sama lo ya" jawab Saga kemudian.

"Gue? Perasaan gue diem aja. Dasar halu lo" jawab Ryval kemudian melanjutkan acara tidurnya lagi.

Saga hanya memutar bola matanya dengan malas dan menyudahi aksi ributnya dengan sepupunya itu.

Terimakasih sudah membaca
Jan lupa vote dan coment ya
See you💖

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang