4.Pertemuan yang Buruk

62 15 0
                                    

Bel pulang sekolah pun berbunyi,dan semua murid berhamburan keluar kelas.

Ada kesenangan tersendiri saat pulang sekolah,dimana semua murid selalu menunggu waktu pulang sekolah,tetapi setelah pulang sekolah ada sebagian murid yang menunggu waktu sekolah lagi.

Pengen liat doi mungkin😂back topic.

Rastia keluar kelas setelah melakukan piket kelasnya.Dia pun berjalan melewati lorong lorong kelas serta menuruni tangga.

Rastia melihat di bawah sana ada yang sedang mengikuti Ekstrakulikuler,ada juga yang nungguin temen atau pacar,dan masih banyak lagi.

  Setelah sampai dilantai bawah sekolah,Rastia bergegas pergi ke kantin belakang sekolah.
Rastia baru pertama kali melangkahkan kakinya ke kantin sekolah.

Karena dari dua hari ini dia selalu menitipkan kue donatnya kepada penjual makanan disana.Awalnya Rastia tidak berniat untuk menitipkan kepada penjual disana.

 Saat Rastia berjualan di pinggir jalan,seorang bapak bapak menawarkan untuk  menitipkan kepadanya,dan bapak itu adalah bapak penjual makanan di kantin belakang.

Dari saat itulah Rastia mulai menitipkan jualannya.Tetapi penjual itu lupa untuk memberitahunya untuk tidak datang ke kantin belakang sekolah.

Setelah sampai disana,banyak murid yang nongkrong disana.

 Rastia pun berjalan ke arah Emang kantin.Disana banyak sekali murid laki laki,dan menatap tajam ke arah Rastia,seakan Rastia adalah mangsa mereka.

Karena disana tidak ada wanita yang berani memasuki area tersebut.
Kenapa dilarang?Karena ada seseorang yang tidak mengijinkan wanita,terutama anak sekolah sana yang masuk ke area ini.

Rastia pun memberanikan diri untuk memasuki kantin itu,walaupun banyak macam tatapan dari semua orang yang berada di sana.

Mereka yang di sana pasti berfikir, akan ada kemarahan yang luar biasa dari seseorang saat ia mengetahui ada seorang wanita yang berani masuk ke dalam kantin tersebut.

"Mang"sapa Rastia setelah sampai di tempat kantin belakang itu,tepatnya di dalam kantin itu.

Emang yang melihat Rastia pun panik,bagaimana tidak panik,Rastia berani memasuki kantin ini,padahal sudah dilarang keras oleh seseorang yang tidak boleh dimasuki perempuan.

"Eh,Neng" jawab bapak kantin itu dengan ekspresi yang panik.Bapak penjual makanan di kantin itu pun langsung menarik Rastia ke dalam tempat cucian piring.

"Eneng Rastia kenapa kesini"Panik bapak kantin yang bernama Cecep yang sering di panggil mang Cecep.

"Emang kenapa gitu?"tanya Rastia polos.

"Aduh eneng gak tahu ya.Bapak jelasin ya,disini itu pemiliknya melarang perempuan ke sini.Harusnya tadi Bapak yang nyamperin kamu buat balikin sisa donat kamu.Aduh gimana atuh ini teh,bisa bisa kacau ini"ujar  mang cecep yang mulai khawatir.

"Terus gimana dong mang,Tia juga gak tahu kalo  perempuan dilarang datang ke sini?"tanya Rastia yang mulai panik juga.

"Ya udah atuh,sekarang pergi dari kantin ini,keburu dia datang,dan mamang minta maaf besok dan hari hari selanjutnya jangan dulu nitipin donatnya ya sampai waktu aman."Ujar pak Cecep khawatir.

"Ya udah kalau gitu.Gak papa kok mang Tia ngerti,harusnya Tia yang minta maaf karena ngerepotin mang cecep juga"kata Rastia.

"Ya gak papa,mamang gak ngerasa di repotin kok.Yaudah kamu pergi sana keburu dia datang."Ujar mang cecep.

Rastia pun mengangguk sebagai balasannya.Ia pun bergegas pergi keluar dari kantin.

Tetapi sebelum benar benar keluar,seseorang telah mencekal tangannya dan menariknya ke arah meja kantin.

Rastia mulai ketakutan karena disana dia menjadi pusat perhatian semua orang.Lebih menakutkan lagi dia menjadi pusat perhatian para laki laki.

Rastia di dorong kasar ke arah kursi kosong di sana.

"Ngapain lo ke sini?,lo gak ngerti apa bacaan diluar yang melarang perempuan buat datang kesini?apa lo gak bisa baca peringatan di depan hah?!"Tanya seorang pria yang merupakan anak sekolah itu juga.

"A..a..ku gak bermaksud untu-"belum selesai Rastia menjawab,laki laki itu menggebrak meja sehingga membuat Rastia lebih ketakutan.

Sedangkan orang orang disana hanya menonton tanpa ada yang membantu membela gadis tersebut.
bagaimana bisa mereka membela gadis itu,karena mereka takut dengannya.Sedangkan Mang Cecep menatap Rastia sedih dan khawatir.

"Siapa yang nyuruh lo kemari?JAWAB!"teriak laki laki itu.

"Ga....gak ada yang menyuruhku"jawab Rastia dengan rasa takut.

"Terus apa tujuan lo kesini?"Tanyanya lagi.Tapi tidak dijawab oleh Rastia.Lelaki itu pun menatap kotak kue yang masih di pegang Tia.

Lantas laki laki itu pun menarik dan dan membanting kotak itu ke lantai,sehingga membuat kue yang tersisa berserakan.Itu membuat Tia kaget dan sakit hati.

Karena kue yang tersisa itu akan di berikan kepada adiknya.

Mereka selalu senang jika ada donat yang tersisa karena mereka bisa memakannya,namun mereka akan lebih senang jika kakaknya pulang sengan kotak kosong karena mereka bisa mendapatkan uang jajan tambahan.

"Mang Cecep"teriak lelaki itu sambil menatap ke arah dapur kantin,dan disana sudah ada mang Cecep yang sudah menatapnya.

Mang Cecep menunduk ketakutan,mang cecep pun mau tidak mau harus menghampiri laki laki itu.

"Siapa dia?"katanya dengan suara dingin.Kalau sudah mendengar suara itu semua orang di sana mulai merasa ketakutan.
Karena itu awal emosinya,dan dia mau penjelasan yang sejujur jujurnya.

"Begini den,jadi dia yang selalu nitipin kue donat ini ke saya"ucap mang Cecep sambil ragu ragu.

"Tapi kenapa mang Cecep tidak bilang ke saya?"emosinya mulai memuncak.

"Maafin saya den,ini emang salah saya,saya kasihan melihat dia yang selalu jualan di pinggir jalanan.Makanya saya nyuruh dia buat nitipin makanannya disini"jelas mang Cecep sambil menunduk.

Sebelum laki laki itu berkata,Tia langsung mendekat ke arah mereka.

"Tolong jangan salahkan mang cecep dalam masalah ini.Ini semua salahku.Jadi jangan pecat dia sebagai pedagang disini.Biar saya aja yang stop menitipkan makanannnya disini"sela Tia sambil memagang tangan mang cecep.

  Lelaki itu pun mendekat ke arah Rastia dan membisikan sesuatu.

"Lo sudah hancurin keinginan dan impian  gue,dan gue gak akan ngelepasin lo dengan semudah itu"bisiknya.

Lelaki itu pun mulai menjauhkan dirinya dari telinga Rastia.

"Sebelum gue marah lagi mending lo pergi dari sini sekarang juga"tambahnya.

Rastia pun bergegas pergi dan mengambil kotak yang terletak di bawah,dan Rastia pun tidak lupa untuk menyalami mang cecep.Setelah itu Rastia pergi dari sana dengan rasa yang sangat campur aduk.

Gimana ceritanya seru ga?😊
Maaf ya kalo typo😂

RASTIA(Badboy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang