18.Harmonis

37 7 0
                                    

Raska sudah siap untuk berangkat ke sekolah.

Ia segera menuruni tangga dan berjalan ke arah meja makan untuk mengisi perutnya yang sudah terasa lapar.

Disana ia melihat Bundanya yang sedang sibuk menata makanan dan di bantu oleh bi Miming.

Raska tersenyum senang.

"Pagi Bunda"sapa Raska sambil mencium pipi sebelah kanannya.

"Pagi juga sayang"balas sang Bunda yang tersenyum hangat ke arahnya.

"Di makan nih,Bunda udah buatin nasi goreng khusus untuk kamu.Tapi Bunda gak jamin itu enak atau engga soalnya Bunda belakangan kan gak pernah masak lagi"jelasnya yang membuat Raska tersenyum senang.

"Iya bunda bawel,enak gak enak Fandre makan kok.Asalkan buatan Bunda aja bukan yang lain"ujar Raska.

"Iya deh anak mama yang lebay"ledek Bundanya yang membuat Raska sedikit menekuk wajahnya.

Bu miming yang melihat keakraban dan keharmonisan itu merasa sangat senang dan bahagia.

Tetapi di ujung halaman rumah sana,ada orang yang sedang menahan amarahnya karena kesembuhan Ibunda Raska dan keharmonisan keluarga itu.

_____________________________

"Kakak mau makan"pinta Vero sambil berlari ke arah meja makan temapat Rastia sedang menata makanan paginya.

Rastia pun menoleh dan tersenyum saat melihat siapa yang ada di hadapannya.

"Ayo sini"ajak Rastia sambil memangku Vero supaya duduk di kursinya.

"Aku enggak di ajak kak?"rengek Vanya yang baru saja datang.

"Di ajak dong"balas Rastia dan memangku Vanya untuk duduk di kursinya.

"Hali ini makan apa kak?tanya Vanya yang belum lancar mengucapkan huruf 'r',dan itu yang membuat Rastia gemas saat Vanya atau Vero berbicara.

"Makan apa yaa?"ucap Rastia yang membuat kedunya penasaran.

"Makanan yang tentunya spesial untuk adik adiku tercinta"lanjutnya.

"Taraa!!"ujar Rastia sambil memberikan piring yang berisi nughet yang sengaja Rastia buatkan untuk mereka berdua.

"Waaah makanan kesukaan akuuu"ucap Vero antusias.

"Aku juga"ucapnya dengan ekspresi wajah yang polos.

"Kalian makan yang banyak ya.Kakak mau ke kamar Nenek dulu"titah Rastia yang di angguki Keduanya.

Rastia pun melenggang pergi dari dapur dan berjalan ke arah kamar nek Irah.

"Nek,sarapan dulu yuk"ajak Rastia sambil membantu Nek Irah bangun.

Kondisi Nek Irah saat inu sedang sakit,dan Rastua pun harus extra keras untuk mengurus ketiganya.

Tetapi ia tidak merasa terbebani.

Karena ini adalah kewajibannya untuk mengurus Nek Irah sebagaimana ia mengurus ketiganya sejak kecil.

"Adik adik kamu mana?"tanya Nek Irah.

"Ada,lagi makan di sana"balas Rastia sambil mengaduk aduk bubur ayam yang dibuatnya.

Nek irah pun mengangguk. Lalu ia menghela nafas pelan dam kembali berbicara.

"Nenek gak akan larang kamu untuk mencari orang tua kamu,juga orang tua adik adik kamu,"perkataan Nek Irah yang membuat Rastia sedih.

"Iya Rastia tau.Tapi Tia masih susah cari dan Tia gak mau Ninggalin Nenek sama adik adik."lirih Rastia sambil menahan air matanya.

"Umur nenek gak akan lama lagi neng,nenek gak mau nantinya kamu dan adik adik kamu berhenti sekolah gara gara gak punya biaya"katanya sambil memegang tangan Rastia pelan.

"Kok,nenek ngomongnya gitu sih?"tangus Rastia pecah.

"Nenek bukan berniat nyakitin kamu atu ngusir kamu dari rumah ini.Tapi nenek hanya ingin yang terbaik untuk kamu dan adik adikmu."jelas Nek Irah.

Rastia diam demgan air mata yang mengalir di wajahnya.

Ia tidak suka neneknya berbicara seperti itu.

"Ini di makan nek,udah hampir dingin loh"ucap Rastia mengalihkan pembicaraan.

Nek Irah hanya mengangguk.Dalam hatinya ia menyesal mengatakan itu karena pasti akan menyakiti hatinya.

Tetapi bagaimana lagi ia ingin yang terbaik untuknya.

"Kembalilah bersama keluargamu,mereka pasti menunggu mu"batinnya.


Assalamu'alaikum teman😊
Tbc..

RASTIA(Badboy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang