PART 45

39.9K 2.6K 248
                                    

Budayakan follow dulu
Happy Reading

21.45

Leonard terbangun dari tidurnya karena merasa sangat haus. Melirik jam ternyata baru sekitar setengah jam dirinya tertidur. Leonard memutuskan untuk turun ke bawah untuk mengambil air. Di tengah tangga Leonard melihat seorang gadis yang duduk sambil memegang sebuah album yang Leonard tahu itu adalah album keluarganya. Siapa lagi kalau bukan Naura.

Leonard tetap berjalan dan saat tepat berada dekat dengan Naura Leonard berucap, "Minggir, ngalangin jalan aja lo!" ucap Leonard seperti biasa dengan nada ketus. Percayalah tangga di rumah tersebut tidak sekecil yang kalian banyangkan, untuk tiga orang yang berdampingan pun muat. Hanya Leonard saja yang ingin Naura agar menyingkir.

Naura yang kaget karena tiba-tiba ada yang berucap seperti itu langsung menoleh ke belakangan dan mendapati Leonard dengan muka mengantuk namun tidak menghapus muka datarnya.

"Babang.. Mau ngapain?" tanya spontan Naura.

"Lo yang ngapain, malem-malem duduk ditangga. Kesurupan baru tau rasa!" ucap Leonard yang langsung turun untuk mengambil minum.

Naura tersenyum mendengar ucapan Leonard tadi. Rasanya seperti ada nada bahwa Leonard menyuruhnya untuk tidur karena hari sudah malam, ah seandainya Babang sama Kak Lau deket sama aku batin Naura.

Naura masih memegang erat album keluarga angkatnya tersebut. Membuka dan melihat satu persatu wajah yang menjadi keluarga besar Geovan. Ada beberapa wajah yang Naura sudah kenal dan tahu namanya, namun ada juga yang Naura tidak pernah melihatnya.

"Ah.. Apa aku tanya Babang aja ya?" ucap Naura kepada dirinya sendiri.

Naura kemudian berdiri dan menyusul Leonard, awalnya Naura mencari keberadaan Leonard di ruang keluarga namun tidak ada. Akhirnya Naura memutuskan untuk ke dapur, dan yah disana terlihat Leonard yang sedang meneguk air putih di gelas yang cukup besar.

"Babang.." panggil Naura seraya mendekat ke arah Leonard.

Leonard menaikkan alisnya tanda bingung dengan Naura yang sekarang sudah berdiri di dekatnya, "Ngikutin gue lo?" tanya sarkas Leonard.

Naura tersenyum dan mengangguk, "Mau tanya boleh?"

"Apaan? Gapenting gue gampar lo" ancam Leonard yang membuat Naura bergidik ngeri.

"Ini namanya siapa ya? Terus kita nyebut dia ap--"

"Kenapa? Mau ngingetin satu persatu orang ynag belum kenal sama lo terus lo hasutin mereka, hah?" sinis Leonard

Naura menggeleng dengan cepat, "Aku pengen mengenal mereka lebih dekat Bang. Buat apa aku hasut mereka?" jawab dan tanya Naura.

"Belum kenal aja lo udah ditolak. Gimana jadinya kalo lo lebih dekat sama mereka? Lo mau semua yang deket sama Lau deket sama lo juga? Lo pengen liat Lau terpuruk sendirian?" tanya Leonard bertubi-tubi.

"Gue ga yakin kalo Mami sama Ayah ngangkat lo jadi anak karena hanya alasan kasian. Terus lo bilang lo cinta dan sayang banget sama panti tempat lo tinggal, tapi kenapa lo mau-maunya di angkat sama keluarga gue?" tanya Leonard lagi.

"Aku gatau siapa keluarga aku. Aku cuma pengen punya orang tua kayak yang lainnya" jawab Naura sambil menundukkan kepalanya.

"Ck, udahlah. Inget, kalo lo gamau sakit hati jangan buat Lau sedih atau deket-deket sama gue. Paham?"

Naura hanya diam tanpa menjawab perkataan Leonard dan Leonard yang merasa tidak ada jawaban dari Naura pun langsung meninggalkan Naura dan pergi menuju kamarnya.

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang