PART 20

39.7K 2.1K 15
                                    

Lau baru saja memasuki kelasnya setelah diantar oleh kembarannya yaitu Leon. Baru saja memasuki kelasnya Lau di sambut dengan heboh oleh teman sekelasnya.

"Lau udah sehat?"

"Lau, akhirnya sekolah juga"

"Wah.. Lau udah sekolah lagi"

"Alhamdulillah ayang beb gue udah sehat"

"Selamat datang di kelas lagi Lau.."

Dan masih banyak ucapan lainnya yang hanya di balas senyuman manis oleh Lau. Lau berjalan menunu ke arah bangkunya, di sana sudah ada Sam dan sahabatnya yang tengah mengobrol. Sam yang melihat Lau pun langsung memutar duduknya agar bisa berhadapan dengan Lau.

"Udah sehat?" tanya Sam dengan nada datar seperti biasanya.

Lau tersenyum, "Hehe udah. Buktinya sekarang sekolah" jawab Lau.

Sam hanya mengangguk membuat Lau sebal karena Lau kira Sam akan menanyakan banyak pertanyaan kepada dirinya rapi lihat, Sam malah bersikap datar dan malah melanjutkan obrolannya bersama kedua sahabatnya itu.

"Lau? Itu tadi yang sama abang lo siapa? Gilaaa dia cakep banget Lau, aaa" serobot Winda saat baru saja memasuki kelas dan melihat keberadaan Lau.

"Heh! Bukannya tanya kabar dulu sama Lau malah nanyain cowok. Emang dasar ya pikiran lo ga jauh-jauh dari cowok" ucap Dara kepada Winda.

"Ye.. Biarin kali. Lau aja ga masalah, iya kan Lau?"

Lau malah tersenyum, "Itu murid baru, kalian ga kenal ya? Padahal tad--"

"Buruan duduk woy! Pak Iwan lagi jalan ke kelas" teriak Farhan dengan keras.

"Yaelah baru juga mau dapet jawaban" ucap Winda lesu dan langsung duduk menghadap ke depan.

"Berarti itu Allah ga restuin Win haha" ejek Dara.

"Restu restu nikah kali ah!" jawab Winda kesal.

Pak Iwan merupakan guru Sejarah Indonesia di SMA Geraldi ini. Banyak yang malas jika Pak Iwan mengajar karena menurut banyak murid, Pak Iwan merupakan tipikal guru yang to the point, bercanda pun garing apalagi jika memberikan tugas, tak tanggung-tanggung satu tugas bisa menghabiskan  waktu dua hari.

"Sekarang kalian baca dulu materi bab baru ini dari halaman 117-135, jangan berisik! Bapak keluar dulu sebentar" perintah Pak Iwan.

"Oke pak.."

"Asyiap"

"Yang lama aja pak"

"Gausah balik lagi juga gapapa"

Itulah jawaban absurd murid kelas X IPA 2 ini. Walaupun masuk ke dalam jurusan IPA, tidak semua murid penghuninya seseorang yang rajin dan kutu buku. Malah tingkah absurdnya bisa sebanding dengan tingkah absurd anak IPS yang terkenal dengan kenakalannya.

"Heh! Katanya mau tanya ke si Lau" ucap Dara sembari menyenggol pelan lengan Winda.

"Males ah! Mau tidur aja" jawab Winda.

"Masih pagi kali Win" celetuk Tiara yang duduk di depan mereka.

"Biarin, udah ah ga usah ngajak ngomong lagi" tegas Winda kemudian menaruh kepalanya di atas meja dan kemudian memejamkan matanya.

oOo

Bel istirahat baru saja berbunyi. Banyak siswa yang mengucap syukur karena bisa beristirahat setelah penatnya acara belajar. Walaupun tak jarang ada saja siswa yang.memanfaatkan waktu istirahatnya untuk membaca dan sebagainya.

"Yuk kantin!" ajak Tiara kepada sahabatnya.

Winda dan Dara mengangguk sambil berdiri sedangkan Lau hanya diam.

"Kenapa Lau?" tanya Dara.

Lau menggeleng, "Aku ga bawa uang, kalian duluan aja aku mau ke Abang Gev dulu"

"Sendiri?" tanya Winda kemudian.

"Di anter sama gue. Kalian duluan aja tuh ajak duo terong sekalian" ucap Sam kepada ketiganya.

"Oh oke! Jagain Lau ya Sam awas aja sampe lecet" ancam Winda kepada Sam.

"Yaudah yuk!"

Di perjalan menuju kelas Gevino, Lau dan Sam banyak mendapat sapaan dari beberapa kakak kelas yang di lewatinya. Ada beberapa yang menatap Lau tidak suka akibat berjalan bersama dengan Sam tapi Lau tidak mempermasalahkannya toh Sam juga temannya.

"Mereka mah natepnya sinis gitu ih! Sebel" celetuk Lau.

Sam tersenyum kecil, "Mereka iri kali" jawabnya.

"Sam, sekarang ko Sam cuek lagi?" tanya Lau heran.

"Cuek?"

Lau mengangguk, "Iya, waktu itu Sam udah banyak senyum sekarang ngomong aja nadanya datar mulu" jawab Lau sembari mengembungkan pipinya yang membuat Sam gemas.

"Perasaan aja kali" jawab Sam cepat.

Lau hanya mengangguk-nganggukan kepalanya.

"Sam mau ikut ke dalam apa tunggu di sini?"

"Tunggu di sini aja"

"Oke" kemudian Lau memasuki kelas abangnya itu dengan berteriak memanggil nama Gevino.

"Abang Gev.."

Yang ada di dalam kelas menengok ke arah Lau, membuat Lau malu. Untung saja kelas abangnya itu cukup sepi hanya ada beberapa orang yang tengah mengobrol dengan abangnya itu.

Lau mendekat ke arah Gevino, "Abang minta uang!" Lau menengadahkan tanganya ke depan wajah Gevino.

"Buat apa?" heran Gevino.

"Adek ga bawa uang, dan sekarang Adek mau ke kantin"

"Yaudah yuk! Abang ganteng teraktir aja"

"Caelah Abang ganteng apaan" celetuk sahabat Gevino--Satya.

"Bang Sat, ko git--"

"Dek! Ga boleh"

"Ihh! Udah ayok buruan Bang.." ucap Lau menarik tangan Gevino keluar kelas di ikuti oleh para sahabat Gevino.

"Sam ayok ke kantin!" ajak Lau sembari menarik tangan kanan Sam menggunakan tangan kirinya sedangkan di tangan kananya di gunakan untuk menarik tangan Gevino.

Andovi yang berada di belakang Lau heran melihat interaksi antara Lau dengan lelaki yang Lau tarik tangannya itu.

"Sat, siapa tuh?" tanya Andovi kepada Satya yang sedang berjalan di sebelahnya.

"Gebetan Lau"

Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa vote dan coment yaaa
See you♥

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang