PART 47

38.1K 2.4K 425
                                    

Budayakan follow dulu
Happy Reading

Seperti malam sebelumnya, keluarga Geovan tengah berkumpul diruang keluarga setelah makan malam tadi. Lau yang tengah duduk disamping Leonard dengan elusan lembut oleh Agas dikepalanya. Mereka berkumpul seperti biasanya, mengobrol dan bercerita mengenai keseharian mereka tentunya. Tetapi Lau, Leonard serta Agas hanya diam dan hanya sesekali saja mereka menjawab ketika ditanya.

"Gimana sekolah kalian?" tanya Alvino kepada mereka semua.

Leonard hanya mengernyitkan dahinya bingung setelah menatap Alvino, dirinya merasa acuh dengan Alvino yang beetanya tak tahu kepada siapa.

"Lau.. Gimana sekolah kamu sayang?" tanya Alvino yang kebetulan duduk di dekat Agas yang dekat dengan Lau.

"Baik" jawab Lau singkat yang membuat Alvino dan Ara menghela nafas. Lau banyak berubah dan mereka menyadari itu bahkan sangat menyadari.

"Ga makan yang aneh-aneh kan?" tanya Ara lagi yang masih tertuju kepada Lau. Dan Lau hanya diam tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Ara, dirinya masih kecewa terhadap Ara dan rasa kecewanya lebih besar dibandingkan rasa kecewanya terhadap Alvino.

Ara yang melihat itu hanya menghela nafas sedih begitu pun dengan Alvino. Semakin lama Lau semakin dingin dan Ara rasa Lau semakin jauh darinya, andai waktu bisa di ulang.

"Naura bagaimana di sekolah, baik-baik aja kan?" tanya Alvino kepada Naura.

Naura menatap ke arah Alvino lalu mengangguk, "Baik Yah" jawabnya sambil tersenyum tipis.

Ara yang kebetulan duduk dekat Naura langaung mengelus rambut Naura lembut mendengar jawaban semangat dari Naura.

"Dia bohong, Yah" ucap Saga tiba-tiba.

"Bohong kenapa?" tanya Alvino yang bingung. Semuanya menatap ke arah Saga dengan tatapan bingung karrna berkata seperti tadi.

"Tanya aja sama anak kesayangan Ayah" jawab Saga acuh.

"Maksud lo apa sih, ga usah berbelit-belit kali" celetuk Leonard kepada Saga.

"Gausah so tau deh lo, lo labrak Naura kan? Bahkan lo nyakitin dia dengan kata-kata lo" ucap Saga yang tertuju kepada Leonard.

Alvino langsung menatap Leonard, "Kenapa kamu kaya gitu Yon?"

"Aku tanya sama ayah, Ayah rela anak kandung Ayah di fitnah dan disalahin sama orang lain?"

Alvino diam mencerna perkataan Leonard, "Siapa yang kamu maksud?"

"Dia.." tunjuk Leonard kepada Naura, "Udah fitnah Lau dengan pura-pura jatuh dan kebentur kursi hanya untuk dapet perhatian dari orang dan orang itu salahin lau dengan bentak Lau" lanjut Leonard yang membuat Alvino, Ara, Agas dan Gevino kaget. Jangan lupakan Saga yang diam mendengar kebenaran dari adiknya itu sedangkan Naura hanya menunduk takut.

"Benar begitu Naura?" tanya Alvino dengan nada datar ke arah Naura.

"Emang lo ada di situ saat kejadian itu terjadi? Kalau pun Laura ga dorong Naura ya gabakalan ada acara begitu lah" ucap Saga.

Leonard tersenyum sinis, "Sekarang gue tanya sama lo, emang lo liat Lau dorong dia sampe kebentur kursi? Hah?"

Saga hanya diam.

"Udah, kalian tuh ribut terus. Ini bisa di omongin baik-baik" ucap menengahi Ara kepada Leonard yang terus beradu mulut dengan Saga.

Lau hanya diam di samping Leonard, dirinya tidak ingin berkata apapun. Mengingat kejadian di sekolah tadi membuat kepalanya pusing, terlebih mengingat betapa pedulinya Sam terhadap Naura.

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang