PART 18

36.7K 2.1K 32
                                    

Di taman belakang kediaman keluarga Wiranata tengah berkumpul dua keluarga yaitu keluarga Wiranata sendiri dan juga keluarga Geovan. Mereka berkumpul untuk sekedar mengobrol dan bertukar cerita.

Sekarang, Lau tengah menyenderkan tubuhnya kepada tubuh sang Ayah yang sedang mengobrol dengan Langit, Eca, dan Ara. Sedangkan Andovi dan yang lain  memilih tempat dekat kolam renang. Lau bosan, karena hanya dirinya anak perempuan yang ada di sana. Ingin bergabung dengan para Abangnya tapi Ia takut jadi bahan ledekan.

"Dek, gabung sana sama Abang" titah Alvino kepada putrinya itu.

Lau menggeleng.

"Nempel mulu sama Ayah, liat Mami cburu tuh!" canda Langit kepada Lau.

Lau melihat ke arah Langit kemudian beralih menatap Ara yang tengah tersenyum ke arahnya, "Mami ga bakalan cemburu, orang Abang Aga nempel sama Mami, Ayah juga ga cemburu" jawab jujur Lau.

Dan yang lain tertawa, Saga yang mendengar namanya di sebut pun menoleh ke arah Lau.

"Apa dek?" teriaknya Saga.

Lau menengok ke arah Saga, "Apa apanya?" dengan nada jutek Lau berkata.

"Jutek dasar"

"Biarin, wle!"

Setelahnya semuanya kembali ke aktivitas mereka masing-masing.

"Ayah, pulang hayuk!" ajak Lau.

"Kenapa? Di rumah juga sepi" jawab Alvino.

"Bosen" ucap Lau sembari menghembuskan nafasnya pelan membuat Alvino menggetok pelan kepala Lau.

"Ayah mah.."

"Lagian kebiasaan, ga boleh narik nafas berat kaya gitu" ucap Ayah.

"Lupa hhee.."

"Kalo bosen sana gabung sama Abang" titah Ara.

"Abang ledekin Adek mulu Mi, Adek ga mau" adu Lau kepada Ara.

"Kalo Adek di ledekin, kan ada Abang gantengmu itu yang bela" ucap Eca.

Lau menggeleng, "Abang ganteng juga sebelas dua belas sama Abang-abang, kecuali abang Gev"

"Ohiya, besok Abang ganteng sekolah di sekolahan Adek lagi loh!" ucap Eca.

Lau mengernyit, "Pindahan? Ko cepet banget si"

"Adek kan di rawat, jadi ga tau" ucap Alvino mengingatkan.

Lau menepuk jidatnya, "Oh iya lupa"

"Gausah tepok-tepokin jidat dek! Sakit" ujar Ara kepada anak bungsunya itu.

Lau tercengir, "Iya, Mi. Abang ganteng kelas berapa?" tanya Lau kepada Eca.

"Sekelas sama Abang Gev" jawab Eca cepat.

"Yah.. Padahal kirain Adek Abang ganteng sekelas sama Adek hehee" canda Lau karena sebenarnya Lau tau bahwa Andovi pernah bersekolah di sekolahnya kemudian pindah dan sekarang Andovi kembali pindah ke sekolahannya lagi.

"Kamu kira Abang gantengmu itu ga naik kelas?" tanya Langit dengan nada candaannya.

"Hehehe.."

"Abang ganteng udah dua kali dong sekolah di sekolah itu" ucapnya  Lau lagi.

"Iya, tapi gapapa yang punya sekolahnya bisa di kompromi ini" jawab Langit sambil terkekeh pelan melirik kearah Alvino.

"Pasti Unce Lang nyogok nih" tuduh Lau.

"Huss.. Adek" Ara menasehati Lau agar tidak boleh berkata seperti itu.

"Ehh maaf Uncle becanda ko hhe"

oOo

"Besok sekolah lagi lo?" tanya Asa kepada Andovi yang tengah menekan-nekan layar handphonenya.

Andovi mengangguk, "Iyalah, masa depan gue masih panjang"

Aga menoyor pelan kepala Andovi, "Sosoan bawa-bawa masa depan lo!"

Andovi menatap Aga, "Gausah noyor juga kali bang ah!"

"Sekolah bolos mulu, percuma" ucap Gevino.

"Wess.. Sekarang udah tobat gue Gev, ga bakalan bolos lagi apalagi sekarang gue satu sekolahan sama bidadari hati gue" jawab Andovi santai.

"Ih najis bucin banget lo bang!" ujar Leon saat mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Andovi.

"Ga bucin ga asik!"

"Halah! Alay lu kuda, lagian siapa bidadari hati lo itu?" tanya Aga.

Andovi malah tersenyum membayangkan seseorang yang menjadi penyemangatnya saat bersekolah dan yang melihatnya hanya bergidij ngeri melihat Andovi yang tersenyum sendiri sperti irang tidak waras.

Gevin melempar kulit kacang ke arah Andovi agar Andovi sadar, "Di tanya malah senyum-senyum sendiri dasar gila!"

"Ga pengen banget si liat temennya seneng" ujar Andovi.

"Siapa bidadari hati lo bang?" tanya Leon yang penasaran walaupun dirinya sudah tahu bahwa Lau lah jawabannya.

"Adek kalian" jawab Andovi enteng yang membuat Saga, Agas, Gevino dan Leonard menatap ke arah Andovi dengan tatapan mengintimidasi.

"Jangan macem-macem sama gue lo Dov"
"Awas aja lo bikin Adek gue nangis"
"Ga bakalan gue restuin"
"Bener ga bakalan gue restuin"

Ucap keempatnya dengan kompak membuat Andovi mati kutu.

"Hehehh.. Santai dong bro!"

"Dovi, ajak makan dulu yang lainnya jangan ngobrol mulu" teriak dan suruh Eca kepada anak semata wayangnya itu.

"Weh, ayok makan dulu!" sembari berdiri diikuti yang lain.

Saga, Agas dan Leon sudah berjalan mendahului Andovi dan juga Gevino.

"Eh, omongan yang tadi beneran lo?" tanya Gevino pelan agar kedua bang dan adiknya itu tidak mendengar.

"Yang mana?" Andovi malah balik bertanya.

"Telmi lo, itu yang tentang Adek gue" jawab Gevino

"Lah emang kenapa?" tanya Andovi.

"Lo beneran suka sama Adek gue?" tanya Gevino yang sebenarnya sudah kesal bertanya kepada Andovi yang menurutnya hari ini Andovi sangat telmi.

"Lah tadi emang ngomongin itu ya?" tanya Andovi lagi yang membuat Gevino kesal.

"Tai lo!" ucap Gevino kemudian berjalan mendahului Andovi yang tengah bingung dengan obrolannya tadi dengan Gevino.

Sebenarnya siapa yang tai? Batin Andovi.

Terimakasih sudah membacaa
Jangan lupa vote dan comentnyaa..
Jangan bosen-bosen nungguin up yaa
Kalo ada typo boleh coment juga yaa biar dibenerin hhe terimakasih🙏
See you♡

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang