PART 19

35.2K 2.1K 11
                                    

Leon tengah bersiap untuk pergi ke sekolah. Cuaca hari ini begitu cerah terbukti dengan sinar matahari pagi yang sudah menyengat. Leon kemudian turun ke bawah dan saat sampai di ruang makan Ia tidak menemukan adik dan Ayahnya itu.

"Adek mana Mi?" tanya Leon.

Sembari menata piring Ara berucap, "Lagi manja-manjaan tuh sama Ayah, ga tau minta apa"

"Ayah belum berangkat?" tanya Leon bingung.

"Hari ini Ayah ga ke kantor, cape katanya"

"Oh.. Em Adek sama Ayah dimana, Mi?" tanya Leon lagi.

"Di depan tuh" jawab Ara.

Leon berjalan menyusul ke depan untuk melihat Ara dan Ayahnya. Terdengar rengekan adik kembarnya itu yang entah meminta apa.

"Ayah kasih ijin engga?" tanya Lau yang di dengar Leon.

"Ga boleh sayang, nanti kalo kamu kenapa-napa gimana?" ucap Alvino sembari mengelus rambut Lau.

"Kan ada Abang sama Babang ih Ayah"

"Ayah ga bisa jamin sayang, kalo kamu mau kita pisah aja satu keluarga"

"Ga mau Ayah! Maunya sama temen-temen" kekeh Lau kepada Alvino.

"Ayah ga ijinin. Bahaya ah, udah ga usah kaya gini dong sayang"

Lau cemberut tapi masih dalam pelukan Alvino, "Ayah mah ah!"

Alvino tersenyum mengelus dengan pelan puncak kepala Lau, "Ayah turutin semua permintaan Adek, tapi engga dengan yang ini. Adek sakit dan Ayah ga mau Adek tambah sakit"

"Kenapa Yah?" tanya Leon yang baru saja bergabung di ruang gamu tersebut.

"Di sekolah ada acara kemping bersama, Bang?" tanya Alvino kepada Leon yang baru saja datang.

"Ya denger-denger si gitu Yah, kenapa?" jawab dan tanya  Leon.

"Adek kamu nih mau ikut. Ayah ga ijinin" jawab Alvino cepat membuat Lau mendengus di pelukan Alvino.

"Acaranya masih dua minggu lagi, Yah. Masih lama juga" ucap Leon.

"Ayah mah pelit ih. Babang boleh aku engga. Kan di sana ada Abang Gev sama Babang di tambah juga ada temen-temen Abang Gev juga yang bantu jag--"

"Sekali engga tetep engga. Nurur sama Ayah" ucap Alvino pelan tanpa penekanan. Karena jika Alvino berkata keras dengan artian memaksa maka Lau akan tambah keras kepala.

"Ga boleh, di sana dingin. Apalagi kalian kemping di tempat yang agak jauh dari kota, Ayah takut kamu kenapa-napa toh Mami juga bakalan ga ijinin" Alvino mencoba memberikan pengertian kepada Lau.

"Ijin Mami kan gimana Ayah, harusnya Ayah ngijinin Adek ikut, Yah. Adek mau ngerasain kemping sama temen-temen Ayah" ucap Lau dengan nada bergetar yang menandakan bahwa dirinya akan menangis. Lau sedih ketika ada acara di sekolahnya seperti kemping ini Lau tidak pernah mengikutinya, pernah waktu itu Lau ikut namun karena penyakitnya yang kambuh Lau harus pulang dan gara-gara itu juga sampai sekarang Lau tidak di perbolehkan mengikuti acara kemping itu.

"Udah, nanti biar Ayah mikir-mikir dulu, Dek! Sekarang kita sarapan yuk" ajak Leon agar Lau berhenti merengek. Karena memang benar Lau tidak akan di ijinkan untuk ikut acara kemping bukan hanya Ayah dan Maminya saja melainkan Oma, Opa dan yang lain pasti tidak akan setuju dengan permintaan Lau tersebut.

"Adek udah sarapan, sana Babang aja. Adek tunggu di sini" ucap Lau merajuk dengan posisi yang masih memeluk tubuh sang Ayah.

Leon hanya mengangguk dan kemudian berlalu ke dapur untuk sarapan. Sedangkan Lau dan Alvino hanya diam dengan posisi yang sama.

"Assalamu'alaikum.."

"Wa'alaikumsalam.. Ehh Dov, sini masuk" ajak Alvino kepada seseorang yang baru saja datang yang tak lain adalah Andovi.

"Hehe iya, Om" cengir Andovi, kemudian Andovi masuk dan ikut duduk bersama dengan Alvino dan Lau.

"Abang ganteng ngapain kesini pagi-pagi?" tanya Lau.

Andovi tersenyum, "Mau berangkat bareng sama kalian" jawabnya.

"Ohh.. Boleh ko" ucap Lau sambil tersenyum. "Tapi emang Abang ganteng sekolah di tem-- Loh seragamnya sama kaya Adek si?" heran Lau.

"Dovi jadi murid baru lagi dek!" ucap Gevino yang baru datang.

"Iya tau ko" jawab Lau cuek.

Gevino dan Andovi heran dengan sikap Lau, "Kenapa Yah?" tanya Gevino pelan dengan gerkan mulutnya  kepada Alvino dengan melirik Lau.

"Biasa" balas Alvino dengan gerakan mulutnya juga.

Lau mendelik, "Ngomong aja kali! Adek juga tau" cemberut Lau yang membuat Andovi tertawa.

"Kenapa si princess pagi-pagi udah cemberut aja?" tanya Andovi.

"Bete sama Ayah" jawab Lau cepat.

"Yok! Berangkat" ucap Leon toba-tiba dengan suara yang keras membuat Lau terkejut.

"Babang ih!" teriak Lau.

"Jangan teriak nanti sakit tenggorokannya" peringat Alvino kepada Lau.

Lau hanya diam, "Ayok berangkat!" ucap Lau sambil keluar rumah tanpa berpamitan kepada Alvino karna masih kesal dengan Ayahnya itu.

"Wah.. Marah tuh! Hayoo Ayah hahaha" ucap Leon menggoda Alvino dan kemudian menyusul Lau keluar.

"Dasar kembar-kembar nakal!" jawab Alvino yang membuat Gevino dan Andovi tertawa.

Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa vote dan coment yaaa
See you♡

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang