56.Bersama keluarga

59 5 1
                                    

Sekarang Rastia tinggal bersama keluarganya.

Walaupun ia masih sedikit agak malu kepada keluarganya.

"Deaa,Airiin,Deviin..ayo kesini,ke bawah.Kita makan"teriak mamanya dari meja makan.

Tak lama ketiganya keluar dari kamar masing masing dan menuju meja makan.

"Ayo sini"

"Hari ini mama masakin yang banyak"girangnya.

"Iya banyak banget ma"ujar Airin.

"Papa ayo makan"teriaknya kepada suaminya yang sedang siap siap untuk pergi bekerja.

"Waah,hari ini mama masaknya banyak banget"ujar suaminya yang bari datang ke meja makan.

"Gak papa dong,sekali sekali gitu."

"Dea kok diem aja.Ayo di makan sayang."

Rastia pun tersenyum dan mengambil makanan yang ada di meja makan secukupnya.

"Ngomong ngomong, papah mau tanya?Dea sekolah dimana?"tanya Papanya sambil menatap Rastia.

"Rastia sekolah di SMAN PRATAMA pah"jawab Rastia.

Mereka sedikit tak percaya,karena sekolah itu adalah sekolah yang bisa di bilang elite dengan orang orang yang berada.

"Itu kan sekolah sahabatnya papa"ujarnya.

"Benarkah?"tanya Rastia.

"Iya benar.Masa kamu gak tahu.Itu sekolah adik adik kamu yang kamu rawat"jelasnya.

"jadi,sekolah itu emang bener sekolah orangtuanya Raska ya"batin Rastia.

"Tapi bagaimana kamu bisa sekolah di sana?"tanya Mamanya.

"Dea bisa sekolah di sana lewat jalur Beasiswa."

Mereka mengangguk mengerti.

"Berarti kamu pintar dong"puji Devin.

Rastia hanya tersenyum.

"Paah"panggil Airin.

"Airin mau pindah sekolah,boleh gak?"pintanya.

"Kamu kan sebentar lagi mau kelas 12"ujar papanya.

Airin cemberut,"Ihh gak papa yah.Airin cuma pengen sekolah bareng sama Deaa."

"Boleh yah pah"pintanya lagi sambil memelas.

"Gak boleh di izinin Pah.Alasan dia aja,selain pengen bareng sama Dea lo bisa pacaran kan sama si Es berjalan itu"sindir Devin yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Airin.

"Enggak kok yah Kak Devin bohong.Boleh ya Paaah. Pleasee"pintanya lagi.
"Ya udah boleh"

"Yeee..Makasih Paah"girangnya dan langsung mencium pipi papanya.

Mamanya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah anaknya yanh satu ini.

Sedangkan Devin melanjutkan makannya dan Rastia yang tersenyum melihat kehangatan di keluarganya.

••••

"Deaaa"panggil Airin sambil masuk. Ke kamar adiknya itu.

"Iya kak, ada apa?"tanya Rastia yang sedang membaca buku novel.

"Kakak mau tanya"ucap Airin sambil duduk santai di atas ranjang kamar Rastia.

"Tanya apa kak"balas Rastia sambil menutup buku novelnya dan terfokus pada kakaknya.

"Kakak pengen nanya,kalo kamu duduk di kelas apa?"

Rastia membenarkan duduknya dan menghadap ke arah Airin.

"Dea kelas sepuluh IPA-2 kak.Bentar lagi juga penilaian akhir semester. Emang kenapa kak?"

Airin tersenyum,"Kan kamu tahu, rencana kakak itu kan mau pindah sekolah.Jadi mau tanya aja.Walaupun nantinya pasti beda angkatan sih.Eh kamu udah tahu pacar kakak siapa?"

Rastia mengangguk,"Gak tahu.Emang siapa kak?"tanya Rastia penasaran.

"Emm,pokoknya kamu cari aja,laki laki yang cuek dan jarang ngomong kecuali sama teman temannya.Dia itu kakak kelas kamu,sama sih satu angkatan sama kakak"tuturnya.

"Hayoo tebak?!"sambungnya.

"Siapa ya kak?Dea gak terlalu tahu kakak kelas.Apalagi Dea suka duduk di kelas dan jarang ngekepoin gitu kak."

"Masa sih gak tahu.Dia itu salah satu Most Wanted sekolah loh dek.Masa gak tahu"pekik Airin.

"Emm gak tahu kak"pasrah Rastia, karena memang ia tidak tahu.

"Ya udah kalo kamu gak tahu, kakak kasih tahu.Namanya it-"

"Pada ngomongin apa?serius amat"potong Devin yang datang tiba tiba dengan membawa gitar kesayangannya.

Airin berdecak kesal,karena kakaknya yang selalu datang di saat yang tudaj tepat dan selalu menganggu.

"Apaan sih kak!Mau tahu aja.Sana ah ganggu aja tahu.Aku itu belum beres curhatnya"kesal Airin.

"Yee.. Terserah gue dong.Dea yang punya kamar juga gak ngusir tuh."ucap Devin enteng sambil duduk di kursi yang tak jauh dari ranjang kamar Rastia.

Airin berdecak kesal,"Tapi lo datangnya selalu gak tepat tahu gak!"

Devin mengacuhkannya dan malah memainkan gitarnya.

"Dea nanti lanjut curhatnya kalo gak ada orang yang satu ini!"ujar Airin yang masih kesal dan berjalan keluar kamar Rastia.

"Dasar baperan"gumam Devin yang masih fokus memetik senar gitarnya.

"Dea kamu bisa nyanyi kan?"tanya Devin lembut sambil memandang Rastia.

Rastia hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kamu tahu gak lagu yang judulnya Januari?"tanyanya lagi.

"Iya tahu kak"

"Ya udah kamu yang nyanyi,kakak yang ngiringin"ujarnya dan diangguki oleh Rastia.

Devin menyuruh Rastia untuk mengikutinya ke balkon kamarnya dan mereka menyanyi sambil menghayati lagunya.

"Kakak suka ya lagunya?"tanya Rastia setelah selesai menyanyikan lagunya.

Devin mengangguk,"Lagu ini adalah lagu yang menjadi perwakilan hati kakak saat dulu sampai sekarang"

"Maksudnya,kakak mengalami kejadiannya seperti lagu ini?"tanya Rastia.

Devin memejamkan matanya sambik mendongakkan kepalanya dan membukakan kembali matanya dan mengembuskan nafasnya kasar.

"Ya seperti itulah.Kakak masih belum bisa move on.Tapi ya gimana lagi"katanya sambil menunduk.

Rastia yang mengerti keadaan kakaknya,langsung mengelus tangan kakaknya,"Kakak yang sabar ya.Kalo dia emang jodoh kakak, dia pasti kembali ke kakak"nasihatnya.

Devin tersenyum lalu merangkuk adiknya dan membawanya untuk bersandar di dada bidangnya,lalu mengecup kepalanya lembut.

"Dea,asal kamu tahu.Saat kehadiran kamu,kakak ngerasa dia kembali.Karena sikap dan prilakumu sama persis seperti dia,dan hal itu yang gak bisa kakak lupain"batin Devin.

__________________


Assalamu'alaikum teman😊
Siapa ya wanita yang di cintai Devin?
Penasatan kan?
Ya udah kalo gitu kita lanjut ke part berikutnya yaa
Jangan lupa vote and comment nya yaaa😊

RASTIA(Badboy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang